Senin, 12 Mei 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Kabar

Ketum PP Muhammadiyah Serukan Hijrah ke Kalender Islam Global Tunggal

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
11 Juli 2024
in Kabar
A A
0
SHARES
125
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, InfoMu.co – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyerukan agar umat Islam seluruh dunia ‘hijrah’ atau berpindah ke Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Seruan ini diucapkan Haedar lantaran selama ini selalu ada perbedaan ketika umat Islam menentukan kalender Hijriah.

“Saatnya umat Islam sedunia hijrah ke Kalender Islam Global Tunggal sebagai bayar utang peradaban. Sungguh malu Dunia Muslim dalam menentukan hari, tanggal, dan tahun baru Hijriah masih berbeda antarnegara maupun di satu negara. Apalagi menentukannya dengan cara dadakan yang mengandung ketidakpastian,” kata Haedar melalui akun Instagram-nya (@haedarnashirofficial), dilihat detikcom Selasa (9/7/2024).

Lebih lanjut Haedar menjelaskan satu kalender Masehi sudah sejak lama menjadi rujukan umat manusia di dunia. Di sisi lain, kalender Hijriah belum tunggal. Perlu ada ijtihad dan penafsiran baru atas hadis Nabi soal penentuan bulan baru agar tidak terjebak pada status quo pemahaman keagamaan yang normatif dan jumud.

“Bukankah peredaran benda-benda langit itu berada dalam hukum sunatullah yang pasti dan tidak spekulasi. Mari berhijrah meninggalkan ketidakpastian menuju kepastian dalam penentuan hari, bulan, dan tahun Hijriah. Sebagai bukti umat Islam tinggi kualitas keilmuan dan kemajuan peradabannya,” serunya.

“Bukankah Allah memerintahkan umat Islam untuk iqra, berpikir, dan menggunakan ilmu pengetahuan agar umat beriman meraih derajat tertinggi. Allah pun menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran dalam beragama,” lanjut Haedar seraya mengutip ayat suci Al-Qurán Surat Al-Baqarah: 185.

Sementara itu, dikutip melalui situs resmi www.muhammadiyah.or.id, PP Muhammadiyah menjelaskan kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) merupakan inisiatif visioner dari Muhammadiyah untuk menciptakan kalender Islam yang seragam di seluruh dunia. Inisiatif ini, kata dia, merupakan bentuk respons terhadap kebutuhan akan kepastian dan ketepatan dalam pelaksanaan ibadah yang bersifat global.

Sejak tahun 1932 hingga pertengahan 2024, Muhammadiyah telah dikenal sebagai penganut mazhab Hisab Hakiki Wujudul Hilal dalam menyusun kalender Hijriahnya. Metode ini, meskipun telah memberikan banyak kontribusi, masih bersifat lokal dan terbatas pada wilayah Indonesia. PP Muhammadiyah memandang, masalah yang muncul, terutama dalam pelaksanaan ibadah yang waktunya terkait dengan lokasi geografis tertentu, seperti puasa Arafah, memunculkan kebutuhan akan kalender yang lebih universal.

“Upaya pergerseran ke KHGT ini merupakan lompatan ijtihad Muhammadiyah dalam menjawab kebutuhan akan kepastian dan ketepatan tanggal-tanggal pelaksanaan ibadah yang bersifat global,” kata Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Maskufa.

Tahun 2007 menjadi titik awal perubahan besar. Muhammadiyah menyelenggarakan simposium internasional bertajuk “The Effort Toward Unifying the Islamic International Calendar”. Simposium ini menjadi fondasi bagi keputusan-keputusan penting dalam Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015 dan ke-48 tahun 2022, yang mengamanatkan upaya penyatuan kalender Hijriah di tingkat internasional. Motivasi Muhammadiyah untuk menerapkan KHGT tercermin jelas dalam Putusan Muktamar ke-47 tahun 2015 di Makassar.

Perbedaan dalam memulai ibadah puasa dan hari raya yang disebabkan oleh metode penentuan awal bulan yang masih lokal menjadi perhatian utama. Selain itu, ibadah yang terkait dengan tempat geografis yang berbeda, seperti puasa Arafah, menekankan pentingnya kalender yang seragam.

Putusan tersebut juga menggarisbawahi konsep ummatan wahidatan, yang berarti umat Islam adalah satu kesatuan, sebagaimana diamanatkan dalam Al-Quran. Meskipun umat Islam tersebar di berbagai negara dengan beragam paham keagamaan, organisasi, dan budaya, perbedaan ini menjadi tantangan sekaligus rahmat. Namun, perbedaan dalam penentuan awal bulan Hijriah, terutama untuk Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, seringkali menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian.

“Perbedaan ini sebagai rahmat sekaligus tantangan. Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan dalam penentuan awal bulan dalam Kalender Hijriah, terutama awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Muhammadiyah memandang perlu untuk adanya upaya penyatuan Kalender Hijriah yang berlaku secara internasional,” ucap Maskufa.

Urgensi Kalender Islam Global Tunggal
Muhammadiyah melihat urgensi untuk menyatukan kalender Hijriah secara internasional. Unifikasi kalender ini tidak hanya memberikan kepastian dalam pelaksanaan ibadah tetapi juga menjadi acuan dalam berbagai aspek muamalah. Penerapan KHGT memerlukan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, menjadikannya langkah yang inovatif dan berwawasan ke depan.

Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta tahun 2022 semakin menegaskan pentingnya KHGT. Muhammadiyah berkomitmen untuk kepentingan umat, bangsa, kemanusiaan, dunia internasional, dan masa depan umat manusia. Peran Muhammadiyah yang semakin global ini mencakup perbaikan sistem waktu Islam melalui penerapan Kalender Islam Global yang unifikatif. Melalui KHGT, Muhammadiyah menunjukkan dedikasi dan komitmennya untuk membawa umat Islam menuju kesatuan yang lebih erat, menjawab tantangan zaman dengan inovasi, dan memberikan kontribusi nyata bagi kemaslahatan umat di seluruh dunia.

“Di antara bentuk peran internasionalisasi Muhammadiyah adalah perbaikan sistem waktu Islam secara internasional melalui upaya pemberlakuan Kalender Islam Global unifikatif,” tutur Maskufa sambil membaca kutipan Putusan Muktamar Muhammadiyah ke-48. (dtk)

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: haedar nashirKHGT

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Kabar

‘Aisyiyah Kota Yogyakarta Ajak Perkokoh Komitmen Ketahanan Pangan Berbasis Keluarga

11 Mei 2025
Ekonomi

DPP IMM Dukung Ekonomi Syariah dan Halal Lifestyle Jadi Agenda Serius Menuju Indonesia Emas 2045

11 Mei 2025
Kabar

Ketua PP Muhammadiyah Akan Awali Pembangunan Masjid Taqwa Labuhan Batu Selatan

10 Mei 2025
Kabar

Didominasi Lansia, Kemenag imbau calon haji Tapsel jaga kesehatan dan ikuti arahan petugas

10 Mei 2025
Kabar

‘Aisyiyah Perkuat Layanan Pendidikan Inklusif untuk Semua

10 Mei 2025
Kabar

Berbagi Tips Jadi Konten Kreator di UMSU Rio Purba: AI Bukan Ancaman

9 Mei 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Apakah Doa di Raudhah Lebih Mustajab?

12 Mei 2025

SM Tower Malioboro Jadi Pusat Penguatan UMKM ‘Aisyiyah DIY

12 Mei 2025

Wamendikdasmen Apresiasi Komitmen Wujudkan Pendidikan Bermutu

12 Mei 2025

Junedi Syahputra Nahkoda Baru PD IPM Simalungun Periode 2025-2027

12 Mei 2025

Bus Shalawat Inklusif Siap Antar Jemput Jemaah dari Hotel ke Masjidil Haram

11 Mei 2025

‘Aisyiyah Kota Yogyakarta Ajak Perkokoh Komitmen Ketahanan Pangan Berbasis Keluarga

11 Mei 2025

Panasonic PHK 10.000 Karyawan Global: Ancaman Baru Industri Elektronik Dunia

11 Mei 2025
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com