Peringati Milad ke-1, Rumah Tahfiz Muhammadiyah Medan Wisuda Enam Santri
Medan, InfoMu.co – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan melalui Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) menggelar peringatan milad ke-1 Rumah Tahfiz Muhammadiyah sekaligus melakukan wisuda enam orang santri tahfiz. Kegiatan berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumnatera Utara, Ahad (5/1) Jln SM Raja 136 Medan.
Peringatan milad ke-1 yang berlangsung sukses itu mendapat apresiasi dari banyak undangan karena pada milad pertama, rumah tahfiz berhasil mencapai beberapa prestasi diantaranya adalah mewisuda enam santri yang hafiz beberapa juz Al- Quran.
Hadir pada acara itu, Sekretaris PW Muhammadiyah Sumut Ustadz Irwan Syahputra MA, Ketua PDM Medan Ustadz Maulana Siregar MA, Wakil Ketua PDM Medan yang juga Koorbid MPKSDI Medan Dr. Zailani MA, Ketua Majelis MPKSDI Medan Elvin Syahrin dan Pimpian Rumah Tahfiz Dr. Muhammad Ruslan serta Pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Cabang se-Kota Medan.
Sekretaris PWM Sumut Irwan Syahputra MA memberi apresiasi atas upaya MPKSDI Medan melalui pengelolaan rumah tahfidz sebagai bagian ikhtiar pengembangan dakwah Muhammadiyah. Terobosan yang dilakukan PDM Medan ini diharapkan menjadi contoh baik bagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah lainnya.’
Muhammadiyah Butuh Generasi Qurani
Ustadz Irwan Syahputra yang juga bertindak sebagai penceramah, menegaskan bahwa Muhammadiyah sangat mebutuhkan kader-kader muda yang memiliki kompetensi dalam membaca dan memahami dan mengajarkan aL-Quran. ” Kita meminta kepada PDM Medan untuk secara serius membina kader-kader Qurani yang menjadi pionir ke depan bagi pengembangan dakwah Muhammadiyah. ” Apa yang sudah dilakukan PDM Medan ini,se lain disyukuri juga harus terus ditingkatkan, kata Irwan Syahputra.
Hal senada Ketua PDM Medan Ustadz Maulana Siregar MA merasa bersyukur milad dan wisuda pertama rumah tahfiz bisa berlangsung dengan baik. Rumah Tahfiz yang dikelola PDM Medan memang baru berusia satu tahun dan hasilnya sudah sangat baik. Rumah Tahfiz yang diwakafkan seseorang kepada Muhammadiyah memang diharapkan dapat melahirkan generasi Qurani, generasi penghafal quran.
Jelas Maulana Siregar, PDM Medan melalui MPKSDI dan Rumah Tahfiz akan terus melakukan pengembangan rumah tahfidz ini menjadi lebih baik. Selain ruamh tahfidz PDM Medan juga merencanakan akan menjadikan rumah tahfiz yang berlokasi di Jalan Tuba itu dapat menjadi bagian dari Rumah Tarjih, dimana di sana para ulama-ulama tarjih akan dikembangkan pemahaman ke-trajihannya menjadi lebih baik.
Milad ke-1 rumah tahfiz juga ditandai dengan penandatanganan MoU kerjasama dengan LazisMu Medan. Kerjasama itu menjadi bagian dari upaya untuk pendanaan operasional rumah tahfiz itu. Penandatanganan kerjasama dilakukan Sekretaris LazisMu Muhammad Rifky dengan Ketua Majelis MPKSDI Elvin Syahrin.
Rumah Tahfiz Butuh Dukungan Donatur
Ketua MPKSDI Medan, Elvin Syahrin MKom menjelaskan LazisMu Medan sudah memberikan dukungan pada opersional rumah tahfiz Qur’an. Dukungan lainnya berasal dari donator Muhammadiyah. Setiap bulannya, rumah tahfiz membutuhkan dana Rp 18 Juta untuk biaya makan siswa yang mondok, musyrif dan tenaga pekerja. “Terima kasih untuk LazisMu dan semua donatur,” kata Elvin.
Kedepannya, terkait dengan calon siswa rumah tahfiz Quran, Elvin Syahrin berharap setiap cabang Muhammadiyah dapat mengirim kader-kader mudanya untuk menjadi santri di rumah tahfidz PDM Medan itu.
Pimpinan Rumah Tahfiz Muhammadiyah Medan, Dr. Muhammad Ruslan MA menjelaskan seputar tatakelola rumah tahfiz yang dipimpinnya. Pengembangan rumah tahfiz butuh dukungan semau pihak, selain donatur, pimpinan amal usaha juga pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Cabang se-Kota Medan.
Seorang siswa yang diwisuda, M. Atif Alauddin bin Sofyan, wisuda tahfiz 30 Juz, menyampaikan rasa syukur dan atas dukungan semua pihak atas wisuda enam santri. Atif menjelaskan proses kegiatan santri di rumah tahfiz. Mereka ada yang mondok tapi ada juga yang diluar pondok. Atif adalah siswa Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Medan kelas X. Atif bercita-cita dapat melanjutkan keluah ke Mesir atau Turkey.
Enam santri yang diwisuda adalah, Muhammad Daffa 9 Juz, Alifi Ma’Ruf 8 Juz, M. Gilang Ramadhan 10Juz, Abdul Hariz 13 Juz, Qolbu Al Mukmin 10 Juz dan M. Atif Alauddin 30 Juz. Selain ini ada 20 santri rumah tahfiz yang tidak mondok. (Syaifulh)