Kuala Lumpur, InfoMu.co – Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan Aisiyiyah Kampung Pandan menggelar Tabligh Akbar dengan menghadirkan Ketua PDM Gresik KH Muhammad Thoha Mahsun. Acara tabligh akbar berlangsung di Dewa Komuniti, Desa Pandan, Kuala Lumpur, Ahad (8/10) kemarin.
Tabligh Akbar yang bertema “Mari berMuhammadiyah dengan Bergembira” itu mendapat apresiasi dari warga Muhammadiyah dijajaran PCIM Kuala Lumpur. Pelaksanaan tabligh akbar merupakan rangkaian pengukuhan pengurus PRIM dan PRIA Kampung Pandan. Pengukuhan dilakukan oleh Ketua PCIM Malaysia Ustadz Muhammad Ali Imran Lc. Sedangkan pengukuhan PRIA Kampung Pandan dilakukan oleh Ketua PCIA Malaysia Ustadzah Silmi Fitri SS.
Kyai Thoha mengawali ceramahnya dengan mengucapkan selamat kepada Pimpinan PRIM dan PRIM Kampung Pandan periode 2023-2025 yang baru di kukuhkan , MA. dan ketua PCIA Malaysia Ustadzah Silmi Fitri, S.S.
“Selamat mengemban amanah bapak ibu yang baru di kukuhkan, jangan merasa tidak mampu atau terbebani, kalau kita ikhlas menolong agama Allah, Allah akan menolong kita dalam mengemban amanah yang mulia ini”.
Ketua PDM Gresik KH Muhammad Thoha pada ceramahnya menjelaskan proses lahirnya lambang Muhammadiyah dengan dua belas sinar matahari. “Melalui “tirakat” (bahasa jawa), kontemplasi, pertarungan yang dasyat antara batin dan otak sehingga muncul lambang Muhammadiyah yaitu dua belas sinar matahari , “
jelas KH Muhammad Thoha.
Di dalam lambang Muhammadiyah ada 12 sinar Matahari, kita sering mendengar, mendapat ilmu pengetahuan dari guru guru kita bahawa dua belas sinar matahari itu bermakna, dua belas bulan dalam satu tahun selalu menerangi bumi , memberi kemanfaatan kehidupan selama satu tahun. Namun ada satu yang patut kita ingat bahawa melalui “tirakat’ kalau dalam bahasa jawa sehingga muncul simbul, melalui kontemplasi pertarungan yang dasyat antara batin dan otak sehingga muncul lambang Muhammadiyah yaitu dua belas sinar matahari.
Ada satu patut kita kita ketahui, “bahwa, 12 sinar matahari itu adalah di maknahi dalam “tirakat” adalah 12 kaum Nabi Isa, yang di sebut dalam Alquran kaum khawariiyun sebagai penolong agama Allah.
Di dalam 12 sinar matahari itu bapak ibu, Kyai Thoha melanjutkan, ada kalimah Syahadat. Yaitu melingkar di atas syahadat tauhid kepada Allah, dan melingkar dibawa syahadat kepada Rasulullah, jadi kalau kita sudah masuk Muhammadiyah jangan main main.
Pesan Kyai Thoha, jangan sampai berMuhammadiyah itu karna ada misi misi pribadi, berMuhammadiyah itu tdak mutungan, tidak baperan, kalau niat kita tulus menolong agama Allah. Ikhlas mencari ridloNya. Maka kita akan berMuhammadiyah dengan gembira”. Kata kyai Thoha.
Pada kesempatan itu, Kyai Thoha juga menyampaikan informasi seputar tantangan dakwah khususnya daerah Gresik. “3000-4000 hektar pantura Gresik, sudah di kuasai projek-projek ekonomi langsung presiden. Reklamasi luas besar luar biasa, ada Smelter Freeport, Reklamasi Pantura itu tegak lurus dengan IKN. Menariknya, pemimpin lokal seperti bupati, tidak dilibatkan.
Situasi itu memberi dampak sosial, budaya, yg luar biasa. Rumah-rumah ibadah bukan Islam pun berkembang. Pimpinan Muhammadiyah bersama pimpinan lokal berjuang untuk tetap istiqomah menjadi nasrullah. Diantara nya menyiapkan tenaga-tenaga muda cerdas untuk membentengi tauhid dan tenaga-tenaga ahli. Jadi pengajian-pengajian terus dihidupkan. Media-media silahturahmi untuk saling mengingatkan untuk bergandengan dengan memberikan Beasiswa ke anak-anak cerdas”.
Acara tabligh akbar juga di hadiri perwakilan dari KBRI Bidang Penerangan Sosial & Budaya, Yossy Iskandar,
Penasihat Penasihat PCIM, Ir, Ady Thobing ,Dr. Muhamad Arifin Ismail Prof. Sonny Zulhuda, dan penasihat penasihat PCIA, Perwakilan PRIM dan PRIA seMalaysia. Serta perwakilan komunitas dan organisasi kemasyarakatan di Malaysia. (mundzirin/picm malaysia)