Selasa, 24 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Kabar

Majalah Sastra Imajisia versi digital diluncurkan

Anak muda diberi ruang khusus untuk berkarya di Imajisia

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
12 Januari 2021
in Kabar, Literasi
A A
0
SHARES
157
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, InfoMu.co –  Sastrawan Ahmadun Yosi Herfanda mengatakan karya-karya sastra yang muncul di ruang digital makin anarkis. “Anarkisme estetika makin kuat. Makin banyak puisi yang tidak estetik. Bahkan, ada  novel  yang cenderung porno,” kata Ahmadun dalam diskusi “Sastra Setelah Media Cetak Tiada” yang diadakan oleh Imaji Indonesia dan Majalah Sastra Imajisia, Sabtu, 9 Januari 2021 melalui aplikasi Google Meeting.

Menurut Ahmadun, banyak sekali problem karya di ruang digital. Bukan hanya masalah cerita yang berantakan, kemampuan teknis berbahasa mereka masih sangat lemah dengan kalimat dan ejaan yang buruk. “Seharusnya mereka membekali diri dengan kemampuan berbahasa yang baik. Sebab itu dasar keterampilan memulis,” kata dosen Creative Writing di Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tangerang ini. “Langkah selanjutnya adalah menghadirkan cerita yang bermutu.”

Pada era-era awal ramainya internet, menurutnya, karya sastra yang muncul di ruang maya sudah banyak kelemahan. Internet menjadi tempat bagi penulis untuk menyiarkan karya-karya yang ditolak di koran umum. “Namun kala itu tidak seanarkis sekarang. Bahkan, dulu beberapa karya penyair bagus munculnya dimulai dari sastra cyber,” tutur mantan redaktur sastra Republika itu.

Iwan Kurniawan, pemimpin redaksi Cybersastra.net pada era itu, mengatakan bahwa karya yang muncul di ruang maya memang problematik. Sebab, ruang maya adalah ruang yang bebas, siapa pun bisa masuk dan melakukan apa pun. Sebab, tidak ada seleksi dan kurasi. “Itu memang karakter ruang di Internet. Barangkali di sinilah media seperti Imajisia bisa masuk untuk menghadirkan karya bermutu,” ujar editor opini Koran Tempo ini.

Pembicara lain dalam diskusi itu, Mahwi Air Tawar, lebih memaparkan bagaimana ruang digital begitu penting diisi oleh para penulis. “Kita tidak bisa berpaling dari ruang digital sebagai tempat mempublikasikan karya kita,”  kata dia. Penulis harus menyesuaikan diri pula dengan karakter medium di dunia digital itu. Dunia digital bisa dieksplorasi sebagai ruang kreatif maupun sebagai gagasan menjadi karya kreatif. “Kita bisa mengekplorenya menjadi bagian dari karya kita.”

Diskusi itu adalah bagian dari rangkaian peluncuran Majalah Sastra Imajisia versi digital (pdf). Awalnya, Imajisia adalah majalah sastra berbasis Instagram @imajisia. Media ini diterbitkan oleh Imaji Indonesia dengan kurator Mustata Ismail, Iwan Kurniawan, Willy Ana, dan Mahwi Air Tawar. Imajisia ini memuat puisi, cerpen, esai, berita sastra, resensi buku, hingga profil sastrawan. Kini, para pengelola menerbitkan majalah Imajisia versi digital (pdf).

Penerbitan majalah versi digital itu dimaksudkan untuk melayani para pembaca yang jarang membuka Instagram dan yang tidak familiar dengan media sosial itu. “Namun, Imajisia tidak hanya menyajikan karya yang sudah diterbitkan di Instagram, tapi juga ada karya baru yang di Instagram hanya dimuat cuplikannya,” kata Ketua Imaji Indonesia, Willy Ana. “Sehingga Imajisia versi digital mempunyai nilai lebih.”

Mustafa Ismail, salah satu kurator Imajisia yang menjadi moderator dalam diskusi itu, menambahkan bahwa Imajisia akan mengambil peran sebagaimana halnya media cetak selama ini dengan menerapkan seleksi karya yang ketat. “Ketika media cetak mulai tumbang satu persatu, kita perlu melakukan sesuatu dengan memilih dan memilah lalu menghadirkan karya bermutu kepada pembaca di ruang digital,” tutur penyair asal Aceh itu.

Selain itu, Imajisia kini juga membuka ruang bagi para penulis muda di rubrik “Ruang Muda” berisi puisi, cerpen, dan esai. “Banyak penulis muda mengirim karya namun sedikit sekali yang memenuhi standar kurasi kami. Sehingga kami berpikir untuk memberi ruang khusus kepada mereka di Imajisia dengan kurasi yang lebih longgar,” kata Mustafa

Willy Ana menambahkan bahwa karya-karya untuk Imajisia bisa dikirim ke email: imajisiaoke@gmail.com. Namun pengelola hingga saat ini belum bisa memberi honor untuk karya yang dimuat karena belum mempunyai sponsor. “Ini kerja gotong royong. Kami berharap ke depan ada donatur dan sponsor yang terketuk hatinya membantu Imajisia sehingga kami bisa berbagi kebahagiaan dengan para penulis,” ujar penyair asal Bengkulu ini. ***

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: imajisiasastra digital

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Kabar

MUI Sumut Terbitkan Himbauan Sambut Tahun Baru Islam 1447 H: Serukan Zikir, Doa, dan Peningkatan Amal

24 Juni 2025
Kabar

Majelis Lingkungan Hidup PWM Sumut Kunjungi Tambang Emas Martabe Batangtoru

24 Juni 2025
Kabar

Rakornas ke-17, BEM PTMA Satukan Mahasiswa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Indonesia

23 Juni 2025
Literasi

Narasi Penciptaan Manusia dalam Al-Qur’an Sejalan dengan Ilmu Pengetahuan

21 Juni 2025
Kabar

Dubes Iran: Perang Baru Berakhir Jika Netanyahu Musnah

20 Juni 2025
Literasi

Haedar Dorong Penguatan Budaya Literasi untuk Perbaikan Keadaban Publik

19 Juni 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SD Muhammadiyah 36 Medan Sukses Gelar Raker dan Family Gathering

24 Juni 2025

Mahasiswa Asing Mancanegara Tamatkan Belajar Bahasa Indonesia di UMM

24 Juni 2025

Buku Saku KHGT dalam Tiga Bahasa

24 Juni 2025

MUI Sumut Terbitkan Himbauan Sambut Tahun Baru Islam 1447 H: Serukan Zikir, Doa, dan Peningkatan Amal

24 Juni 2025
Salman Nasution

Muhammadiyah Melebarkan Mata Pada Pertambangan

24 Juni 2025

Majelis Lingkungan Hidup PWM Sumut Kunjungi Tambang Emas Martabe Batangtoru

24 Juni 2025

Strategi Pembangunan Ekonomi Hijau : Implementasi Teknologi Ramah Lingkungan dalam UMKM Bata Tradisional

24 Juni 2025
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com