Medan, infoMu.co – Vaksinasi Covid-19 untuk anak umur 6 sampai 11 tahun sudah mulai dilaksanakan di sejumlah daerah di Indonesia. Sumatra Utara (Sumut) saat ini juga tengah bersiap untuk melaksanakan vaksinasi anak umur 6 sampai 11 tahun tersebut.
Di Sumut sendiri, pelaksanaan vaksinasi ini awalnya akan digelar di sembilan daerah, yakni Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Tapanuli Utara, Toba, Samosir, Kota Pematangsiantar dan Sibolga. Sementara Kota Medan tidak masuk dalam daftar daerah yang akan melaksanakan vaksinasi anak.
Namun, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan bahwa Kota Medan kini sudah bisa melaksanakan vaksinasi anak usia 6 sampai 11 tahun tersebut dan akan dilakukan mulai pekan ini. Bobby menargetkan vaksinasi ini bagi sekitar 200 ribu anak usia 6 sampai 11 tahun yang ada di Kota Medan
“Vaksin anak sudah saya sampaikan di minggu ini akan kita coba,” ujar Bobby pada Senin (20/12).
Bobby mengatakan, saat ini pelaksanaan vaksinasi anak sedang tahap persiapan dan sosialisasi. Nantinya, vaksinasi ini akan dilakukan di sekolah-sekolah, karena vaksinasi anak ini sendiri tujuannya untuk meningkatkan herd immunity atau kekebalan komunal, khususnya bagi siswa Sekolah Dasar (SD).
Dengan dilaksanakannya vaksinasi ini, diharapkan proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah-sekolah dapat dilaksanakan dengan tenang dan penuh rasa nyaman.
“Saya kasih tahu totalnya anak-anak kita 6-11 tahun yang sudah bisa divaksin ada 200 ribu lebih. Itu kurang lebih 90 ribu lebih ada di SD Negeri, dan sisanya di swasta,” jelas Bobby.
Sosialisasi saat ini dilakukan oleh Dinas Pendidikan kepada sekolah-sekolah maupun orang tua murid yang ada di Kota Medan.
“Karena itu, kita sosialisasikan dahulu ke semuanya,” tambahnya.
Upaya Antisipasi Varian Omicron
Selain untuk mempercepat terbentuknya herd immunity, percepatan pelaksanaan vaksinasi anak ini juga sebagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron yang kini telah masuk ke Indonesia. Bobby sendiri mengaku, sampai saat ini pihaknya belum mempertimbangkan penyekatan di pintu perbatasan Kota Medan guna menghindari masuknya varian baru tersebut.
“Sejauh ini belum ada kita berikan opsi-opsi itu. Tapi nanti akan kita lihat perkembangannya,” katanya.
Namun, Ia terus mengimbau agar masyarakat Kota Medan meningkatkan disiplin protokol kesehatan (prokes). Menurutnya, tingginya tingkat kepatuhan prokes 5M itu, maka semakin rendah kemungkinan terjangkitnya varian Omicron yang sampai saat ini belum terdeteksi di Kota Medan.
“Tinggal bagaimana tingkat kepatuhan kita ini. Semakin tinggi tingkat kepatuhan, semakin kecil kemungkinan virus Omicron masuk ke Kota Medan,” tegas Bobby.

