• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Haedar: Bangun Kebudayaan dan Peradaban Bangsa dari Masjid

Haedar: Bangun Kebudayaan dan Peradaban Bangsa dari Masjid

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
19 Januari 2024
in Uncategorized
0

Lamongan, InfoMu.co – Masjid dalam pandangan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir tidak sekadar sebagai tempat ibadah khusus, melainkan juga sebagai tempat membangun peradaban bangsa.

Demikian disampaikan Haedar pada Rabu (17/1) dalam peresmian Masjid Asy Syifa RS Muhammadiyah Lamongan. Masjid sebagai tempat ibadah dan membangun peradaban harus dijaga keseimbangannya.

Oleh karena itu, masjid tidak boleh dengan serta merta anti dengan kebudayaan. Haedar menjelaskan, kebudayaan yang Ia maksud adalah sistem pengetahuan kolektif yang dasar orientasi nilai Islam.

Selain itu, kebudayaan yang ada di kehidupan umat Islam juga berkaitan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan baik itu ibadah khusus dan umum. Misalnya budaya yang melekat di orang yang melaksanakan ibadah salat adalah model busananya.

“Peci kita ini kebudayaan, mau pakai atau tidak, tidak urusan. Sebenarnya bapak-ibu sekalian mau salat pakai peci atau tidak, itu tidak masalah. Bahkan mau khutbah juga tidak apa-apa,” ungkap Haedar.

“Akan tetapi, pengetahuan kolektif kita dan perasaan bersama kita, bahwa itu melekat dengan keislaman itulah kebudayaan,” imbuhnya.

Guru Besar Sosiologi ini menjelaskan, jika kebudayaan tersebut ingin ‘naik kelas’ maka kebudayaan tersebut harus menjadi peradaban. Kebudayaan yang baik untuk menjadi suatu peradaban adalah yang memiliki etika utama.

Sebagaimana perintah diutusnya Rasulullah Muhammad SAW di muka bumi, bahwa beliau ditugaskan untuk memperbaiki akhlak – etika umat manusia. “Nabi hadir untuk menciptakan peradaban tinggi, supaya kebudayaan naik,” kata Haedar.

Maka keberagamaan umat Islam memiliki konsekuensi untuk lebih meluas, supaya dapat memberi pencerahan bagi seluruh alam. Dalam diksi Muhammadiyah, Islam adalah agama yang mencerahkan kehidupan.

Iman dan takwa yang dimiliki oleh warga Muhammadiyah tidak dikotomis – memisahkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Muhammadiyah memandang dunia adalah tempat berjuang dan mengumpulkan bekal untuk kehidupan di akhirat kelak. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: kebudayaanmasjidperadaban bangsa
Previous Post

Pimpinan Puncak PTMA Penting Miliki Pemahaman AIK

Next Post

Salat Berjamaah Sebagai Pondasi Keberhasilan dan Kesuksesan Hidup

Next Post
Salat Berjamaah Sebagai Pondasi Keberhasilan dan Kesuksesan Hidup

Salat Berjamaah Sebagai Pondasi Keberhasilan dan Kesuksesan Hidup

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.