Aisyiyah Sumatera Utara Gelar Pelatihan Konselor BIKKSA
INFOMU.CO | Medan – Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Utara (PWA) melalui Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) menggelar pelatihan konselor Bikksa ( Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Aisyiyah). Pelatihan yang digelar selama dua hari, Sabtu – Ahad (27-28/9) di Hotel Bumi Malaya, Jalan Gatot Subroto Medan itu, dibuka secara resmi oleh Ketua PW Aisyiyah Sumut Dr. Nur Rahmah Amini MAg.
BIKKSA atau Biro Konsultasi Keluarga Sakinah ‘Aisyiyah berdiri sejak 2005 kini telah memiliki layanan di 131 titik di seluruh Indonesia. Sebagai momentum untuk melakukan penguatan dan perluasan layanannya. BIKKSA diharapkan dapat terus menguatkan perannya dalam memberikan dampingan dan layanan kepada masyarakat.
Pelatihan Konselor BIKKSA mengusung tema “Menguatkan Kompetensi Konselor BIKKSA untuk Memperkuat Keluarga Sakinah Berkemajun”
Ketua PW Aisyiyah Sumatera Utara, Dr. Nur Rahmah Amini pada pembukaan pelatihan BIKKSA itu menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan konsoler BIKKSA se-Sumatera Utara. Kehadiran Bikksa semakin penting karena kehidupan yang terasa semakin kompleks.
Nur Rahmah Amini berharap, BIKKSA dapat dikembangkan di semua daerah menjadi contoh dakwah Aisyiyah yang beda dengan dakwah organisasi lain yang ada. Untuk itu, diharapkan warga Aisyiyah, khususnya para konselor BIKKSA dapat menjadi contoh yang baik. Artinya, pembinaan keluarga (sendiri) harus dilakukan lebih awal. Kini saatnya Aisyiyah terpanggil untuk hadir ditengah masyarakat, sebut Nur Rahmah Amini.
Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan Ina Zaina Nasution MPd dalam sambutan pembukaan mengatakan Aisyiyah akan terus meluaskan jaring dakwah dengan hadirnya BIKKSA. Inilah wujud dari dakwah berkanjuan, tidak hanya lewat podium tapi langsung menyentuh kehidupan masyarakat. ” Dengan kehadiran BIKKSA dapat membantu hadirnya keluarga yang nyaman,” jelas Ina Zaina Nasution.
Kehadiran BIKKSA perlu dikomunikasikan dimana kehadiran konselor atau hadirnya forum konsultasi bukan sesuatu yang tabu tapi adalah media untuk curhat dan media konsultasi,” kata Ina Zaina.
Ina Zaina berharap BIKKSA dapat diterima masyarakat secara inklusif (terbuka) khususnya keluarga Muhammadiyah/Aisyiyah dalam mendorong terbentuknya keluarga yang sakinah.


Permasalahan Keluar Semakin Komplek
Permasalahan keluarga adalah permasalahan kompleks yang dapat dialami oleh setiap keluarga. Banyaknya masalah dan kompleksitas persoalan hidup yang tidak dapat diselesaikan oleh keluarga secara mandiri dan ini dibuktikan dengan banyaknya perceraian yang terjadi. Dalam kondisi inilah, kehadiran BIKKSA menjadi solusi.
Untuk itu BIKKSA dapat diperkuat dan dilakukan secara profesional dengan kompetensi yang dimiliki. Untuk itu Majelis Tabligh dan Ketarjihan ‘Aisyiyah perlu kita perlu perkuat dengan strategi merangkul dan mengayomi kepada siapapun juga. Selain itu juga diperlukan peran yang luwes dan luas dari para Mubalighat ‘Aisyiyah. Peran mubhaligat perlu kita kuatkan dan agar dakwah Aisyiyah ditengah masyarakat enjadi dakwah yang menggembirakan tetapi juga memberikan solusi.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Sugiatik melaporkan, hadir pada kegiatan Medan, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Asahan dan Pematang Siantar.
Kegiatan yang sama sudah berlangsung di Kota Padang Sidimpuan untuk Zona II pada Senin (22-23/9) yang diikuti Pimpinan Daerah Aisyiyah Tapanuli Selatan, Padang Sidimpuan, Padang Lawas. Mandailing Natal dan Labuhan Batu Selatan. (Syaifulh)

