Yogyakarta, InfoMu.co – Dalam sebuah jamuan makan malam yang diselenggarakan di Sekar Kedaton Yogyakarta pada Ahad malam, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dengan tulus mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Negeri Perlis atas peran penting mereka dalam pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM).
Haedar Nashir menyoroti pentingnya Muhammadiyah dan Negeri Perlis sebagai model pemahaman Islam yang inovatif. Ia menegaskan bahwa Islam harus diinterpretasikan dengan cara yang terbuka, modern, dan relevan dengan zaman.
“Muhammadiyah dan Negeri Perlis harus menjadi kekuatan Islam yang lahir di Asia Tenggara yang dapat mengenalkan Islam yang mendamaikan. Kita bisa bergandengan tangan mengenalkan Islam yang mencerahkan semesta,” ucap Haedar.
Dalam acara tersebut, Haedar Nashir juga menyoroti pentingnya mempererat hubungan antara Muhammadiyah dan Negeri Perlis. Ia menyatakan bahwa adalah krusial bagi jajaran elit Muhammadiyah dan Perlis untuk membangun jembatan antara generasi muda keduanya. Tujuannya adalah untuk memperkuat ikatan persaudaraan ini dalam jangka panjang.
“Kita harus membangun hubungan antar generasi muda di antara Muhammadiyah dan Perlis. Kita harus menjadi wasilah atau jembatan agar hubungan ini makin erat di masa depan,” ucap Haedar.
Haedar Nashir menekankan bahwa persoalan khilafiyah tidak harus menjadi titik perpecahan. Muhammadiyah memegang pemahaman kuntum khair ummah, yang menekankan pentingnya menjadi umat terbaik yang menebar manfaat bukan mafsadat. Selain itu, Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang adaptif terhadap local wisdom (kearifan lokal), tetapi tetap teguh dalam memegang nilai-nilai agama.
Dalam penutupan pidatonya, Haedar Nashir berharap agar hubungan yang baik antara Muhammadiyah dan Negeri Perlis akan terus berkembang. Ini adalah langkah penting dalam menjadikan Islam di Asia Tenggara sebagai kekuatan yang mencerahkan dan mendamaikan. (muhammadiyah.or.id)