• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Haedar Nashir: Islam itu Logis dan Saintifik

Haedar Nashir: Islam itu Logis dan Saintifik

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
8 Februari 2021
in Uncategorized
86

Yogyakarta, InfoMu.co – Islam mengajari manusia untuk berpikir secara verbal, sampai berpikir secara substantif. Atau berpikir secara logis sampai berpikir secara sainstifik.

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Pola pikir tersebut yang diinsyafi oleh Majelis Tarjih Muhammadiyah , yang menjadikannya begitu maju. Karena Majelis Tarjih dan Muhammadiyah umumnya dalam memahami Islam dan fenomena kehidupan secara komprehensif.

“Di posisi teks saja harus mendalam dan meluas, serta multiperspektif. Karena memang ada ayat yang tidak cukup didekati dengan bayani,” ucap Hedar pada (8/2) di acara Pengembangan Sains dan Teknologi di Persyarikatan Muhammadiyah

Namun ia menyayangkan, dengan kekayaan Islam yang begitu rupa dalam metode pendekatan ilmu tapi mubaligh kekinian dalam mendekati ayat masih secara parsial. Pendekatan selanjutnya adalah dengan burhani yang secara luas bisa diartikan sebagai rasional dan keilmuan. Yang dilakukan secara mendalam-meluas dan multipersepektif.

Di era media sosial sekarang, pola pikir manusia dalam memahami agama sudah rusak, termasuk dalam memahami realitas kehidupan. Menurutnya, kerusakan tersebut akibat parsialisasi masyarakat Islam dalam memahami agama dan melihat realitas. Haedar mengistilahkan pola pikir tersebut sebagai pandangan yang “miopik”.

“Yang pandangannya tidak jauh lebih luas dari halaman rumahnya,” jelasnya

Aspek ketiga adalah pendekatan irfani-roso-batin, atau dalam istilah lain adalah aspek tasawuf atau ikhsan. Aspek ketiga ini dimaksudkan supaya manusia dalam menjalani kehidupan tidak sebagai ‘robot’. Mengutip Alvin Toffler, manusia tersebut masuk dalam jenis the module man (manusia modul).

“Begitu juga ketika ada masalah kita meluruskan masalah itu juga harus ada aspek irfaninya,” imbuh Haedar

Sejarah untuk Mengembangkan Sains dan Teknologi Islam

Jika tiga pendekatan tersebut difungsionalkan, maka Islam akan kaya dengan pemikiran, pemahaman kehidupan dan khazanah keilmuan. Aspek selanjutnya yang perlu dipahami untuk mengembangkan Sains dan Teknologi dalam Islam adalah aspek sejarah.

Islam di masa lalu sempat berjaya selama 7 abad, terkait dengan sains dan teknologi saat itu dunia berkiblat pada Islam. Pemikir-pemikir Islam waktu itu adalah representasi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut Haedar, di zaman itu masyarakat muslim mampu membumikan iqra’ dan seluruh perangkat sains yang ada dalam pondasi Islam dalam membangun peradaban.

“Islam mengintegrasikan ad din dan ‘ilm, termasuk teknologi di dalamnya sebagai satu kesatuan tidak ada sekularitas antara ilmu dan agama.  Tapi keduanya harus terus bergulat dengan terus memperbaharui alam pemikirannya,” urai Haedar

Ia menjelaskan, tidak mungkin ada dialog dan negosiasi antara agama dan ilmu jika keduanya saling menyempit. Haedar menekankan, bahwa tidak akan ketemu jika agama menjadi ultra konservatif (sangat kolot) dan ilmu yang positivistik. Di situ yang menyebabkan seringnya keteganggan antara agama dengan ilmu. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: haedar nashirmuhammadiyah
Previous Post

Perkuat UMKM, LazisMu Medan Berdayakan Warung Etek Ijui

Next Post

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia diprediksi baru akan selesai dalam 10 tahun lagi

Next Post
9.760 Vaksin COVID-19 di Deliserdang Disuntikkan Mulai Jumat

Vaksinasi COVID-19 di Indonesia diprediksi baru akan selesai dalam 10 tahun lagi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.