KHUTBAH JUM’AT: PENYAKIT HATI (HASAD)
ان الحمد لله الذين نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور انفسنا ومن سيئات اعمالنا من يهد الله فلا مضل له ومن يضلله
فلا حالا اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله. اللهم صل على محمد وعلى اله وصحبه ومن
تبعهم باحسان الى يوم الدين. فيا ايها الحادرون، اوسيني واياكم بتقوى الله وتعاته فقال فاز المتقون. قال الله في كتابه الكريم، اعوذ
بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم ولا تتمنوا ما فضل الله به بعضكم على بعد للرجال نسيب مما اكتسبوا وللنساء
نصيب مما اكتسبنا واسالوا الله من فضله ان الله كان بكل شيء عليما. اما بعد
Pertama dan yang paling utama marilah sama-sama kita bersyukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang mana sampai pada hari Jumat yang cerah ini kita masih diberikan Rahmat iman Islam serta Ihsan sehingga kita dapat melaksanakan ibadah Jumat sebagaimana biasa. Selanjutnya tak lupa pula kita sampaikan sholawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Jamaah Jum’at rahimakumullah,
Salah satu nikmat yang tiada tara yang diberikan Allah kepada manusia selain akal adalah nikmat kesehatan. Kenikmatan ini baru dapat kita rasakan ketika kita berada dalam keadaan sakit. Banyak penyakit, dimulai dari penyakit yang ringan hingga yang berat sekalipun tentu Allah subhanahu wa ta’ala sendiri telah membuat obatnya. Penyakit yang bersifat lahiriyah mudah terdeteksi dan dapat dirasakan oleh tubuh kita. Namun ada juga penyakit yang sangat sulit orang menyadarinya, yaitu penyakit hati.
Penyakit ini merusak persendian nilai-nilai positif dari pemikiran manusia. Bahkan jauh dari itu, merusak hati nurani manusia yang terkena, serta mengurangi kadar keimanan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Salah satu penyakit hati yang tergolong berbahaya bagi kehidupan manusia adalah hasad. Hasad adalah perasaan atau rasa benci terhadap orang lain, disebabkan orang tersebut mempunyai nilai kebaikan.
Ibnu Taimiyah berkata “ hasad “ adalah suatu sikap membenci dan tidak suka disebabkan keadaan baik pada orang yang dihasad. Ibnu Qoyyim Al jauziyah mengatakan bahwa “ hasad dapat membuat si penderita benci kepada nikmat Allah subhanahu wa ta’ala atas hambanya. Padahal allah subhanahu wa ta’ala menginginkan nikmat tersebut untuknya. Hasad juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya padahal allah benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya”
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Alquran,
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم :
ولا تتمنوا ما فضل الله به بعضكم على بعد للرجال نصىب مما اكتسبوا وللنساء نصىبب ممااكتسبن واسالؤ الله من فضله، ان الله كان
بكل شيء عليما.
” Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Sebab) Bagi orang laki-laki ada bagian daripada apa yang mereka usahakan. Dan bagi para wanita ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-nya. Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu. QS. Annisa : 32.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Apabila kita mencermati, betapa seseorang yang terjangkit penyakit hasad ini tidak ada lagi nampak kebaikan terhadap seseorang yang di hasad. Hari ke hari, jam, bahkan detik, yang terpelihara hanya ada perasaan benci terhadap sesama. Betapa bahayanya orang yang terjangkit penyakit hasad ini, hingga nilai positif terhadap diri dan pikirannya tak ada lagi dalam melihat orang lain. Sedangkan telah jelas di dalam Alquran surat al-baqarah ayat 216 yang berbunyi :
وعسى ان تكرهؤا شيئا وهو خير لكم وعسى ان تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وانتم لا تعلمون.
Artinya
Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
Demikianlah, betapa Allah telah memperingatkan kita melalui firman-nya, bahwa tidak dibenarkan membenci sesuatu. Sebab segala sesuatu yg terjadi, baik yg tampak maupun yang tersembunyi, hanya Allah SWT yang maha mengetahui. Lebih dari itu pula, bisa jadi sesuatu yg kita benci atau org yg di hasad tersebut, dialah yg
akan menolong kita ketika dlm kesusahan atau mendatangkan kebaikan bagi kita.
Dengan kata lain, segala sesuatu yg mengandung kebaikan baik bagi siapa saja, tidaklah pantas bagi kita membencinya. Bahkan yg buruk sekali pun kita tak pantas untuk terlalu mbencinya, melainkan benci dlm hal sifat yg buruk saja. Apabila telah ada perubahan pada kebaikan, kita tidak dibenarkan memelihara kebencian terhadap sesuatu. Tidak lah ada hak seseorang membenci terhadap sesama manusia, melainkan hanya sekedar benci terhadap keburukan yg belum berubah.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Mengenai hasad ini Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
اياكم والحسد فان الحسد ياكل الحسنات كما تاكل النار الحطب. (رؤاه ابى داؤد)
Artinya: Hati-hatilah kalian dari hasad karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan
sebagaimana api memakan kayu bakar. (HR. Abu Daud).
Penyakit hasad sendiri pada dasarnya adalah satu penyakit yang mengingkari adanya nikmat Allah terhadap orang lain. Dengan kata lain bahwa orang yang menderita penyakit hasad ini bisa jadi dikatakan orang yang mengingkari terhadap nikmat Allah. Sementara kita sama-sama memahami bahwasanya hanya Allah lah yang maha membolak-balikkan hati manusia oleh sebab itu tidaklah pantas bagi seorang manusia membenci terhadap sesama manusia lain terhadap nilai kebaikan orang tersebut.
Pada dasarnya apabila kita menyadari bahwa semua adalah takdir dari Allah subhanahu wa’ala. Maka ketika orang lain memperoleh nikmat kebaikan sifat hasad ini tidak akan menyala di dalam hati kita.
Oleh sebab itu melalui mimbar Jumat ini khatib mengajak diri khatib sendiri serta jamaah sekalian. Marilah sama-sama kita menjauhi sifat hasad dan menghapus sifat hasad yang ada dalam diri kita dengan senantiasa berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala serta mensyukuri nikmat Allah yang ada pada diri kita. Akhirnya obat dari segala obat penyakit hati selain dzikir kepada Allah subhanahu wa ta’ala betapa penting bagi kita untuk berlapang dada dan bersikap qana'ah terhadap segala sesuatu.
فاتبعوا يا اولي الابصار لعلكم ترحمون
Khotbah kedua.
الحمد لله رب العالمين والصلاه والسلام على اشرف الانبياء والمرسلين وعلى اله واصحابه اجمعين اشهد ان لا اله الا الله وحده لا
شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله. اللهم صل وسلم وبارك على محمد وعلى اله واصحابه اجمعين اما بعد ويا ايها المؤمنون
يا ايها الذين امنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوا الله ان الله خبير بما تعملون.
Penulis : MUKHLIS LUBIS,
(jama’ah Masjid Taqwa Ranting Kel. Nangka) Alumni Mts MAS Aisyiyah kota Binjai.