Rabu, 14 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Pendidikan

Mendikdasmen Tegaskan Pentingnya Karakter Sosial pada Anak Tumbuhkan Kerukunan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
3 Mei 2025
in Pendidikan
A A
0
SHARES
29
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, InfoMu.co – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menekankan generasi muda Indonesia harus tumbuh tidak hanya dari sisi prestasi akademik. Tetapi, memiliki nilai-nilai karakter kuat untuk membangun kehidupan toleran dan saling menghormati.

“Kita perlu memberikan kepada anak-anak kita sikap sosial, di mana mereka bagian tak terpisahkan dari masyarakat dan membangun lingkungan sosial yang inklusif,” kata Mu’ti dalam webinar “Menyemai Karakter, Menuai Peradaban: Membangun Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 Mei 2025.

Mu’ti mengatakan Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan pembiasaan sederhana, namun berdampak besar. Program tersebut tidak hanya terkait pembelajaran formal di sekolah, melainkan berupaya membentuk ekosistem pendidikan karakter yang disebut catur pusat pendidikan, terdiri dari satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan media.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Senior Fellow Institut Leimena, Amin Abdullah, mengatakan seluruh elemen bangsa perlu memprioritaskan pendidikan karakter di tengah situasi moral dan etika bangsa Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja.

Sebagai bangsa majemuk dan religius, gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat perlu disinergikan dengan kompetensi dalam literasi keagamaan lintas budaya (LKLB) agar generasi muda mampu memahami diri sendiri, menghormati orang lain, mengelola perbedaan secara kreatif, dan bekerja sama lintas agama.

“Literasi keagamaan lintas budaya adalah visi besar untuk membentuk individu yang tidak hanya kuat secara pribadi, tapi juga mampu hidup harmonis dalam keragaman,” kata Amin.

Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, Arif Jamali Muis, menjelaskan persoalan radikalisme dan intoleransi, ditambah tantangan dunia digital seperti pornografi, adikasi gawai, judi online, menjadi alasan pemerintah memperkuat pendidikan karakter.

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, terdiri dari bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, adalah implementasi Asta Cita ke-4 untuk membangun sistem pendidikan nasional yang berlandaskan karakter utama bangsa.

Program penguatan karakter lainnya antara lain senam pagi, gerakan kepanduan dan ekstrakurikuler, ajang talenta (riset inovasi, seni budaya, dan olah raga), pelatihan guru bimbingan konseling (BK) dan ke-BK-an, serta sekolah aman, nyaman, dan menggembirakan.

“Penanaman pendidikan karakter tidak harus melalui berbagai macam teori, membangun pembiasaan, yang dengan pembiasaan itu akan terbangun kebiasaan, dari kebiasaan terbentuk kepribadian, dari kepribadian terbangun peradaban,” kata Arif.

Direktur Eksekutif, Arigatou International, Switzerland, Maria Lucia Uribe, mengatakan generasi saat ini hidup dalam konektivitas sangat tinggi di mana kemungkinan interaksi antaragama, antarbudaya, antarbangsa menjadi tidak terbatas. Di sisi lain, kita juga berada di tengah meningkatnya ekstremisme, kekerasan, dan perpecahan.

“Penting bagi kita bertanya, apa tujuan pendidikan di dunia yang global dan saling tergantung? Pada masa ini, pendidikan harus diciptakan ulang, berakar pada visi untuk berkontribusi membangun perdamaian, kerukunan sosial, dan merayakan keragaman,” ujar Maria.

Maria mengatakan reformasi kurikulum tidak cukup, melainkan perlu beralih kepada pedagogi transformatif melalui peran guru untuk mendorong dialog dalam menghormati martabat setiap orang. Program LKLB yang dijalankan Institut Leimena bersama mitra telah menunjukkan hasil signifikan dalam pemberdayaan guru untuk mengajarkan nilai-nilai etis dan berpikir kritis.

Salah satu alumni program LKLB dan Guru Al-Quran Hadis, MAN 1 Magetan Jawa Timur, Fatwa Nur Aziza, melakukan terobosan dalam mengajarkan agama kepada para siswanya dengan mengajak mereka berkunjung ke rumah ibadah agama lain, yaitu Pura. Fatwa ingin memberikan para siswanya pengalaman perjumpaan dan dialog dengan umat beragama lain.

“Siswa selama ini memahami agama dan umat beragama hanya melalui teks. Belum pernah mereka melihat umat beragama lain secara langsung. Setelah berkunjung ke Pura, yang membuat terharu, salah satu siswa mendatangi saya mengucapkan terima kasih karena telah memberikan pengalaman berharga,” kata Fatwa.

Direktur Ekskutif Institut Leimena, Matius Ho, mengatakan program LKLB berupaya mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan dalam masyarakat majemuk, serta membuka ruang perjumpaan lintas agama agar dapat mengenal dan belajar bersama-sama. Sejak dimulai tahun 2021 sampai saat ini, program LKLB telah meluluskan 64 angkatan dengan total 9.600 pendidik dari 38 provinsi.

“Dalam konteks masyarakat yang religius dan majemuk, di mana taat beribadah tidak berarti mengucilkan diri dari masyarakat luas, tapi juga mampu membangun modal sosial, rasa saling percaya antar penganut agama dan kepercayaan yang berbeda,” kata Matius.

Kepala Puspeka Kemendikdasmen, Rusprita Putri Utami, mengatakan Pancasila adalah jati diri dan karakter bangsa sebagai panduan moral kehidupan berbangsa dan bernegara di tengah keragaman. “Generasi mendatang perlu dibekali tidak hanya untuk berpikir kritis, tapi juga untuk hidup secara etis dengan kasih sayang melalui literasi yang melampaui batas budaya dan agama,” katanya.

Webinar Internasional Seri Literasi Keagamaan Lintas Budaya ini dihadirkan memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) oleh Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikdasmen RI bersama Institut Leimena. Webinar dihadiri lebih dari 3.400 peserta dari dalam dan luar negeri. (panjimas)

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: karaktermendiknas

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Pendidikan

35 Remaja Masjid Ikuti Pengkaderan Muhammadiyah Ranting Dolok Maraja

13 Mei 2025
Pendidikan

Wamendikdasmen Apresiasi Komitmen Wujudkan Pendidikan Bermutu

12 Mei 2025
Kabar

‘Aisyiyah Perkuat Layanan Pendidikan Inklusif untuk Semua

10 Mei 2025
Pendidikan

Kiprah Muhammadiyah di Lingkup Global Tuai Apresiasi

9 Mei 2025
Miftah Fariz
Opini

Sekolah Muhammadiyah: Menyiapkan Generasi Tangguh di Tengah Tantangan Zaman

8 Mei 2025
Pendidikan

Refleksi Hardiknas, Irwan Akib : Tokoh Masyarakat Turut Berperan Membentuk Karakter Anak Indonesia

3 Mei 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Temasek Polytechnic Singapura Kunjungan Edukasi dan Pertukaran Budaya ke UMSU

14 Mei 2025

Milad ke 37 Pesantren Modern Muhammadiyah Kwalamadu, Luluskan 151 Santri

14 Mei 2025

Raker Dikdasmen & PNF Medan Denai, Luncurkan Tujuh Program Strategis

14 Mei 2025
Amrizal MPd

Enam Pengorbanan Kader dan Pimpinan Muhammadiyah Menghidupkan Organisasi dengan Jiwa, Bukan Sekadar Jabatan

13 Mei 2025

Ketua PP Muhammadiyah Pujikan Semangat ‘Jihad’ Muhammadiyah Labuhan Batu Selatan

13 Mei 2025

PPIH Siapkan 27 Rute Bus Shalawat untuk Antar Jemaah Haji ke Masjidil Haram, Ini Daftarnya!

13 Mei 2025

Rakerda LazisMu Bener Meriah, Perkuat Sinergi Kelembagaan di Tingkat Daerah

13 Mei 2025
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com