Kirab Budaya Meriahkan Muktamar IPM, Menteri Zulhas Buka Bazar
Medan, InfoMu.co – Kirab budaya turut memeriahkan Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Kota Medan, Jumat (18/8/23) pagi.
Seribuan pelajar yang tergabung dalam IPM dan My Green Leader untuk iklim melakukan pawai long march dimulai dari lapangan Asrama Haji Medan dan melewati jalan Trans-Sumatera.
Ketua Panitia Lokal Prof. Dr. Akrim, M.Pd melalui Ketua Bidang Lingkungan Hidup PP IPM mengatakan, kirab selenggarakan untuk melestarikan kebudayaan lokal dan mengedukasi masyarakat bagaimana menjaga bumi dari krisis iklim yang semakin parah. Kirab menyerukan aksi perubahan untuk iklim secepatnya, dengan menggunakan poster – poster dan slogan di antaranya bertuliskan: “Pelajar Indonesia menjaga Bumi, dan menyelamatkan lingkungan”, “Dorong Pemimpin Pro-Iklim”, “Bumi adalah rumah ibadah kita”, “Melindungi bumi adalah sebagian dari iman”.
Kholida mengatakan, pelajar mendorong pemerintah dan masyarakat memperhatikan persoalan iklim dan mengajak semua pelajar lainnya untuk turut aktif menyeimbangkan lingkungan.
Kholida yang juga Inisiator My Green Leaders sekaligus koordinator aksi menyampaikan, pelajar
adalah pemilik bangsa di masa depan. Untuk itu, lanjutnya, IPM melalui My Green Leader turut mendukung aksi Faiths for Climate Change, kampanye tahunan dari Greenfaith seluruh dunia.
Sementara itu, National Coordinator Greenfaith Indonesia Hening Parlan menegaskan, pelajar perlu peduli terhadap krisis iklim karena para pelajar adalah pemilik bangsa di masa depan.
“Mereka yang saat ini ada di Sekolah Menengah Atas (SMA), atau di Universitas, mereka adalah generasi yang nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin di masa depan,” katanya.
Hening menyampaikan harapannya agar pelajar tahu apa yang terjadi saat ini tentang lingkungan, tentang governance, tentang situasi Indonesia yang sesungguhnya, termasuk juga dengan sejarahnya, kenapa Indonesia dibangun hingga saat ini 78 tahun.
“Kita mendorong mereka bukan hanya mereka bertindak untuk kritis terhadap apa yang terjadi, tapi mereka juga aware dan kemudian mereka paham, kemudian mereka tahu apa yang harus mereka lakukan,” ujarnya.
Hening Parlan yang saat ini juga menjabat sebagai Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah, meyakini di masa depan para pelajar yang telah paham dan peduli terhadap krisis iklim, akan terus peduli pada tempat-tempat di mana mereka berkontribusi.
Peran Pelajar dalam Memilih Pemimpin di Masa Depan
Hening Parlan mendorong agar pelajar bisa menggunakan kemampuan mereka untuk berinteraksi dan berkomunikasi misalnya menggunakan sosial media, untuk menyuarakan suara anak muda, agar mereka bisa didengar, dan bisa bersungguh-sungguh untuk belajar lebih banyak terhadap isu-isu perubahan iklim. “Ini menjadi langkah awal terutama pada saat kita akan menghadapi Pemilu. Makapara pelajar ini bisa memulai dengan bagaimana mereka memilih pemimpin yang mempunyai perspektif lingkungan,” kata Hening. (hms)