• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Ustaz Adi Hidayat: Al-Qur’an Kurikulum Kehidupan

Ustaz Adi Hidayat: Al-Qur’an Kurikulum Kehidupan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
8 Maret 2025
in Uncategorized
0

Jakarta, InfoMu.co – Al-Qur’an bukan sekadar kitab suci, tetapi juga kurikulum kehidupan yang membimbing manusia menuju kesuksesan di dunia dan akhirat. Selain itu, konsep wasatiah atau keseimbangan dalam Islam menjadi prinsip utama dalam menjalani kehidupan yang ideal.

Hal ini disampaikan oleh Dr. Adi Hidayat, Lc., M.A., atau yang lebih dikenal sebagai Ustaz Adi Hidayat (UAH), dalam Pengkajian Ramadan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1446. Acara ini digelar di Auditorium K.H, Ahmad Azhar Basyir, Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), pada Jumat (7/2/2025) sore.

Dalam kajian bertema Tafsir Al-Qur’an tentang Wasatiah, UAH menegaskan memahami Al-Qur’an tidak cukup hanya dengan membacanya. Kitab suci ini memiliki struktur yang dirancang sebagai panduan bagi manusia agar menjadi pribadi unggul dan berkemajuan.

“Al-Qur’an turun di bulan yang istimewa karena memang membawa pesan yang istimewa pula. Pesan yang ada dalam Al-Qur’an itu berkemajuan dan indah mencerahkan. Sehingga jika mempraktikkannya dalam hidup, maka jadilah sosok teladan yang sukses di kehidupan dunia dan akhirat,” katanya.

Baca Juga:  Ustaz Adi Hidayat Kupas Tuntas Kaitan Salat dan Pembentukan Karakter di Kemendikdasmen

Wasatiah sebagai Konsep Kehidupan Seimbang

Selain menekankan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, UAH juga menyoroti konsep wasatiah, yaitu keseimbangan dalam menjalani kehidupan. Ia menjelaskan bahwa dalam Al-Qur’an, konsep ini hanya disebutkan dalam satu ayat, yakni Al-Baqarah 143.

“Al-Baqarah 286 ayat, 286 bagi dua menjadi 143, maka ayat ini berada pas di tengah. Jadi Allah mengajarkan wasatiah itu langsung dengan memberi contoh, memberikan petunjuk kepada Jibril yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw. untuk membacakan surah ini,” jelasnya.

Menurutnya, wasatiah tidak berarti hanya sekadar berada di tengah-tengah dalam segala hal, tetapi lebih pada keseimbangan yang ideal. Dalam Tafsir Al-Baghawi, konteks ayat ini mengajarkan bahwa standar terbaik tidak ditentukan oleh tempat atau seseorang tertentu, tetapi oleh karakteristik dan prinsip yang membentuknya.

“Kalau ingin mengambil standar yang terbaik, tidak mengacu pada tempat dan orang, tetapi pada karakteristik atau sifat-sifat yang membentuknya,” tambahnya.

Dengan menerapkan konsep wasatiah, individu, institusi, maupun organisasi seperti Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Perserikatan Muhammadiyah dapat berkembang menjadi lebih unggul dan menjadi teladan bagi masyarakat.

Baca Juga:  Empat Pelatihan Digelar Bersamaan, Bukti Nasyiatul Aisyiyah Multiperan
Ustaz Adi Hidayat dalam Pengkajian Ramadan Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1446. Acara ini digelar di Auditorium K.H. Ahmad Azhar Basyir, Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta, pada Jumat (7/2/2025) sore.

Tahapan dalam Memahami Al-Qur’an

UAH menjelaskan bahwa Al-Qur’an memberikan arahan yang sistematis dalam memahami dan mengamalkannya. Dimulai dari membaca (tilawah), berpikir secara mendalam (tafakur), merenungkan maknanya (tadabur), mengkaji lebih lanjut (tanabur), hingga mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata melalui tazakur atau mengingat Allah.

“Kalau kita urutkan semuanya, belajar baca dulu walaupun belum paham artinya supaya mengerti cara membacanya,” ujarnya.

Menurutnya, urutan ini bukan sekadar kebiasaan, tetapi bagian dari metodologi yang diajarkan oleh Al-Qur’an itu sendiri. Ayat pertama yang turun adalah perintah membaca (Iqra’), menegaskan bahwa memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dimulai dari pengenalan dan pembacaan yang benar.

Al-Qur’an sebagai Solusi Kehidupan

Menurut UAH, Al-Qur’an telah menyediakan jawaban atas berbagai tantangan kehidupan. Oleh karena itu, memahami dan menerapkannya secara menyeluruh akan menjadikan seseorang lebih bijak dalam menghadapi persoalan.

Di penghujung kajian, Ustaz Adi memberi kesempatan kepada empat ulama asal Mesir untuk menyampaikan pandangan mereka tentang bagaimana menjadikan Al-Qur’an sebagai kurikulum kehidupan dan bagaimana konsep wasatiah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi semakin menarik ketika para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya langsung dan menggali lebih dalam tentang penerapan Al-Qur’an dalam kehidupan.

Baca Juga:  Tonggak Baru dalam Sejarah, Nasyiah Belajar Peran Politik di Parlemen

Dengan kajian yang mendalam dan inspiratif ini, Ustaz Adi Hidayat kembali menegaskan bahwa Al-Qur’an bukan hanya kitab untuk dibaca, tetapi harus dijadikan pedoman utama dalam menjalani kehidupan agar meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Sementara itu, konsep wasatiah menjadi prinsip keseimbangan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar mencapai keberhasilan yang seutuhnya. (tagar.co)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Previous Post

Transformasi Digital UMKM Desa Sisir Batu, Mahasiswa UMM Perkenalkan QRIS dan E-commerce

Next Post

Ustaz Adi Hidayat: Wasathiyah Mengantarkan Manusia Menuju Kehidupan Sukses Dunia dan Akhirat

Next Post
UAH: Setiap Manusia Punya Ajal, Karenanya Buat Kenangan Terbaik di Dunia

Ustaz Adi Hidayat: Wasathiyah Mengantarkan Manusia Menuju Kehidupan Sukses Dunia dan Akhirat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.