• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Urgensi Penerapan K3 Umum di SMK, Membangun Budaya Keselamatan

Urgensi Penerapan K3 Umum di SMK, Membangun Budaya Keselamatan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
17 Februari 2025
in Opini
0

Urgensi Penerapan K3 Umum di SMK, Membangun Budaya Keselamatan

Oleh :Partaonan Harahap,ST.,MT

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sering kali dianggap hanya sebagai aturan yang berlaku di dunia industri. Padahal, penerapan K3 harus dimulai sejak dini, terutama di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebagai sekolah yang berorientasi pada dunia kerja, SMK memiliki banyak program keahlian yang melibatkan praktik di laboratorium, bengkel, atau lapangan, yang semuanya memiliki potensi bahaya. Sayangnya, kesadaran akan pentingnya K3 di lingkungan SMK masih tergolong rendah.

Banyak siswa, bahkan guru, masih menganggap prosedur K3 sebagai sesuatu yang tidak terlalu penting, sehingga sering mengabaikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau prosedur keselamatan lainnya. Jika dibiarkan, kebiasaan ini dapat terbawa ke dunia industri dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, penerapan K3 sejak di SMK bukan sekadar anjuran, tetapi keharusan yang harus mendapat perhatian lebih dari semua pihak terkait.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sering kali dianggap sebagai hal yang hanya berlaku di dunia industri. Padahal, penerapan K3 seharusnya dimulai sejak dini, termasuk dilingkungan pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK merupakan institusi yang mencetak calon tenaga kerja profesional, sehingga kesiapan mereka dalam memahami dan menerapkan K3 sangat menentukan keselamatan dan produktivitas mereka di dunia kerja.

Namun, kenyataannya, masih banyak SMK yang belum sepenuhnya menerapkan standar K3 dengan optimal. Padahal, di lingkungan sekolah ini, siswa sering berhadapan dengan berbagai peralatan, mesin, dan bahan kimia yang berisiko tinggi. Jika K3 tidak diterapkan dengan baik, maka kecelakaan di lingkungan sekolah maupun saat mereka memasuki dunia industri menjadi hal yang tidak terhindarkan.

Mengapa Penerapan K3 di SMK Sangat Penting?
Salah satu alasan utama mengapa K3 harus diterapkan sejak di SMK adalah untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan kerja tidak hanya berdampak pada keselamatan individu, tetapi juga berpengaruh pada efektivitas proses belajar-mengajar dan kesiapan tenaga kerja yang dihasilkan oleh SMK. Selain itu, dengan adanya pemahaman K3 yang baik, siswa akan lebih disiplin dalam menerapkan prosedur keselamatan kerja, baik di sekolah maupun saat mereka bekerja di industri. Budaya keselamatan ini perlu ditanamkan sejak dini agar menjadi kebiasaan yang terbawa hingga dunia kerja.

Lebih jauh, penerapan K3 juga meningkatkan daya saing lulusan SMK. Saat ini, banyak perusahaan yang lebih memilih tenaga kerja yang sudah memiliki pemahaman K3 karena mereka lebih siap bekerja dengan standar industri yang ada. Dengan demikian, sekolah yang serius dalam menerapkan K3 akan menghasilkan lulusan yang lebih kompetitif di dunia kerja.

Tantangan dalam Penerapan K3 di SMK
Meski urgensinya tinggi, penerapan K3 di SMK masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa di antaranya adalah kurangnya kesadaran akan pentingnya K3, minimnya fasilitas keselamatan di sekolah, serta kurangnya pengawasan dari pihak terkait. Banyak siswa dan bahkan guru masih menganggap bahwa K3 hanya sekadar aturan tambahan yang tidak begitu penting. Hal ini sering kali membuat prosedur keselamatan diabaikan, seperti tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) saat melakukan praktik kerja di bengkel atau laboratorium.

Selain itu, banyak SMK yang belum memiliki fasilitas keselamatan yang memadai. Padahal, sekolah seharusnya menyediakan alat pemadam kebakaran, sistem ventilasi yang baik, serta alat pelindung diri yang sesuai standar untuk memastikan keselamatan siswa selama praktik kerja. Langkah Nyata untuk Meningkatkan Penerapan K3 di SMK. Untuk mengatasi permasalahan ini, perlu adanya langkah konkret dalam meningkatkan penerapan K3 di SMK.

Pertama, sekolah harus mengintegrasikan K3 ke dalam kurikulum pembelajaran. Tidak hanya sebagai teori, tetapi juga dalam praktik sehari-hari agar siswa terbiasa menerapkan standar keselamatan dengan benar.

Kedua, perlu adanya pelatihan dan sertifikasi K3 bagi guru dan siswa. Sekolah dapat bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan, Dinas Pendidikan, serta industri terkait untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya K3.

Ketiga, pemerintah dan pihak sekolah harus memastikan bahwa fasilitas keselamatan di SMK sudah sesuai standar. Alat pelindung diri, sistem keamanan, dan pelatihan tanggap darurat harus tersedia agar siswa dapat belajar dalam lingkungan yang aman. Terakhir, pengawasan terhadap implementasi K3 harus lebih diperketat. Dinas terkait perlu melakukan inspeksi berkala untuk memastikan bahwa setiap SMK menerapkan prosedur K3 dengan benar, bukan hanya sekadar formalitas.

Penerapan K3 di SMK bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan, tetapi merupakan langkah strategis untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih profesional, aman, dan siap menghadapi tantangan di dunia industri. Dengan membangun budaya keselamatan sejak dini, siswa SMK tidak hanya lebih terlindungi dari risiko kecelakaan, tetapi juga lebih dihargai oleh dunia kerja. Oleh karena itu, semua pihak—baik sekolah, pemerintah, maupun industri—harus berperan aktif dalam memastikan bahwa K3 benar-benar menjadi bagian dari sistem pendidikan di SMK.

Secara keseluruhan, penerapan K3 Umum di SMK sangatlah wajib dan mendesak untuk dilakukan guna membangun budaya keselamatan sejak dini. Melalui pendidikan dan pelatihan yang tepat, siswa tidak hanya dilindungi dari risiko kecelakaan tetapi juga dipersiapkan untuk menjadi tenaga kerja yang sadar akan pentingnya keselamatan dalam setiap aspek pekerjaan mereka.

*** Penulis, Dosen Fakultas Teknik UMSU,Sekretaris LPCR-PM PWM Sumut, Wakil Ketua Lembaga Pelatihan Kerja Teknik Indonesia (LPKTI) dan Ketua Umum Assosiasi Alumni Teknologi Teladan Medan

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Previous Post

Musa Rajekshah Resmikan Masjid Al-Musannif Al-Hikmah PonpesMu KHA. Dahlan Sipirok

Next Post

Optimalisasi Zakat dalam Mewujudkan Filantropi Inklusif dan Berkelanjutan

Next Post
Optimalisasi Zakat dalam Mewujudkan Filantropi Inklusif dan Berkelanjutan

Optimalisasi Zakat dalam Mewujudkan Filantropi Inklusif dan Berkelanjutan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.