Medan, InfoMu.co – Sambutan terhadap kelahiran Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) di luar dugaan berlangsung meriah. Di Jawa Timur, misalnya, antusiasme para tokoh Islam ditunjukkan dengan digelarnya beberapa kelompok diskusi oleh masyarakat setempat dengan menghadirkan beberapa tokoh pimpinan Pusat PDRI. Dari beberapa diskusi tersebut, tampak bahwa umat Islam mengelu-elukan hadirnya sebuah partai yang benar-benar membawa missi keislaman dengan pendekatan dakwah.
Mengakhiri kunjungan DPP di Jawa Timur, dilaksanakan pertemuan sehari di Kabupaten Sidoarjo. Tidak kurang dari seratusan tokoh hadir dari berbagai kabupten lain yang berdekatan dengan tetap memenuhi prokes. Pertemuan terasa sangat akrab dengan diskusi yang mengalir secara alamiah seputar apa dan mengapa PDRI lahir, hendak ke mana PDRI di tengah gonjang-ganjing politik di tanah air dan bagaiamana dakwah dapat menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan negara.
Hadir Ustadz Farid Ahmad Okbah, Ketua Umum PDRI, menjelaskan secara ringkas tentang tugas umat Islam di bidang politik. Di katakan, bahwa politik adalah satu lapangan dakwah yang tidak boleh ditinggalkan. Politik berkaitan dengan amanah kepemimpinan; dan Islam memerintahakan setiap orang berimanan untuk menunaikan amanah, memberikan kepemimpinankepada orang yang berhak, yakni orang-orang menegakkan keadilan dan kebenaran.
Dr. Masri Sitanggang, Wakil Ketua Umum, memberikan penjelasan secara ringkas mengapa PDRI lahir dan apa makna filosofis dari nama partai berlambang kubah Masjid Nabawi itu. Dikatakan, segera setelah mengetahui bahwa perolehan suara partai-partai Islam di Pemilu 2019 sangat kecil, para tokoh Islam di Jakarta bermusyawarah dan membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII).
Badan ini bertugas untuk mengkaji mengapa partai Islam dari pemilu ke pemilu ters mengalami kekalahan dan perolehan suaranya kian menurun. Pada tahun 1955, kata Masri Sitanggang, Partai-partai Islam memperoleh suara 43 persen lebih. Pada Pemilu 2019, total perolehan partai-partai Islam (PKS, PPP, PKB dan PAN) hanya memperoleh sekitar 29,6 persen. Melorot 14 dari Pemilu 1955. Padahal, jumlah ummat Islam di Indonesia ada 87 persen. Itu berarti, yang membesarkan kan partai partai sekuler selama ini adalah orang Islam : 57 persen lebih dari 87 persen umat islam membesarkan partai sekuler.
“Ummat Islam harus disadarkan melalui dakwah, dakwah polkitik, agar umat Islam Berjaya di negeri yang mayoritas Islam ini”, kata Masri Sitanggang. Inilah peran penting yang akan dilakukan PDRI, tegasnya.
KH. Cholil Ahmad Ridwan LC, selaku Ketua BPU-PPII sekaligus Ketua Majelis Syuro PDRI, memberi penjelasannya memlaui zoom dari Pesantren Husna. (ms)