• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
S-O-P Ibadah Dalam Perspektif Alquran dan As-Sunnah  (Bagian ke IV/Penutup)

Dr. Sulidar

Jihad di Masa Pandemi Covid-19 Perspektif Alquran dan as-Sunnah (Bagian Pertama)

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
29 September 2020
in Kabar, Tarjih
86

Jihad  di Masa Pandemi Covid-19 Perspektif Alquran dan as-Sunnah

(Bagian Pertama)

Oleh : Dr. Sulidar, M.Ag
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara Periode 2015-2020.

Pendahuluan
Dalam masa pandemi Covid-19 (corona virus disease-19) hingga kini (saat makalah ditulis Septem QQber 2020) belum juga normal. Oleh sebab itu, sebagai warga yang baik, khususnya umat Islam, mari patuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Peme rintah. Selalu cuci tangan dengan sabun, memakai masker jika keluar rumah, dan menjaga jarak (physical distancing) di tempat keramaian bahkan ketika di tempat ibadah, juga menjaga stamina tubuh agar tetap sehat dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.

Dalam situasi dan kondisi seperti ini, maka hendaknya umat Islam merujuk Alquran dan as-Sunnah dalam segala aktivitasnya. Salah satu nilai Alquran dan as-Sunnah adalah apa yang disebut dengan jihad. Dengan jihad kaum muslimin akan termotivasi untuk terus bergerak maju, tidak mudah menyerah dan putus asa. Apa yang terjadi, saat ini merupakan takdir Allah swt, yang mesti kita sikapi dengan arif sebagai seorang Muslim. Kendatipun kata jihad terkadang banyak masyarakat yang gagal paham, dikiranya jihad hanya bermakna perang fisik melawan orang kafir. Jihad boleh jadi diartikan perang namun konteksnya sudah berbeda, perang dalam hal ini bisa bermakna memerangi kebodohan, penyakit, kemiskinan, keter tinggalan, kezaliman para penguasa, ketidak adilan dan sebagainya.
Oleh karenanya, jihad mestinya dilakukan pada setiap saat, misalnya, jihad dalam bidang politik, eko nomi, pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya, agar kualitas kehidupan umat Islam akan terpelihara, yang pada akhirnya mewujudkan kemanjuan, keharmonisan  kesejahteraan, dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.

Pengertian Jihad
Secara harfiyah makna jihad jika diambil berasal dari kata dasarnya: kata dasarnya yang berasal dari : (جَهَدَ-يَجْهَدُ-جَهْدًا) maknanya bersungguh-sungguh. Selanjutnya, jika diambil dari kata (جَاهَدَ) bermakna berjuang, dan (مُجَاهِدٌ)  dengan makna yang berjuang, maka (جِهَادٌ) artinya perjuangan.  Adapula yang mengartikan:

اَلْجِهَادُ : اَلْجَهْدُ وَ اَلْجُهْدُ : َالطَّاقَةُ وَالمَشَقَّةُ. وَقِيْلَ اَلْجَهْدُ بِاالفَتْحِ: المَشَقَّةً, وَ اَلْجُهْدُ : الوُسْعُ.
Jihad : al-jahdu dan al-juhdu mempunyai makna yang sama, yakni kemampuan (penguasaan) dan kesulitan, pandangan lain (mengungkapkan bahwa makna) al-jahdu )(dengan jim berbaris fatha) adalah kesulitan, adapun al-juhdu (dengan jim berbaris dhomma) bermakna kemampuan.

Dalam berbagai literatur ada yang mengartikan jihad dengan perang, kendatipun tidak salah, karena Alquran dan Sunnah memang ada yang menjelaskan hal itu. Namun, mesti dipahami bahwa  makna kata jihad bukanlah satu-satunya bermakna perang, seperti dipahami para orientalis yang menjelaskan jihad seba gai perangnya orang Muslim dalam situasi apapun dan di manapun yang dilakukan untuk mendapatkan kekua saan, ketenaran, harta dan kekayaan. Makna seperti ini adalah bukan saja keliru, tetapi tidak sesuai dengan fakta dalam sejarah.

Dapat disimpulkan bahwa jihad adalah usaha yang sungguh-sungguh, atau semaksimal mungkin untuk menjalankan atau melaksanakan ketetapan Allah dan Rasul-Nya demi mengharap rida-Nya.

Jihad dalam Alquran
Kata jihad dalam berbagai derivasinya disebut kan dalam Alquran sebanyak 41 kali, sebagian besar nya berarti perang. Apabila kata jihad dalam Alquran itu dimaksudkan perang biasanya kata itu diikuti deng an ungkapan fi sabilillah, sehingga menjadi jihad fi sa bilillah (perang di jalan Allah).
وَجَاهِدُوا فِي اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ…
Berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. (al-Hajj/22: 78).
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللهِ أُولَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَةَ اللهِ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (218)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman,orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengam pun lagi Maha Penyayang. Q.S.al-Baqarah/2:218.
الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ (20)
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berji had di jalan Allah dengan harta benda dan diri mere ka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.  (Q.S. at-Taubah/9: 20).

Keistimewaan jihad di jalan Allah
Q.S.as-Shaf/61:10-13;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (11) يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (12) وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (13)
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamat kanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan   (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

Jihad dalam as-Sunnah
Jihad adalah amal kebaikan yang ditetapkan oleh Allah swt. Ia menjadi sebab kokoh dan mulianya umat Islam. Jika kaum Muslimin meninggalkan jihad di jalan Allah, maka mereka akan mendapatkan kehinaan. Dalam hadis ditegaskan :

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمْ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لا يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ.
Dari Ibnu Umar ia berkata,”Aku mendengar Rasul saw. bersabda:”Apabila kalian telah berjual-beli ‘inah, mengambil ekor sapi dan ridha dengan pertanian serta meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kalian kerendahan (kehinaan). Allah tidak akan mencabutnya dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian.” H.R Abu Dawud. No. 3003.

Perlu dijelaskan dalam hadis di atas terdapat 2 pelajaran yang pertama:  tentang yang dimaksud dengan jual beli secara ‘inah, yaitu seseorang menjual barang kepada orang lain dengan pembayaran dibelakang. Kemudian orang itu membeli barang itu lagi dari pembeli tadi dengan harga yang lebih murah, tetapi dengan pembayaran kontan yang diserahkan kepada pembeli. Ketika sudah sampai tempo pembayaran, dia minta pembeli membayar penuh sesuai harga yang ditentukan saat dia membeli barang.Ini disebut jual beli ‘inah (benda). Karena benda yang dijual kembali lagi kepada pedagang semula. Hal ini adalah haram karena hanya bersifat untuk menyiasati riba Pelajaran kedua, berkenaan dengan jihad, yakni mereka yang meninggalkan jihad akan diberikan kehinaan oleh Allah swt., sampai mereka mau melakukan jihad dalam kehidupannya.

Gambaran hadis di atas dapat di lihat dalam kehidupan umat Islam Indonesia, karena tidak mau berjihad secara maksimal, maka umat Islam Indonesia ditimpa dengan berbagai kehinaan, baik politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Oleh karenanya marilah kita sadari bahwa jihad itu wajib bagi setiap Muslim sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.

Jihad paling utama dengan jiwa dan hartanya
أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ حَدَّثَهُ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُؤْمِنٌ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ قَالُوا ثُمَّ مَنْ قَالَ مُؤْمِنٌ فِي شِعْبٍ مِنْ الشِّعَابِ يَتَّقِي اللهَ وَيَدَعُ النَّاسَ مِنْ شَرِّهِ.
Bahwa Abu Sa’id Al-Khudriy ra. bercerita kepadanya, katanya:”Ditanyakan kepada Rasulullah, siapakah manusia yang paling utama?” Maka Rasul saw. bersabda: “Seorang mukmin yang berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya”. Mereka bertanya lagi: “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab: “Seorang mukmin yang tinggal diantara bukit dari suatu pegunungan dengan bertaqwa kepada Allah dan meninggalkan manusia dari keburukannya”. H.R.al-Bukhari. No. 2578.

Jelas hadis di atas memberikan penegasan bahwa jihad yang paling utama adalah berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan harta yang kita miliki. Pada masa pandemi covid-19 ini adalah momen yang baik sekali untuk kita melakukan jihad dengan membantu kaum dhuafa’, secara jiwa dan harta yang kita miliki. Allah swt akan membantu bagi mereka yang sungguh berjihad di jalan-Nya. (Bersambung)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: dr sulidarjihad di masa pendemi covidmajelis tarjih dan tajdid
Previous Post

Silvani Diplomat Muda Asal Sorkam Mendapat Pujian dari Sidang PBB

Next Post

ACT Luncurkan Logo Baru, Refleksi Visi Lembaga untuk Peradaban Dunia yang Lebih Baik

Next Post
ACT  Luncurkan Logo Baru, Refleksi Visi Lembaga untuk Peradaban Dunia yang Lebih Baik

ACT Luncurkan Logo Baru, Refleksi Visi Lembaga untuk Peradaban Dunia yang Lebih Baik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.