Khutbah Jumat : Penyakit Hati ( Sombong)
السلام عليكم ورحمه الله وبركاته.
ان الحمدا لله، الذى خلق السماوات والأرض واختلف اليل والنهار، اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده
ورسوله اللهم صل وسلم وبارك على محمد كما صليت على ابراهيم وعلى ابراهيم وبارك على محمد وال محمد كما باركت على
ابراهيم وعلى ابراهيم انك حميد مجيد. فيا ايها المؤمنون، قال الله في كتابه الكريم، اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن
الرحيم يا ايها الذين امنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.
اما بعد
Pertama dan yang paling utama marilah sama-sama kita mengucapkan syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta'ala yang mana sampai pada hari ini kita masih diberikan Rahmat iman Islam serta Ihsan. Kemudian tak lupa pula kita sampaikan sholawat berangkaikan salam kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Jama’ah Jum’at rahimakumullah,
Dalam kehidupan ini setidaknya kita ada mengenal dua jenis penyakit yang terjangkit di dalam tubuh kita. Pertama penyakit yang bersifat jasmani, yaitu penyakit yang secara umum kita hadapi di lingkungan kita sendiri yaitu penyakit yang bersifat badaniyah. Kedua yaitu penyakit yang bersifat rohani, iya itu penyakit yang terjangkit pada hati seorang. Penyakit ini tergolong penyakit kronis yg tidak dapat disembuhkan melainkan dengan zikir kepada Allah, serta senantiasa mawas diri, atau introspeksi diri.
Salah satu penyakit hati yg tanpa disadari terjangkit pada diri seorang muslim adalah sombong. Sombong adalah merupakan satu sikap diri yang menolak kebenaran dengan cara merendahkan pihak lain. Bagaimana terdapat dalam sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang bersumber dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu :
لا يدخل الجنه من كان في قلبه مثقال ذرة من كبر قال رجل ان الرجل يحب ان يكون ثوبه حسنا ونعله حسنة قال ان الله جميل يحب
الجمال الكبر بطر الحق وغمط الناس.
Artinya.
Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan meski sebesar biji sawi. Ada seseorang yang bertanya : bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus? Beliau menjawab : sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan meremehkan orang lain. (HR. Muslim).
Jama’ah Jum’ at rahimakumullah
Seseorang yg terjangkit sifat sombong, bisa dipastikan menolak kebenaran dari orang lain, sebab didalam hatinya hanya dialah yg lebih baik dari org lain. Seolah-olah orang lain kelihatan kecil semua, dan dialah yang besar. Makhluk Allah yang pertama sekali mempunyai penyakit sombong ini adalah iblis, sebagaimana yang telah dijelaskan di dalam Alquran surat Al Baqarah: 34.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم، واذا قلنا للملائكة اسجدوا لادم فسجدوا الا ابليس ابى واستكبر وكان من
الكافرين.
Artinya.
Dan (ingatlah) ketika kami mengatakan sujudlah kalian semua kepada Adam maka bersujudlah semua kecuali iblis. Iya menolak dan menyombongkan diri dan dia termasuk orang-orang kafir.
Sikap yang ditunjukkan oleh iblis merupakan satu sifat pengingkaran kebenaran dari perintah Allah SWT, sungguh iblis merupakan makhluk yg sombong. Serta dari kesombongan ini pula iblis telah menjadi kafir. Dengan kata lain, bahwa org yg sombong di muka bumi ini, dapat menjadikan dirinya sebagai org kafir.
Sifat sombong ini juga pernah dipraktekkan oleh seorang anak manusia, yaitu FIR’AUN, yang dengan congkaknya menyatakan diri sebagai tuhan. Sebagaimana terdapat dalam dalam Al-Qur'an suroh An-Nazi’at : 24.
فقال انا ربكم الاعلى.
Maka berkata (Firaun), akulah tuhanmu yang maha tinggi. QS.An-Naziat : 24. Fir’aun lantas terkena azab dunia oleh Allah SWT, dengan ditenggelamkan kedasar laut.
Jama’ah Jum’at rahimakumullah
Sombong dalam hal ini dapat kita bagi dalam dua jenis, sebagaimana yang dijelaskan oleh said hawa dalam al-mustakhalas fi tazkiyatul amfus bahwa kesombongan terdiri dari kesombongan batin dan kesombongan Zahir. Kesombongan batin adalah kesombongan yang terdapat dalam jiwa atau hati manusia, sedangkan kesombongan Zahir adalah kesombongan yang dilakukan oleh anggota tubuh. Pada dasarnya kesombongan itu bermuara dari keinginan untuk mendapatkan kepuasan diri dan cenderung untuk memperlihatkan kepada orang lain atas apa yang disombongkan.
Kesombongan seseorang dikarenakan oleh kedudukan maupun pangkat, merupakan salah satu contoh kesombongan jiwa. Dengan kekuasaan, kedudukan maupun pangkat, ia bebas melaksanakan apa yg dikehendakinya, serta cenderung berbuat semena-mena. Kemudian, ada juga sombong dikarenakan oleh kemampuan ilmu yg dimiliki, hal ini disebut dengan kesombongan intelektual.
Seseorang yg memiliki sifat sombong dikarenakan oleh kemampuan ilmunya, biasanya cenderung menganggap bahwa segala sesuatu itu mudah, dan merasa pikirannyalah yg paling benar. Padahal setiap manusia diciptakan Allah SWT masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Seandainya saja, setiap manusia mampu menjadikan peristiwa kematian menjadi ibroh, tentu manusia akan terhindar dari sifat sombong. Setiap manusia yg sadar akan ajal yg telah tertulis pada dirinya, dan mampu memetik pelajaran dari peristiwa kematian pada orang lain, tentu akan menghindari sifat sombong.
Apakah yg disombongkan, sedangkan ketika kita mati, hanya berbalut kain putih 3 lapis atau 5 lapis untuk wanita. Terbujur kaku, ditanam didasar tanah, dan ditempat yg rendah serta lembab.
Jama’ah Jum’at rahimakumullah,
Betapa parahnya sifat sombong ini hingga dalam satu hadits, rasulullah Saw bersabda :
ان اطبح بن امير رضي الله عنه، انه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : ما من رجل يموت حين يموت وفي قلبه مثقال حبه
خردال من كبر تحل له جنه ان يريح ريحها ولا يا راها. رواه احمد.
Dari uqbah bin Amir, dia mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : orang yang meninggal dunia, dan ketika ia meninggal di dalam hatinya terdapat sombong sebesar biji sawi, maka tidaklah halal baginya surga, tidak pula mencium baunya, tidak pula melihatnya, (HR. Ahmad).
Demikianlah betapa tersiksanya org yang memiliki sifat sombong, jangankan untukasuk kedalam syurga yang diidamkan oleh setiap muslim, mencium baunya saja pun tidak diperkenankan oleh Allah SWT. Hingga sifat sombong tersebut hilang sama sekali dalam hatinya. Oleh sebab itulah, sebagai seorang muslim, mari sama sama kita buang jauh-jauh sifat sombong yg ada pada diri kita.
بارك الله لي ولكم لعلكم ترحمون.
Khutbah kedua,
الحمد لله رب العالمين والعاقبه للمتقين ولا عدوان الا على الظالمين اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له الملك الحق المبين
واشهد ان محمدا عبده ورسوله. اللهم صل على محمد وعلى ال محمد كما صليت على ابراهيم وال ابراهيم وبارك على محمد وعلى
ال محمد كما باركت على ابراهيم وال ابراهيم انك حميد مجيد.
اما بعد: عباد الله اوصيكم واياي بتقوى الله، فاتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون.
Akhir daripada khotbah kali ini, marilah sama-sama kita introspeksi diri guna menjauhi sifat sombong dan membuang sifat sombong sejauh-jauhnya dalam diri kita. Hingga kemurkaan Allah akan menjauh dari kita sehingga surga yang diidam-idamkan oleh setiap muslim akan kita raih kelak Amin ya robbal alamin.
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الاحياء منهم والاموات انك سميع قريب مجيب الدعوات اللهم اصلح ذات
بينهم والف بين قلوبهم واجعل واجعلوا في قلوبهم الايمان والحكمه اوزعكم ان يشكروا نعمتك التي انعمت عليهم.
ربنا اتنا في الدنيا حسنه وفي الاخره حسنه وقنا عذاب النار والحمد لله رب العالمين.
Penulis : MUKHLIS LUBIS,
(jama’ah Masjid Taqwa Ranting Kel. Nangka) Alumni Mts MAS Aisyiyah kota Binjai.