Cari Bibit Unggul Sepak BolaLPO Muhammadiyah Sumut Latih Guru Olahraga,
Medan, InfoMu.co – Dalam upaya membangkitkan kembali gairah sepak bola di Sumatera Utara, Lembaga
Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) sukses menggelar Coaching Clinic Sepak Bola bagi para guru olahraga. Kegiatan inspiratif ini berlangsung selama dua hari satu malam, tepatnya pada 26–27 April 2025 di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bangunan dan Listrik (BBPPMPV-BBL), Jalan Setia Budi No.75, Medan Helvetia, Kota Medan.
Sebanyak 50 guru olahraga dari sekolah-sekolah Muhammadiyah tingkat SD, SLTP, hingga SLTA se-Sumatera Utara antusias mengikuti pelatihan ini. Mereka dibekali berbagai materi teknis dan praktek lapangan, langsung dari para pelatih profesional dan mantan pemain nasional, seperti Coach Edy Sahputra ,mantan pemain PSMS Medan dan Coach Sugianto, mantan pemain Persela Lamongan.
Ketua LPO Sumut, Assco. Prof. Dr. Rudianto, M.SI, yang juga menjabat Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), menegaskan bahwa kegiatan ini adalah langkah konkret untuk mencari bibit pesepakbola muda berbakat dari sekolah-sekolah Muhammadiyah di Sumut. ” Peran guru olahraga di sekolah itu sangat penting. Mereka adalah ujung tombak dalam menemukan, membina, dan mengasah bakat-bakat muda. Semoga dari sini lahir pemain-pemain hebat yang bisa mengharumkan nama Sumatera Utara,” ujar Rudianto penuh optimisme.
Ia juga menyampaikan impian besarnya membangun stadion Muhammadiyah sendiri, yang nantinya bisa menjadi pusat pembinaan dan penyelenggaraan turnamen kelompok umur. ” Mudah-mudahan stadion yang kita impikan segera terwujud,” tambahnya.
Apresiasi juga datang dari Stefanus Purba, perwakilan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sumatera Utara. Ia menyatakan bahwa langkah Muhammadiyah Sumut dalam menggerakkan pembinaan sepak bola patut didukung penuh oleh asosiasi PSSI di seluruh kabupaten/kota. ” Semangat seperti ini sangat membantu dalam menggairahkan even-even sepak bola di daerah. Muhammadiyah bisa menjadi pionir dalam menggelar berbagai turnamen usia muda se-Sumatera Utara,” ungkap Stefanus.
Coaching Clinic ini tidak hanya berisi teori di dalam kelas, namun juga melibatkan praktek intensif di lapangan. Para peserta mendapatkan materi tentang teknik dasar, strategi permainan, metodologi latihan, hingga filosofi kepelatihan sepak bola modern.Edy Sahputra dan Sugianto, sebagai instruktur utama, berbagi banyak pengalaman nyata dari perjalanan karier mereka di sepak bola profesional.
Dr. Aswin Bancin, M.Pd., Ketua Majelis Dikdasmen PNF Sumut, menegaskan pentingnya program ini untuk masa depan olahraga di Muhammadiyah. ” Kami ingin guru-guru olahraga Muhammadiyah memiliki kompetensi yang mumpuni, bukan hanya memahami teori tetapi juga mampu membina dan melatih langsung di lapangan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk melahirkan talenta sepak bola yang berkualitas dari sekolah-sekolah Muhammadiyah,” ujar Dr. Aswin.
Ketua panitia, Dr. Radiman, S.E.,M.SI yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama UMSU menambahkan bahwa pelatihan ini adalah langkah awal. Ke depan, para guru olahraga peserta coaching clinic diharapkan mengikuti kursus kepelatihan berlisensi D lisensi resmi untuk pelatih sepak bola profesional di Indonesia. ” Dengan lisensi ini, para guru akan memiliki kapasitas yang lebih baik untuk membina
pemain muda. Kami ingin membentuk pelatih-pelatih berkualitas dari lingkungan sekolah,” kata Radiman.
Semangat dan optimisme mengalir sepanjang acara. Semua pihak berharap gerakan pembinaan ini tidak berhenti sampai di sini. Dengan keterlibatan aktif sekolah-sekolah Muhammadiyah, dukungan Asprov PSSI, serta semangat para guru olahraga, Sumatera Utara diyakini mampu kembali melahirkan bintang-bintang sepak bola nasional.
Coaching Clinic ini adalah bukti nyata bahwa Muhammadiyah Sumut serius mengambil peran dalam memajukan dunia olahraga, khususnya sepak bola, dari guru, dari sekolah, dari komunitas. ” Ini baru langkah awal, perjalanan panjang menuju kejayaan sepak bola Sumut sudah kita mulai,’ tutup Rudianto penuh harapan. (***)