Jakarta, InfoMu.,co – Usulan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) agar pemerintah mengontrol semua tempat ibadah, agar tidak menjadi sarang berkembangnya radikalisme, merupakan pemikiran sesat.
Penegasan itu disampaikan Sekjen DPP PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9).
Menurut Aboe, jika ada oknum yang memang terlibat, BNPT seharusnya tidak lantas menggeneralisir.
“Misalnya kemarin ada tiga anggota polisi, satu dari Polda Metro Jaya dan dua dari Polda lainnya, ditangkap lantaran diduga terlibat jaringan teroris di Bekasi, apakah kemudian BNPT akan mengawasi semua kantor polisi yang ada di Indonesia?” anggota Komisi III DPR RI itu balik bertanya.
“Saya berharap BNPT segera mengklarifikasi atau meluruskan usulan itu. Jangan sampai hal itu membuat kegaduhan publik,” tandasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengusulkan semua tempat ibadah dikontrol pemerintah, agar tidak menjadi tempat berkembangnya radikalisme.
Usulan itu disampaikan Kepala BNPT, Rycko Amelza Dahniel, dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Senin (4/9), menanggapi pernyataan anggota DPR Fraksi PDIP, Safaruddin.
Merespons informasi itu, Rycko menjelaskan, perlu ada mekanisme kontrol terhadap penggunaan dan penyalahgunaan tempat-tempat ibadah yang digunakan untuk penyebaran paham radikalisme.
BNPT sendiri sudah melakukan studi banding di negeri jiran, Singapura dan Malaysia, serta negara-negara yang jauh, yakni di Oman, Qatar, Arab Saudi, serta Maroko.
“(Di negara-negara itu) Semua masjid, tempat ibadah, petugas yang memberikan tausiyah, memberikan khotbah, memberikan materi, termasuk kontennya, di bawah kontrol pemerintah,” kata Rycko. (rmol)