Nama sekolah Al-Farabi, atau Lembaga Pendidikan Al-Farabi, sudah sangat dikenal. Sekolah penggerak itu kini menjadi salah satu sekolah swasta favorit di Medan. Sekolah ini dibangun oleh seorang kader persyarikatan yang pernah menjadi ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Medan. Maulana Malik Muttaqin, nama pria energik dan bervisi jauh ke depan. Maulana Malik Muttaqin ( MMM) pernah menjadi Kepala SMA Muhammadiyah 2 Tanjung Sari, Medan.
Dibangunnya sebuah lembaga pendidikan Al-Farabi tak lepas dari rasa gundahnya. Sebagai Kepala Sekolah yang sukses, Maulana akan mengakhiri masa tugasnya sebagai kepala sekolah. Saat itulah, Maulana berfikir, seandainya ia sudah tidak lagi menjadi kepala sekolah. Harus melakukan apa. Dari rasa gundah itu, Maulana kemudian berpikir untuk mendirikan lembaga pendidikan sendiri.’
Dari sinilah dimulainya muncul ide membuat sebuah lembaga pendidikan yang bernama “LEMBAGA PENDIDIKAN AL-FARABI” dengan bermodalkan Akta Notaris seharga Rp. 500.000,- lembaga pendidikan AL-FARABI berdiri dengan menaungi pendidikan Non Formal (PAUD, RA, TPQ) dengan menggunakan fasilitas rumah miliknya yang semi permanen. Awalnya, Maulana Malik Muttaqin menggunakan ruang tamu ukuran 3 x 6 m. Satu tahun berjalan ternyata lembaga pendidikan yang dipimpinnya terus berkembang. jumlah siswa/i terus bertambah, RA berkisar 23 orang (pagi hari) TPQ hampir terus bertambah menembus 37 siswa/i belajar (sore hari).
Maulana Malik Muttaqin kemudian mengambil jalan nekad dengan strategi sederhana pada tahun ke-2, yakni menaikkan Akta Lembaga menjadi Akta Yayasan dan Permohonan ke Kemenkum HAM RI. Kemudian periode yang punya obsesi mendidikan satu sekolah besar minta dukungan kepada mertuanya untuk memanfaatkan rumahnya dapat dijadikan sebagai ruang kelas.
Maka rencana untuk mendirikan Sekolah Dasar (SD) pun dimulai dan dilanjutkan dengan membeli lahan di sebelah lokasi rumahnya. Tanah dengan ukuran 12,5 x 50 atau 625 M2 kemudian dikembangkan menjadi bagian baru dari sekolahnya masadepannya. Perisitiwa tahun 2011 itu adalah sebuah lompatan penting dari rencananya untuk mendirikan sekolah yang berkualitas.
“Alhamdulillah di tahun 2011 berdiri SDIT AL-FARABI berdiri, siswa juga terus bertambah. Itulah yang menjadi optimisme saya untuk terus membesarkan sekolah ini,” jelas Maulana Malik Muttaqin.
Di tahun 2015, atau setelah lima tahun, Lembaga Pendidikan Al-Farabi mengibarkan sekolah baru, yakni SMP Terpadu. Menariknya, pada awal berdirinya SMP Terpadu Al-Farabi langsung mendapatkan siswa sebanyak 2 rombel ( atau kelas ) dengan jumlah 55 orang pelajar.
AL-FARABI terus diminati, Alhamdulillah di tahun 2020, SMK Al-Farabi bisa didirikan dengan jumlah siswa sebanyak 2 rombel atau dua kelas dengan jumlah 80 siswa baru.
Dengan minat dan kepercayaan masyarakat sekitar Tanjung Selamat, Tanjung Anom, Tuntungan, Sukaraya, dan daerah/desa sekitar jumlah siswa/i kami mencapai 1.410 siswa/i, dengan rincian TK = 82, SD = 688, SMP = 427, dan SMK = 213.
Satu lompatan besar yang harus diacungkan jempol untuk Kader persyarikatan yang saat ini menjadi Wakil Ketua Majelis MPM PWM Sumatera Utara periode 2022-2027. Maulana Malik Muttaqin dengan nomor baku Muhammadiyah 759453 itu, mengawali kekaderannya menjadi Bendara IPM SMP-Muhammadiyah 15 Secanggang tahun 1985. Kemudian menjadi Bendahara Majelis Tabligh di PCM Durian, Ketua Kader IMM Fakultas Syariah IAIN-SU, Ketua PC Pemuda Muhammadiyah Tanjung Sari, Ketua PC Muhammadiyah Tanjung Selamat, Kemudian menjadi Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kota Medan dan kini menjadi wakil ketua di Majelis MPM PWM Sumut. (Syaifulh)