Panyabungan, InfoMu.co – Hujan yang mengguyur Kabupaten Mandailing Natal (Madina) pada Rabu (20/12) malam kemarin, telah membuat sungai Singolot meluap. Kendati tidak ada korban jiwa, namun luapan air telah menghanyutkan 38 pondok santri Pondok Pesantren Musthafawiyah di Desa Purba Baru, dan sebuah gedung di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Madina, Kamis (21/12).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madina, Mukhsin Nasution, mengatakan, air yang melewati Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, saat ini sudah surut dan pihaknya juga sedang memberikan bantuan logistik kepada para santri yang terdampak.
Kemudian disebutkannya, dari hasil pendataan, ada sebanyak 38 pondok santri Musthafawiyah yang hanyut terseret arus sungai dan itu memang letaknya berada di pinggiran sungai.

“Belum ada langkah ke sana, kita masih berkoordinasi dengan pihak Musthafawiyah, karena saat ini kita masih fokus untuk urusan logistik,” sebut Mukhsin.
Sementara diinformasikan juga, dampak tingginya intensitas hujan di malam itu, luapan anak sungai Singolot juga menyebabkan debit sungai Batanggadis ikut meninggi. Alhasil gudang dan gedung pramuka di Kampus STAIN pun turut terkena dampak dan rubuh.

