Literatur KHGT: Review Buku “Telaah Kritis Kalender Islam Global Tunggal Pemersatu (Studi Perbandingan 350 Tahun)” Karya Sriyatin Shodiq
Oleh: Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar – Dosen FAI UMSU dan Kepala OIF UMSU

“Telaah Kritis Kalender Islam Global Tunggal Pemersatu (Studi Perbandingan 350 Tahun)” karya Dr. Drs. H. Sriyatin Shodiq, SH., M.Ag., MH., (Surabaya: CV. Falakiyah Madani, cet. I, 2013 M)
Buku “Telaah Kritis Kalender Islam Global Tunggal Pemersatu (Studi Perbandingan 350 Tahun)” ini adalah karya Dr. Drs. H. Sriyatin Shodiq, SH., M.Ag., MH., saat ini beliau anggota Divisi dan IPTEK Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Buku
ini diterbitkan oleh CV. Falakiyah Madani, Surabaya, cetakan pertama, tahun 2013 M, dengan ketebalan iv + 182 halaman. Editor: M. Nashiruddin Darajat, S.Kom., M.Kom. & M. Syamsu Alam Darajat, SHI., SH., MA. Buku ini meruapakan penjelasan substansi dan
kesimpulan dari tiga buku yang disusun penulis (Sriyatin Shodiq), yaitu (1) Kalender Islam Global, (2) Kalender Wujudul Hilal Menuju Kalender Islam Global, dan (3) Kalender Islam Pemersatu dalam Takwim Awal Bulan Kamariah 350 Tahun.
Secara umum buku ini menelusuri ketentuan kriteria kalender Islam dan uji sahih Kalender Hisab Urfi Istilahi Hijriah, Kalender Ijtimak Qablal Gurub, Kalender Wujudul Hilal, Kalender Ummul Qura, Kalender MABIMS 1, MABIMS 2, Kalender Islam Global, serta persentase perbandingan kalender Islam Global menuju Kalender Islam Tunggal Pemersatu. Persentase yang dimaksud adalah terkait persamaan dan perbedaan antar sistem kalender. Semua disusun berdasarkan perhitungan hisab hakiki kontemporer dan proses perhitungan input-output data takwim awal bulan dengan menggunakan aplikasi software Microsoft Excel.
Selain itu, masing-masing sistem ini dijelaskan secara singkat terkait sejarah, argumen (dalil), dinamika, dan problematika masing-masing. Buku ini terdiri dari 9 bab. Riset buku ini adalah 10 tahun zaman Nabi Saw, 30 tahun zaman Khulafaur Rasyidin, 44 tahun pra-Kemerdekaan RI (1318-1364 H/1900-1944 M), dan 266 tahun (1364-1640 H/1944-2212 M).
Adapun daftar isi buku ini dapat dilihat sebagai berikut, Bab I: Pendahuluan. Bab II: Hisab Urfi Istilahi Tahun Hijriah (Telusur Hisab Urfi Istilahi Tahun Hijriah, Uji Sahih Hisab Urfi Istilahi Tahun Hijriah). Bab III : Waktu Ijtimak Qablal Gurub (Telusur Waktu Ijtimak dan Fase-Fase Bulan, Uji Sahih Waktu Ijtimak Qablal Gurub). Bab IV : Kalender Islam MABIMS (Telusur Ketentuan Kalender Islam MABIMS, Uji Sahih Kalender Islam MABIMS). Bab V: Kalender Wujudul Hilal (Telusur Kalender Hisab Hakiki Wujudul Hilal, Uji Sahih Kalender Hisab Hakiki Wujudul Hilal). Bab VI : Kalender Hijriah Ummul Qura (Telusur Kalender Hijriah Ummul Qura, Uji Sahih Kalender Hijriah Ummul Qura). Bab VII: Kalender Islam Global (Telusur Kalender Islam Global, Uji Sahih Kalender Islam Global dan Beberapa Kalender Islam). Bab VIII: Kalender Islam MABIMS Baharu (Telusur Kalender Islam MABIMS Baharu, Uji Sahih Kalender Islam MABIMS Baharu). Bab IX: Mewujudkan Kalender Islam Global Tunggal Pemersatu (Telusur Kalender Islam Global, Kalender Islam Global Kalender Islam Tunggal Pemersatu).
Adapun markas perhitungan yang digunakan yaitu kota Surabaya, kota-kota ASEAN, Makkah, Madinah, dan 100 kota dunia lainnya. Sementara itu model dan pendekatan penelitian yang digunakan berupa komparasi, matematika, astronomi, dan sains teknologi. Adapun waktu penelitian selama 5 bulan. Seperti dikemuakakn Sriyatin Shodiq, kesimpulan dari buku ini adalah sebagai berikut:
Pertama, kalender hisab urfi istilahi hijriah merupakan induk kalender Islam tertua dan merupakan tonggak awal keberlakuan kalender Islam dan kemajuan peradaban Islam.
Kalender ini mempunyai tingkat ketelitian tinggi dan keteraturan waktu di zamannya yang berlaku pada zaman Nabi Saw, Khulafaur Rasyidin dan pemerintahan Muawiyah, Abasiyah dan pemerintahan negara Islam lainnya. Kemapanan dan keteraturan kalender Islam ini
dalam rentang waktu yang cukup panjang sampai saat ini (1445 Hijriah) belum ditemukan adanya penyimpangan, perubahan dan tambahan hari. Sebagai kesepakatan umum model kalender hisab urfi istilahi hijriah ini hanya untuk kepentingan umum dan bukan untuk kepentingan penentuan waktu ibadah. Tingkat ketelitian Kalender hisab urfi istilahi hijriah dengan Kalender Islam Global 350 tahun, sama 58 persen dan beda 42 persen.
Kedua, Kalender Islam yang berpedoman pada ijtimak qablal gurub adalah kalender yang digunakan semua model kalender Islam sebagai titik perhitungan awal penentuan awal bulan kamariah tahun hijriah.
Ketiga, Kalender Wujudul Hilal adalah kalender Islam yang berpedoman pada hisab hakiki kontemporer dengan parameter kriteria tertentu sebagai penentu waktu ibadah dan kepentingan umum yang mempunyai kepastian dan akurasi ketelitian tingkat tinggi. Tingkat ketelitian Kalender Wujudul Hilal dengan Kalender Islam Global 350 Tahun, sama 80 persen dan beda 20 persen. Direkomendasikan menjadi Kalender Islam Global, atau sebagai bahan pembanding dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
Keempat, Kalender Ummul Qura adalah Kalender Hijriah yang diberlakukan pada pemerintahan kerajaan Arab Saudi sebagai pedoman kepentingan umum dan rujukan penentuan waktu ibadah khususnya penentuan awal Ramadan, Syawal dan Zulhijah. Tingkat ketelitian Kalender Ummul Qura dengan Kalender Islam Global 350 Tahun hampir sama dengan Kalender Wujudul Hilal.
Kelima, Kalender Islam Pemersatu adalah Kalender Islam yang berpedoman pada Kriteria Imkan Rukyat MABIMS Tahun 1991 M/1992 M dan MABIMS Baharu Tahun 2021 M yang diberlakukan di negara-negara anggota MABIMS (Menteri Agama Negara Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura), disebut Kalender MABIMS 1 dan Kalender MABIMS 2. Kalender MABIMS 1 adalah Kalender Islam yang cukup mapan karena berlaku sejak tahun 1992 M sampai dengan 2021 M dan mempunyai tingkat ketelitian persamaan dan perbedaan dengan Kalender Islam Global 350, sama 60 persen dan beda 40 persen. Kalender MABIMS 2 adalah Kalender Islam yang memberlakukan
ketentuan parameter imkan rukyat tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6.4 derajat yang diberlakukan mulai tahun 2022 M di lingkungan negara-negara Anggota MABIMS. Kalender ini mempunyai tingkat ketelitian persamaan dan perbedaan dengan Kalender Islam Global,
sama 55 persen dan beda 45 persen. Berikutnya Sriyatin Shodiq menyatakan bahwa Kalender MABIMS Baharu Tahun 2021 M ini tidak dapat direkomendasikan sebagai Kalender Hjiriah Global Tunggal karena terdapat probabililitas yang sangat tinggi perbedaannya untuk menuju penyatuan Kalender Islam Global.
Dengan demikian buku ini memberi gambaran dan informasi seputar ide dan ususlan kalender yang bertaraf global. Selain itu buku ini memberi harapan besar untuk mewujudkan Kalender Islam pemersatu secara global yang notabenenya merupakan harapan umat Islam.
Buku ini merupakan hasil kerja keras penulisnya dan merupakan penelitian perbandingan tujuh kalender Islam dalam rentang 350 tahun, yaitu kalender Islam yang didasarkan pada kriteria Hisab Urfi Istilahi, Qablal Gurub, Wujudul Hilal, MABIMS 1, MABIMS 2, Ummul
Qura dan Kalender Islam Global. Tentu, buku ini akan sangat bermanfaat bagi para pengkaji kalender Islam dan pengkaji ilmu falak secara umum. Wallahu a’lam[]






