MENGENAL NIKMAT TUHAN
Oleh : Adam Chairivo
Dalam hidup setiap dari kita pasti pernah merasakan berbagai macam rasa di dunia. Senang, sedih, suka, duka dan berbagai macam rasa kehidupan lainnya yang dirasakan oleh orang yang sudah tua maupun yang masih muda, pria ataupun wanita rasa kehidupan tak pernah mengenal yang namanya wujud dan rupa. Namun sudah menjadi takdir jika semua rasa di dunia tak akan pernah abadi. Kadang kita merasa senang itu juga tak abadi, jadi tak perlu berlebihan, kadang juga kita merasa sedih dan itu juga tak abadi, jadi tak usah terlalu berlarut. Bagi mereka yang baru mengenyam pertama kali tentang acak corak kehidupan maka akan mudah sekali kehilangan segalanya. Jati diri, identitas, kebahagian dan masih banyak hal yang akan direnggut jika kita tak pandai – pandai mengelola diri kita.
Hidup yang kita jalani sekarang merupakan hasil dari pilihan kita sebelumnya. Benar, sebelum kita berdiri setegak ini, atau duduk senyaman ini kita sudah memilihnya di kesempatan sebelumnya. Sama seperti kesempatan yang akan datang kita akan memilihnya hari ini. Ingin bagaimana kita di masa yang akan datang? Apakah tetap tegak berdiri atau duduk dengan santai itu adalah pertanyaan yang dikembalikan lagi pada sang pemilik diri. Atas dasar pilihan pertanyaan itu akan melahirkan 2 jalur. Jalur yang pertama adalah mereka yang punya keteguhan dalam setiap pilihan dengan mencoba tetap konsisten dalam menghadapi apapun halang rintang serta ujian yang ada pada setiap pilihannya. Jalur yang kedua adalah mereka yang tak berbahagia karena menggantungkan apapun kepada kata terserah sehingga tak menikmati apa yang ada hari ini. Mereka yang tak pernah merasa bahagia hadir dari mereka yang mencemaskan masa depan dan terjebak dengan masa lalu tanpa menikmati masa kini. Kunci dari semuanya adalah kenikmatan yang berasal dari kata nikmat. Bagaimana kita bisa menikmati jika belum kenal dengan nikmat yang diberikan.
Bagaimana kita bisa merasa nikmat kalau belum mengenal siapa yang memberikan kenikmatan secara utuh. Maka dari itu mengenali nikmat adalah salah satu kunci dari kebahagian. Berikut adalah nikmat – nikmat yang bisa kita kenali untuk mencapai puncak kebahagiaan yang absolut.
Nikmat Fitriyah
Mungkin sebagian dari kita tak asing dengan salah satu nikmat yang satu ini. Nikmat Fitriyah adalah nikmat yang paling dasar untuk disyukuri karena melekat pada diri kita. Seluruh anggota tubuh yang melekat seperti mata, hidung, mulut dan lain sebagainya adalah nikmat yang harus disyukuri untuk kita terhindar dari ketidakbahagiaan dalam hidup. Kadang mereka – mereka yang tidak berbahagia lahir dari orang – orang yang tak pernah
mengenal nikmat Fitriyah. Ada yang tak bahagia karena hidungnya pesek dan mengoperasinya supaya mancung, ada yang kulitnya gelap dan ingin putih supaya lebih menawan dan masuk ke standar kecantikan yang dibuat produk kecantikan. Padahal sejatinya jika mereka mengenal nikmat Fitriyah maka tak perlu repot – repot operasi untuk terlihat menawan di mata orang lain. Kebahagian akan hadir jika menikmati semua pemberian Tuhan.
Lalu bagaimana dengan mereka yang tak lengkap anggota tubuhnya? Apakah Tuhan tidak memberi nikmat Fitriyah kepadanya? Contoh orang buta yang tak dapat melihat apakah Tuhan mengambil satu nikmat Fitriyahnya?. Mereka yang belum mengenal nikmat Tuhan akan merasa Tuhan tidak adil karena tak memberikan kelengkapan bagi yang lain. Padahal jika kita mengenal nikmat Fitriyah dari Tuhan, maka kita akan menemukan jawaban bahwa mereka yang kita anggap memiliki kekurangan jika kita melihat itu dari sisi lain seperti kekurangan bisa jadi kelebihannya maka kita akan dekat nikmat Fitriyah. Contoh ada anak dari negeri Mesir yang tak dapat melihat namun ia tak pernah meminta agar dirinya bisa melihat karena ia takut hafalan Qur’annya akan rusak jika ia melihat sesuatu yang maksiat.
Hal itu yang membuat bahwa kebahagian itu dirasakan ketika kita mengenal nikmat Tuhan dengan benar. Hafiz atau penghafal Al – Qur’an dari Mesir itu mengenal nikmat Fitriyah dengan baik sehingga tak ada keraguan untuk ia berbahagia atas pilihannya mencintai dan menikmati takdir yang Tuhan berikan. Lantas bagaimana dengan kita yang memiliki kelengkapan masih bisa sebaik itu menikmati dan mengenali nikmat Tuhan? Belum tentu, tapi apa salahnya jika dicoba.
Nikmat Ikhtiyariyah
Jenis nikmat ini tak akan pernah kita dapatkan bila kita hanya bermalas – malasan di rumah. Nikmat Ikhtiyariyah adalah nikmat yang hadir atas usaha yang kita capai. Mobil, rumah, perhiasan, handphone dan harta benda yang kita punya atas dasar kita berusaha itu merupakan salah satu bentuk nikmat yang harusnya kita kenali. Tak semenah – menah semua yang kita punya itu datang dengan sendirinya, tapi semua kenikmatan itu ada
campur tangan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan usaha dan kerja keras seharusnya bisa menjadi cara kita untuk dapat menikmati nikmat yang satu ini, karena kita sudah merasakan lelahnya mencari materi. Namun tetap ada saja mereka yang tak berbahagia atas apa yang dipunya. Merasa kurang dalam hidup padahal sudah dititipkan limpahan materi tapi tetap tidak tahu diri. Mereka hanya belum kenal nikmat Ikhtiyariyah, kalau sudah mengenalnya pasti hidup akan lebih bahagia dari sebelumnya.
Nikmat Alamah
Cobalah untuk menarik nafas dalam – dalam, rasakan nikmatnya oksigen yang masuk ke paru – paru. Udara, air, tanah dan segala bentuk elemen yang ada dalam kehidupan itu adalah nikmat yang harus kita kenali sebagai nikmat pemberian Tuhan. Jika kita melupakannya maka kita kembali menjadi manusia yang tak berbahagia. Bayangkan saja jika segala nikmat yang ada di muka bumi ini direnggut paksa oleh keserakahan dan ketamakan
manusia yang tak mengenal nikmat Alamah maka ekosistem yang ada di bumi akan terganggu. Kita tak lagi dapat menghirup udara dengan segar karena hutan sumber oksigen sudah dibabat habis oleh orang yang tak berbahagia. Kita tak dapat lagi menikmati hasil alam yang melimpah jika semua orang tak kenal dengan nikmat Alamah. Maka coba kenali nikmat yang satu ini, nikmat yang diharuskannya kita menjaga kelestarian alam agar kita menjadi manusia yang berbahagia karena menjaga lingkungan sekitar yang pemberian Tuhan yang luar biasa.
Nikmat Diniyah
Nikmat ini sangat banyak kita temukan di sekeliling kita. Nikmat Diniyah adalah nikmat agama. Nikmat yang diberikan Tuhan untuk kita yang tak berbahagia karena hidup dalam kehampaan dan kebingungan. Hidup dalam ketersesatan dan kemurungan. Jika kita mengenal nikmat ini maka hidup yang kita jalani akan lebih mudah dan teratur. Sejatinya agama adalah nikmat yang paling luar biasa. Dari nikmat inilah kita bisa mengenal nikmat – nikmat yang lain. Kita bisa menjadi manusia yang arif dan terarah. Dari nikmat Diniyah kita mendapatkan hal yang sangat berharga soal hidup yang sejatinya hampa tanpa agama.
Ada yang bilang kebahagian hadir karena rasa bebas yang absolut dan agama hanya menjadi penghalang kebebasan itu. Namun kita lupa soal paradox kebebasan. Semakin kita merasa bebas, semakin kita tidak terikat dengan apapun maka kita akan bingung mau ngapain dan keterbatasanlah yang akan menghasilkan kebebasan yang efektif. Maka agama mampu menjadi pedoman bagi kita untuk mendapatkan kebebasan yang efektif itu tadi jika kita mampu mengenali nikmat Diniyah.
Nikmat Ukhrowiyah
Mungkin nikmat yang satu ini belum kita laksanakan karena kaitannya jatuh pada alam yang lain setelah alam yang kita tinggali saat ini. Nikmat ini sebetulnya saya sendiri belum merasakan bagaimana bentuknya namun sudah mendengar spoiler tentang nikmat Ukhrowi atau nikmat akhirat. Nikmat yang satu ini akan kita rasakan ketika kita sudah log out dari dunia ini. Nikmat yang sepertinya menjadi paling paripurna. Bagi yang beramal baik
maka kita akan ditempatkan di tempat yang baik pula, namun bagi yang beramal melampaui batas maka kita akan dibersihkan terlebih dahulu sebelum balik kampung ke kampungnya umat manusia yaitu surga.
Baik surga maupun neraka itu adalah nikmat yang patut dinikmati. Kalau surga jelas kita semua tau bagaimana cara menikmatinya. Lalu bagaimana dengan neraka? Apakah Tuhan tidak adil kepada hamba – hambaNya sehingga diberi nikmat neraka? Jawabannya tentu Tuhan sudah benar – benar adil kepada hambaNya. Jika yang menuruti perintahNya dan menjauhi laranganNya maka akan mendapat reward langsung join di surga. Namun jika sebaliknya maka akan dibina dulu di neraka. Kasus neraka seperti ini ada contoh kecilnya di dunia. Contoh mereka yang terjebak pada adiksi narkoba dan orang tuanya pasti ingin anaknya sembuh karena sudah meampaui batas. Lalu entah dengan penjara atau rehabilitasi maka orang yang memakai narkoba itu akan merasa tersiksa jika ia tidak menikmati hidup dalam penjara atau rumah rehabilitasi.
Pada dasarnya hukuman itu diberikan untuk dirinya yang sudah terlanjur masuk terlalu dalam supaya kembali kejalan yang benar. Seperti itulah Neraka, Tuhan sebetulnya sayang dengan kita dan ingin kita kembali ke setelan pabrik, hamba yang mengikuti setiap perintah Tuhannya. Kita di rehab untuk bisa kembali sembuh dari penyakit yang melekat di dunia. Semua itu baik untuk kita jika kita benar – benar mengenal nikmat yang Tuhan berikan.
Mencoba Mengenali Nikmat Tuhan
Mulai sekarang cobalah untuk mengenal nikmat Tuhan yang begitu luar biasa. Memang tak mudah untuk sampai kepada titik itu. Sebelum mengenal nikmat Tuhan kita juga harus mempelajari ilmu Ikhlas, sabar, rendah hati, sadar diri dan ilmu lainnya sebagai pelengkap kita mengenal nikmat Tuhan yang begitu banyak dan sayang jika kita tidak mengenalnya. Mengenal nikmat Tuhan akan membawa kepada kebahagian yang sempurna, hidup akan lebih santai. Masalah yang akan dihadapi akan terasa mudah karena kembali pada konsep dasar tak ada yang abadi termasuk kesengsaraan, permasalahan dan hal – hal lain yang menghambat kebahagian. Cobalah untuk mengenal nikmat Tuhan dengan cara – cara sederhana, dengan cara – cara yang akan membawa kita ke ujung cerita, membawa kita sampai mengenal Tuhan lebih dekat. Sampai kita menjadi debu dan sampai kita bertemu di pengadilan terakhir dan sadar begitu banyak nikmat Tuhan yang kita terima. Selamat berbahagia. Wallahu a’lam.