900 Santri Ponpes Muhammadiyah Kwala Madu Masih Harus Belajar Daring
Medan, Infomu.co – Orientasi atau Sapa Santri Ponpes Muhammadiyah Kwala Madu Langkat berlangsung antara rasa suka dan duka. Suka karena, sekitar 380 mahasiswa Tsanawiyah dan Aliyah baru tahun ajaran 2020-2021 bisa saling bertatapmuka sedangkan dukanya adalah mereka masih harus mengurungkan niat untuk bertemu di pondok yang sudah lama mereka rindukan.
Orientasi atau Sapa Santri berlangsung Rabu (15/7) dengan Videoconference ( Zoom Meeting) dari Desa Sidomulyo, Langkat dengan 380 santri baru yang berlokasi diberbagai kawasan di tanah air. Seharusnya, seluruh santri sudah masuk ke Pondok, Senin 13/7 kemarin namun karena kondisi covid19 yang masih berkecamuk menjadikan belajar tatap muka masih harus diurungkan.
Kepada wali santri dan santri baru disampaikan banyak hal, mulai rencana pengembangan pesantren seperti berbagai fasilitas yang sedang dikerjakan sampai bagaimana proses belajar dan mengajar di pondok.
Dr. Agussani MAP bendahara PWM Sumut yang juga Rektor UMSU menjelaskan progres pembangunan pondok Pesantren, seperti penambahan lokal belajar dan berbagai sarana lainnya. Dengan pemutaran dua video profil pondok ( desain rencana masa depan dan kondisi pondok saat ini) diharapkan dapat menjadi gambaran bagi santri untuk memahami kondisi pondok secara visual.
Sementara itu, Kepala Ponpes Kwala Madu, Prof. Dr. Ibrahim Gultom menjelaskan rencana pengembangan pendidikan di pondok serta rencana proses pembelajaran selama masa Covid19 yang harus dilakukan dengan cara daring. Kata Ibrahim Gultom, pembelajaran daring terpaksa dipilih karena kondisi lingkungan yang belum boleh untuk dilakukan belajar dengan cara tatap muka.
Sapa Santri juga dihadiri Wakil Ketua Dr. Muhammad Qorib dua Sekretaris PW Sumut Ustadz Drs. Irwan Syahputra MA dan Drs. Mutholib MM. Juga hadir Sekretaris PDM Binjai Hendra Jones.
Proses belajar daring ( dalam jaringan) dengan menggunakan teknologi informasi ( zoom meeting atau WhatsApp) harus dilakukan karena SE Gubernur Sumatera Utara dan Dinas Pendidikan yang belum membolehkan dilakukannya belajar tatap muka dikawasan zona merah. Kabupaten Langkat, Binjai dan Medan menjadi kawasan zona merah dengan penambahan kasus Covid setiap harinya.
Pada waktu bersamaan sambutan dan sapa santri disampaikan oleh Wakil Ketua PDM Binjai AS Adinata, yang berharap pandemi dapat segera berakhir dan santri dapat segera masuk ke pondok.
Sapa santri dipimpin langsung oleh Pimpinan Pondok Ustadz Ramdani Lc dengan beberapa santri baru dibeberapa lokasi. Tampak keharuan yang dalam saat dialog berlangsung. “ Kami kapan bisa masuk ke pondok, ustadz ?” begita santri baru Annisa bertanya dari jark jauh. Ramadani dengan suara getir hanya bisa mengatakan, saat Covid19 berakhir dan kita diizinkan untuk melakukan belajar tatap muka.
Sapa santri juga dilakukan oleh Kepala Tsanawiyah Waliadi Tarigan Kepala Aliyah Pujiono dan perwakilan dua guru dari Tsanawiyah dan Aliyah. Dialog berlangsung dalam suasana haru. Para pimpinan pondok pun seperti tidak kuat menahan haru mendengar berbagai pertanyaan, kapan kami bisa masuk ke pondok ustadz.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara bersama tim Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) memberikan asistensi untuk program pembelajaran daring mulai dari penyediaan teknologi sampai peningkatan kompetensi para pendidik dalam proses pembelajaran dengan cara daring. (syaiful hadi)