Senin, 12 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Kolom

Kolom Dadang Kahmad : Momentum Untuk Muhasabah

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
2 April 2021
in Kolom
A A
Prof. Dr. Dadang Kahmad Ketua PP Muhammadiyah

Prof. Dr. Dadang Kahmad Ketua PP Muhammadiyah

0
SHARES
31
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Momentum Untuk Muhasabah

Oleh : Prof. Dr. Dadang Kahmad

Bulan Ramadhan merupakan cerminan simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia.
Pada bulan inilah umat Islam di seluruh belahan dunia diwajibkan melaksanakan ibadah shaum (puasa) sebulan penuh. Pada bulan Ramadhan ini juga. umat Islam diikat dengan kesamaan momentum. yakni kesatuan rasa. akal, dan perbuatan untuk mewakaĺkan kehidupannya hanya kepada Allah semata. Kesatuan rasa. dan perbuatan tersebut tercermin dalam ibadah puasa. Dengan ibadah ini, kaum Muslimin diajarkan untuk menahan diri dari perilaku gaduh dan pertengkaran. Shaum secara kebahasaan berasal dari kata “al-imsak” yang berarti menahan diri.
Secara istilah, kata shałon diartikan sebagai tindakan menahan diri dari aktivitas makan, minum, bicara buruk, dan hubungan suami-isteri dengan niat beribadah kepada Allah dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari. Dalam konteks kebangsaan, melalui ibadah shaum diajarkan untuk menahan diri dari perilaku curang dan inkonstitusional dalam menyikapi masalah bangsa. Dalam bahasa lain, bulan Ramadhan ini ialah masa-masa untuk melapangkan hati agar menjadi modal utama dalałn menciptakan persatuan bangsa. Negara Indonesia ialah sebuah bangsa yang terdiri dari beragam latar belakang súku, ideologi, agama, dan mazhab. Tanpa ke-legaWaan hati yang terpatri dalam sanubari, bangsa ini akan kesulitan menemukan nuansa sakinah, keharmonisan, ketentraman, dan kesentosaan di bumi Indonesia. Maka dari itu, bulan Ramadhan inilah momentum yang tepat untuk mer.jut kembali persatuan bangsa demi meneiptakan peradaban berkemajuan melalui kelapangan hati para pemimpin bangsa ini.
Terma “al-imsak” dalam konteks kebangsaan ialah menahan diri dari rupa-rupa tindakan curang, anarkis, Chaos, pembicaraan antidemokrasi, dan pe-  rilaku lain yang meluapkan amarah. Allah SwT berfirman, “Sungguh aku herna:ar puasa (diam) karena Allah Maha Pengasih; pada hari ini aku tidak akan berbicara dengan manusiď. (Qs Maryam: 26). Kendati konteks ayat di atas berbicara tentang nazar Siti Maryam, tetapi secara qiyasi dapat dijadikan ttljukan hukum untuk menahan diri dari berbicara hul/shir (kebohongan) pada bulan Ramadhan.
Sebab hal ini akan menghancurkan rajutan berbangsa. Rasulullah saw, mengingatkan kita bahwa puasa itu bertujuan menjaga umatnya dari perkataan keji dan kotor, (HR Bukhari-MusIim). Bahkan Allah SwT juga tidak membutuhkan puasa orang yang tidak mampu menjaga omongannya, (HR Bukhari). Di dalam hadits lain dijelaskan bahwa hal-hal yang membatalkan puasa ialah ketidakmampuan menjaga lisan dari aktivitas berbohong, gosip, adu domba, dan sumpah palsu, (HR Abu Dawud).
Dalam bahasa lain, melalui ibadah shaum Ra madhan, kita diperintahkan Allah untuk menjaga lisan klari perkataan yang dapat memecah rasa persatuan masyarakat. Tilhan Allah SwT memerintahkan umatnya untuk menunaikan ibadah shaum, Tujuan ialah untuk menempa kita menjadi manusia yang punya kelapangan hati dan ketakwaan diri. Persatuan bangsa juga dapat di ikat kembali dengan ibadah shaum. Sebab, di dalam ibadah ini, kita belajar untuk menahan diri dari setiap aktivitas yang dapat meneeraiberaikan rasa persatuan bangsa.• (IM)

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: kolommuhasabah

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Syahbana Daulay
Kolom

Kolom Syahbana Daulay : Tahu Diri

30 April 2025
Kolom

Kolom Syahbana Daulay: Jangan Menjauh DariNya

22 April 2025
Kolom

Kolom Syahbana Daulay: Ciri-ciri Agama Islam

21 April 2025
Kolom

Tetaplah Datang ke Masjid

12 April 2025
Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-butar
Kolom

Kolom Dr. Arwin : Pesimisme dan Narasi Negatif terhadap KHGT

10 April 2025
Syahbana Daulay
Kolom

Istiqomah dan Kegentingan Sakaratul Maut

25 Maret 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apakah Doa di Raudhah Lebih Mustajab?

12 Mei 2025

SM Tower Malioboro Jadi Pusat Penguatan UMKM ‘Aisyiyah DIY

12 Mei 2025

Wamendikdasmen Apresiasi Komitmen Wujudkan Pendidikan Bermutu

12 Mei 2025

Junedi Syahputra Nahkoda Baru PD IPM Simalungun Periode 2025-2027

12 Mei 2025

Bus Shalawat Inklusif Siap Antar Jemput Jemaah dari Hotel ke Masjidil Haram

11 Mei 2025

‘Aisyiyah Kota Yogyakarta Ajak Perkokoh Komitmen Ketahanan Pangan Berbasis Keluarga

11 Mei 2025

Panasonic PHK 10.000 Karyawan Global: Ancaman Baru Industri Elektronik Dunia

11 Mei 2025
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com