Yogyakarta, InfoMu.co – Sebagai aksi kemanusiaan, Tim Alfa MDMC Jateng respon gempa Mamuju Sulawesi Barat. Muhammadiyah Disasater Management Center Jawa Tengah (MDMC Jateng) memberangkatkan tim penanganan darurat bencana setelah mendapatkan instruksi dari MDMC PP Muhammadiyah menuju Mamuju, Sulbar. Selanjutnya 10 relawan Muhammadiyah dengan berbagai kualifikasi dipersiapkan sejak kedatangan mereka di Markas SAR Muhammadiyah di Wonodri Semarang.
Selama satu hari pada 16 Januari 2021 seluruh anggota tim Alfa MDMC mendapatkan breifing pengarahan dari Naibul Umam selaku Ketua dan Chairil Anam selaku koordinator bidang tanggap darurat MDMC Jateng.
“Kami berikan arahan sekaligus mempersiapkan segala sesuatunya agar tim Alfa MDMC Jateng dapat menjalankan tugas dengan sebaik baiknya. Sebelum mereka kami terjunkan ke lokasi bencana harus bisa memetakan situasi dan kondisi di lokasi bencana sedetail mungkin. Mereka juga harus bisa mempersiapkan rencana operasi bahkan dalam situasi terburuk sekalipun,” ungkap Naibul Umam.
Tim Alfa MDMC Jateng ini mendapatkan tugas utama melakukan operasi pencarian dan pertolongan serta evakuasi warga terdampak. Menurut keterangan Chairil Anam mereka juga harus menerapkan protokol kesehatan karena masih dalam situasi pandemi covid-19. “Tim kami minta membawa perlengkapan tambahan seperti hazmat, faceshield, google, sarung tangan dan handsanitizer. Ini sangat penting karena kami juga harus memperhatikan keselamatan dan kenyamanan tim dalam menjalankan tugas,” ujar Chairil Anam yang juga ikut berangkat bersama tim MDMC PP Muhammadiyah dari Yogyakarta.
Sementara itu, Naibul Umam juga menambahkan bahwa sebelum mereka berangkat telah menjalani pemeriksaan rapid antigen dan hasilnya semua negatif. “Selain rapid antigen mereka juga telah mendapatkan vaksin tetanus karena jenis tugas mereka yang akan bergelut dengan bangunan roboh dan puing puing akibat gempa. Semua harus kita persiapkan semaksimal mungkin agar tidak berpengaruh buruk bagi kesehatan di kemudian hari,” imbuh Naibul Umam.
Di akhir sambutan laporannya, Naibul Umam mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah dan kepada Lazismu yang telah memberikan dukungan sepenuhnya sejak mulai persiapan keberangkatan tim ini. Keberangkatan tim MDMC Jateng ini secara khusus dilepas oleh Drs. H. Tafsir selaku Ketua PWM Jateng di Gedung PWM pada hari Ahad 17 Januari 2021 pukul 11.00 WIB. Dalam tausiyahnya Ketua PWM mengingatkan sebuah hadist Nabi tentang kesempurnaan iman.
“Ada tiga tanda-tanda kesempurnaan iman yang pertama kesadaran iman sehingga kita harus sadar diri. Sadar diri karena kita kuat maka menolong yang lemah. Sadar diri karena kita mampu maka membantu yang kekurangan. Yang kedua membangun rasa aman untuk seluruh umat manusia juga untuk seluruh alam. Kehadiran kita di semua tempat di muka bumi harus bisa membuat yang lain merasa aman dan bukan sebaliknya. Yang ketiga tanda-tanda dari kesempurnaan iman adalah menginfaqkan sebagian yang kita miliki untuk membangun kebaikan. Yang kita miliki bisa harta, waktu, tenaga dan pikiran”, demikian amanah yang disampaikan.
Selain itu Ketua PWM juga berpesan kepada relawan Muhammadiyah yang akan berangkat ke Mamuju untuk selalu jaga kesehatan, jaga ucapan dan jaga tindakan mengingat tugas-tugas kemanusiaan yang cukup berat di lokasi bencana yang jauh dari rumah masing-masing.
Setelah upacara selesai, selanjutnya Tim Alfa MDMC ini berangkat melalui bandara Ahmad Yani Semarang pukul 15.00 WIB menuju Jakarta (transit pertama). Selanjutnya terbang menuju Makassar (transit kedua) dan dijadwalkan tiba di bandara Mamuju 1 hari berikutnya tanggal 18 Januari 2021 pukul. 12.00 WIB. Setibanya di Mamuju Tim Alfa MDMC ini akan menuju Pos Koordinasi Muhammadiyah yang berada di Pusat Dakwah Muhammadiyah Mamuju Sulawesi Barat Jl. Soekarno Hatta. (11.02).
Tim Alfa MDMC Jateng Respon Gempa Sulbar
Indonesia kembali diguncang gempabumi. Kali ini gempabumi melanda Provinsi Sulaweai Barat. Gempa pertama terjadi pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB dengan kekuatan M 5,9 pada kedalaman 10 km. Pusat gempa dilaporkan berada di darat 4 km Barat Laut Majene. Gempa yang kedua terjadi pada tanggal 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB dengan kekuatan yang lebih besar terekam M.6,2 pada kedalaman 10 km dengan pusat gempa 6 km Timur Laut Majene. Menurut BMKG guncangan gempa cukup kuat di daerah sekitar lokasi pusat gempa dan diperkirakan pada skala intensitaa V-VI MMI (Modified Mercally Intensity). Kejadian gempa tidak menimbulkan tsunami karena lokasi pusat gempa berada di darat.
Gempabumi telah mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan sarana prasarana. Menurut laporan BNPB per tanggal 15 Januari 2021 pukul 20.00 WIB gempa Sulbar ini mengakibatkan 42 orang meninggal dunia, 189 orang mengalami luka berat dan 637 orang luka ringan. Di Kabupaten Majene dan Mamuju lebih dari 15.000 orang telah mengungsi. Gempa merusak bangunan penting seperti Kantor Gubernur, rumah sakit dan rumah warga. Fasilitas pasokan energi (listrik, telekomunikasi, SPBU, LPG dan SPBE) terdampak dan belum bisa beroperasi. (MDMC/Riz/SM)