Yogyakarta, InfoMu.co – Mufti Negeri Perlis Malaysia Dato’ MAZA beserta rombongan terpukau dengan Muhammadiyah saat mengunjungi kantor Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah pada Senin (25/09). Salah satu hal yang paling mencengangkan adalah kemampuan Muhammadiyah dalam mengelola tidak kurang dari 172 Perguruan Tinggi dengan tata kelola administrasi yang sangat teratur.
Prestasi impresif lainnya adalah jumlah dosen yang mencapai sekitar 20 ribu orang, yang tidak hanya mengajar tetapi juga aktif dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ini membuktikan komitmen Muhammadiyah dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah juga mencatatkan prestasi luar biasa dalam hal jumlah mahasiswa aktif, mencapai angka 650 ribu dengan beragam latar belakang budaya dan agama, termasuk Kristen, Jawa, Sunda, Madura, Melayu, dan banyak lainnya. Ini mencerminkan inklusivitas yang tinggi dalam pendekatan pendidikan yang diterapkan oleh Muhammadiyah.
Salah satu aspek yang membedakan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dari yang lain adalah keberadaan mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa. Bahkan, tersedia mata kuliah AIK khusus bagi mahasiswa non-Muslim. Ini adalah upaya Muhammadiyah untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai Islam dan keMuhammadiyahan di kalangan mahasiswa, yang merupakan salah satu ciri khas dari pendidikan tinggi yang diselenggarakan Persyarikatan.
“Di Universitas Muhammadiyah Kupang, misalnya, hampir semua mahasiswanya itu berlatar belakang Kristen. Karena itu, kita fasilitasi dengan adanya AIK khusus non-muslim. AIK ini merupakan salah satu Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah selain mengajar, pengabdian, dan penelitian,” terang Adam kepada tamu dari Negeri Perlis Malaysia. (muhammadiyah.or.id)