Padangsidimpuan, InfoMu.co – Sinergisitas antara Amal Usaha dan Persyarikatan harus terus dikembangkan. Kali ini, sinergisitas itu diharapkan dapat dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UM-Tapsel) dengan Muhammadiyah di Kepulauan Nias.
Rektor UM-Tapsel Muhammad Darwis MPd melakukan kunjungan silaturrahim dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Kepulauan Nias yang dipusatkan di perguruan Muhammadiyah, Kota Gunungsitoli, pekan kemarin. Diharapkan dengan silaturrahim itu akan terjalin kerjasama strategis antar kedua belah pihak.
Hadir pada pertemuan itu Wakil rektor I, Aisyah Nurmi, M.Pt, Wakil Rektor II, Samsidar Lubis, MA, Wakil Rektor III, Muklis, M.MA, KaBiro Administrasi Umum, Juhri Alisahbana, SH, Kepala Lembaga Pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, Mulyadi Hermanto, MA, KaKantor Urusan Internasional Humas dan Kerjasama, Zulfitri Muhajir Daulay, S.Pd, dan Kepala Urusan Beasiswa, Ahmad Yarham Soritua.
Rektor UM-Tapsel bertemu dengan tiga Pimpinan Daerah Muhammadiyah di Kepulauan Nias, yakni Ketua PDM Kota Gunungsitoli Irfan Zebua, Ketua PDM Nias Utara Arnan Lubis dan Ketua PDM Kabupaten Nias, Samsul Bahri.
Ketua PDM Kota Gunungsitoli, Irfan Zebua dalam sambutannya mengaku terharu dan bangga dengan kehadiran rombongan UM Tapsel yang di luar dugaan berinisiatif mengunjungi mereka dengan jarak tempuh yang cukup jauh.
“Dalam catatan sejarah, Muhammadiyah di kepulauan Nias sudah lama ada ditandainya dengan berdirinya Pimpinan Ranting Lahewa pada tahun 1935. Kehadiran UMTS (UM Tapsel, red) semakin menguatkan semangat kami mengembangkan dakwah terutama dalam peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan di Kepulauan Nias”, ujarnya.
“Kalau sekiranya UMTS berkenan mengirimkan civitas akademikanya ke tempat kami melakukan pengabdian atau KKN, maka kami akan sangat berterima kasih dan akan menyediakan tempat tinggal yang selayaknya dirumah-rumah warga kami”, harap Samsul.
Sementara Ketua PDM Kabupaten Nias, Samsul Bahri dalam sambutannya berharap pihak UMTS memberikan peluang yang lebih besar kepada kader-kader Muhammadiyah di kepulauan Nias semisal pemberian beasiswa. Semakin banyak yang kita kirim ke UMTS, maka semakin besar peluang kita memajukan pengelolaan amal usaha terutama sekolah-sekolah yang ada di Nias”, katanya.
Rektor UM-Tapsel Muhammad Darwis dihadapan pimpinan Muhammadiyah dan Aisyiyah Kepulau Nias itu menjelaskan seputar kondisi objektif UM-Tapsel yang terus berbenah di tengah kompetisi kualitas dan kuantitas perguruan tinggi lain, terutama di wilayah tabagsel.
“UMTS hari ini telah membuka program sekolah kader yang diproyeksikan menjamin eksistensi generasi Muhammadiyah dari mana saja berasal. Setiap mahasiswa sekolah kader bebas memilih program studi yang diminati, tapi harus bersedia mengikuti sekolah kader pada hari Jum’at dan Sabtu”, tegasnya.
Darwis juga sangat tertarik dengan permintaan PDM se kepulauan Nias yang berharap pihaknya bersedia menjadikan Kepulauan Nias sebagai lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) di masa yang akan datang sembari menjelaskan pelaksanaan KKN yang dianut UMTS yang menerapkan 20 SKS dan sangat berbeda dengan umumnya KKN di kampus lain. (***)