Medan, InfoMu.co – Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Dr. Agussani, MAP bersama 20 dosen dan sejumlah pakar universitas terkemuka di dunia menjadi narasumber kunci dalam seminar internasional bertajuk ” 2nd Online International Seminar Conference On Communication In Scientific Inquiry “IoT – Transformative Technological Phenomena in 21st Century”.
Turut serta pada kegiatan tersebut Vice Conselor University Malaysia Perlis YBhg. Prof. Ir.Ts. Dr. Mohd Rizal Bin Arshad, Dean faculty of Applied and Human Sciences University Malaysia Perlis Assoc. Prof. Ku Halim Ku Arifin, para pembicara utama, YBhg. Prof. Ir. Ts. Dr. R. Badlishah Ahmad dari University Malaysia Perlis, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Assosc. Prof. Dr. Agussani, M.AP, Dean Collage of arts and Humanities Adventist University of the Philippines Prof. Dr. Eunice Miguel-Aclan, Chairman Daffodil International University Bangladesh Dr. Md. Sabur Khan, Vice chairman of East Delta University Trust Bangladesh Mr. Sayeed Al Noman.
Selain Rektor, seminar Internasional tersebut juga tampil sebanyak 20 orang dosen UMSU dari berbagai program studi sebagai pembicara. Mereka bergabung dengan para pakar lintas ilmu yang berasal dari perguruan tinggi terkemuka di Asia.
Konferensi Internasional Online ke-2 tentang komunikasi (CSI) 2021 dalam kajian multidisiplin, inter dan transdisipliner ilmu mempertemukan para peneliti, pendidik, cendekiawan, instruktur, praktisi, aktivis, dan mahasiswa pascasarjana dari seluruh dunia. Seminar juga menjadi sarana bertukar pengalaman dan pengetahuan tentang perkembangan dunia terkini.
Rektor UMSU, Dr. Agussani, MAP dalam makalahnya bertajuk IOT Trend In Education: An Perspektif Indonesia
Mengulas tentang efek pandemic covid terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Menurutnya terjadi perubahan paradigma pendidikan yang pada satu sisi generasi milenial akan mengalami peningkatan pendidikan terutama pada aspek kognitifnya. Hal ini tidak terlepas karena anak-anak sejak dini sudah terbiasa dengan digitalisasi robotic, dan dunia maya.
“Tapi ada kekhawatiran besar kita terhadap perkembangan pendidikan anak, terutama efek IoT, yaitu efek pendidikan sikap dan social.,” katanya.
Menurut dia, IoT hampir sulit menyentuh aspek rasa, karakter, dan jiwa karena anak tidak diajarkan terhadap nilai nilai kemanusian.
Namun demikian lanjut Rektor, dengan pengalaman Indonesia termasuk perjalanan panjang proses pendidikan yang di dasari pendidikan budi pekerti, keagamaan, dan kecintaan terhadap keluarga, maka diyakini pendidikan berbasis Internet of Thinks (IoT) akan tetap mampu melahirkan generasi Indonesia yang tetap menjunjung tinggi nilai luhur sebagaimans ditanamkan sejak duhulu, terutama dari Keluarga.
Univeristas Muhammadiyah Sumatera Utara dan Universitas Malaysia Perlis memiliki hubungan yang cukup baik selama ini, dimana UMSU dan UniMaP telah lama menjalin kerjasama. Beberapa program telah disiergikan dan dijalankan diantara keduanya, baik program yang mengacu pada Pendidikan seperti transfer kredit, penelitian, riset Pendidikan dan program-program yang mengacu pada International program, tambahnya. (hms)