Medan, infoMu.co – Warga Muhammadiyah Sumatera Utara berduka. Meninggalnya Prof, Dr. H. Ali Yakub Matondang, mantan Ketua PW Muhammadiyah Sumatera menjadi kehiangan tokoh yang memiliki kharismatik dan keilmuan yang dalam,
Pakar Ilmu Tafsir lulusan Cairo Mesir itu lahir di desa Pintu Padang, Silaping, Pasaman, Sumatera Barat pada 11 Desember 1947 lalu, selama ini menjadi tempat konsultasi banyak para cendikia muda di Sumatera Utara.
Beberapa tokoh yang dihubungi infoMu.co menyampaikan komentarnya atas duka berpulangnya Buya Ali Yakub Matondang.
KAJIAN AL-QURAN
Sekretaris PW Muhammadiyah Sumut Ustadz Irwan Syahputra kepada InfoMu.co mengatakan, Buya Ali Yakub adalah ilmuwan yang konsen mendalami kajian Al-Quran. Sebagai lulusan S3 (Program Doktor) terbaik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beliau dikenal menguasai kosa kata Al-Quran. ” Kita kehilangan seorang pakar ilmu tafsir terbaik,” kata Irwaj Syahputra.
RENDAH HATI
Sementara itu, tokoh pergerakan dari Masyumi Reborn Dr. Masri Sitanggang mengatakan, Buya Ali Yakub Matondang dikenal sebagai ulama yang rendah hati. Kata Masri, beliau juga dikenal sebagai ulama yang sangat peduli dengan perkembangan dakwah.
Kepedulian Buya Ali Yakub Matondang kepada dakwah dilakukkanya dengan menggerakkan dakwah di kawasan minoritas ke Tapanuli ( sekarang Tobasa, Tapanuli Utara dan Humbang). Sumber infoMu.co, Muflih Manulang mengatakan, Buya Ali Yakub Matondang mendirikan dua masjid di Tapanuli, Ia menggerakkan donasi reman-temannya yang sama peduli akan dakwah untuk mendirikan Rumah ALLAH di sana.
Tidak hanya membangun rumah ibadah tapi juga ikut mengembangkan satu madrasah tsnawiyah di Kabupaten Toba Samosir, jelas Muflim Manullang putra Ladang Tengah Barus itu seputar kehidupan dakwah Buya Ali Yakub Matondang.
Perjalan dakwah beliau pantas dijadikan referensi dan teladan. Karena dakwah tidak boleh berhenti, Buya Ali Yakub boleh pergi kembali ke KhaliqNya, tapi spirit dakwahnya harus tetap diteruskan. ( syaiful hadi)