Selama berpuluh tahun 178 jiwa warga yang mendiami lahan yang berdampingan dengan Taman Nasional Gunung Leuser ini, amat kesulitan mendapatkan air bersih. Untuk mengharapkan sumur gali membutuhkan kesabaran dalam menggali tanah yang kuning berbatu, untuk menggunakan sumur bor butuh ratusan meter kedalamannya dan sulit karena berbatu padas.
Untuk mengatasi kesulitan air ini, para warga Dusun Tenang Menanti menumpang saluran air ke desa tetangga, Desa Bunga Rinte. Namun jalur pipa air yang telah rusak dan bak penampung air yang ada tidak berfungsi lagi. Pipa ini telah lama tidak lagi dialiri air yang berasal dari Dusun Bunga Rinte berjarak 1500 meter dari Dusun-V Tenang Menanti disebabkan kebutuhan air untuk masyarakat di di Dusun Bunga Rinte sendiri tidak mencukupi dan sering tidak mengalir.
Selama itu pula warga harus mencari sumber mata air lainnya, tak jauh dari pemukiman warga terdapat 2 (dua) mata air yang cukup berlimpah, hanya saja menuju kelokasi sumber mata air itu cukup ekstrem. Berjarak 1500 m – 1800 m dari pusat desa dan berada di jurang dengan kedalaman lebih 100 m, dengan kemiringan tebing jurang sekitar 70-85 derajat. Hal ini menjadi tantangan berat bagi warga dalam pemenuhan kebutuhan Air Bersih, mereka harus berjalan kaki ke lokasi serta menurunin tebing jurang yang beresiko akan keselamatan.
Selain berdampak pada pemenuhan kebutuhan air warga, air ini juga berdampak pada aqidah warganya dari 50 KK, 80% nya adalah muslim. Mushola Al-Ihsan salah satu saksi bisu sulitnya air di Dusun ini, Muslim disana menjadi jarang ke mushola akibat dari sulitnya mendapatkan air bersih yang layak untuk berwudhuk. Ada 63 jiwa lansia di Dusun ini, yang harus terpaksa meninggalkan mushola karena tidak ada air di Mushola. Sudah dipastikan para lansia ini tidak mungkin juga mengambil air wudhuk dibawah jurang dengan kedalaman 100 m itu.
Sepinya jama’ah untuk bisa menunaikan ibadah sholat di Muhsola Al Ihsan Dusun Tenang Menanti ini, mengakibatkan mushola pun tidak terawat, beberapa bagian dari bangunan mushola pun rusak dimakan waktu, sudah 2 tahun ini mushola sepi bagai kandang sapi.
Misdiono Perangin-angin selaku Kepala Dusun, Dusun-V Tenang Menanti mengajak para Dermawan Indonesia untuk turut peduli dengan kondisi warganya saat ini. Harapannya para dermawan dapat memberikan sedikit bantuannya untuk mereka disana. Telah lama warga Dusun Tenang Menanti, bersabar dalam menantikan uluran tangan para Dermawan. ( ilham )