Flores NTT, InfoMu.co – Banjir dan longsor melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu dini hari, (04/04) sekitar pukul 02.00 Waktu Indonesia Tengah. Berdasarkan informasi, ada tiga kecamatan yang terdampak banjir dan longsor yaitu Kecamatan Ile Boleng, Kecamatan Adonara Timur dan Wotan Ulumado. Dilaporkan hingga kini sudah 67 orang warga dinyatakan meninggal dunia akibat bencana tersebut, terbanyak di Ile Boleng.
Menyikapi bencana tersebut, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah mengambil inisiatif cepat, berkoordinasi dengan unsur Persyarikatan Muhammadiyah di Flroes Timur dan juga Kabupaten Sikka, sebagai kawasan terdekat yang sudah ada MDMC daerah. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua MDMC PP Muhammdiyah Budi Setiawan di Yogyakarta sore ini.
Melalui keterangannya, Budi Setiawan menyampaikan bahwa pihaknya prihatin dengan jumlah korban meninggal dunia yang cukup banyak akibat banjir tersebut. “Kami sangat prihatin dengan kejadian ini karena banyaknya korban jiwa dan saya sudah menyampaikan kepada Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah untuk merespon bencana ini,” katanya.
Budi Setiawan menambahkan, pihaknya sudah mendapatkan informasi awal dari kader-kader Muhammadiyah di sekitar lokasi bencana. “Sore ini saya sudah berkomunikasi dengan Ketua MDMC Sikka dan juga Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Adonara Timur, Flores Timur. Sudah ada gambaran tentang kondisi terkini disana,” ujarnya.
Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah, Indrayanto mengatakan segera menindaklanjuti informasi awal dari Flores Timur. “Sore ini kami langsung menugaskan satu orang anggota tim asistensi MDMC PP Muhammadiyah, Chairil Anam untuk berangkat ke NTT guna mengkoordinasikan dan juga membantu respon yang akan dilaksanakan oleh unsur Muhammadiyah setempat,” katanya.
Menurut Indrayanto, langkah ini merupakan bagian dari kesiapsiagaan MDMC dalam merespon bencana yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. “Kami biasanya mengirim tim pendahulu yang kami sebut tim asistensi. Dari hasil kerja awal tim asistensi ini nantinya akan diambil langkah-langkah lanjutan yang diperlukan, apakah cukup dengan mengkoordinir potensi lokal Muhammadiyah atau memerlukan dukungan yang lebih besar,” ungkapnya.
Sementara itu berdasarkan informasi awal dari lokasi, para relawan Muhammadiyah dari unsur Pemuda Muhammadiyah daerah Flores Timur dan cabang Adonara Timur akan segera mendirikan posko bencana untuk membantu warga terdampak. Lokasi posko Muhammadiyah berada di SMA Muhammadiyah Lamahala, Desa Lamahala Jaya, Kecamatan Adonara Timur. (Tim Media MDMC).