Jakarta, InfoMu.co – Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan mendukung transformasi digital di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya program-program seperti Digital Leadership Academy (DLA) dan Kampus Merdeka, merupakan upaya pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul di masa depan.
“Memang ini adalah untuk menyiapkan SDM yang akan hidup di masa depan yang akan datang,” kata Fauzan di UMM, Malang baru-baru ini.
Oleh karena itu, Fauzan mendukung program pemerintah termasuk DLA tersebut. “Program DLA harus didukung,” tuturnya.
Senada dengan Fauzan, dukungan untuk kebijakan transformasi digital juga diutarakan oleh pengusaha asal Malang, Suwanto. Ia mengatakan pemerintah sudah tepat mengingat perkembangan dunia digital yang sangat cepat.
“Saya kira (kebijakan Jokowi) sudah cukup on the track ya. Apalagi sekarang memang distribusi terjadi begitu cepat. Perubahannya sangat cepat,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Malang Raya ini.
Suswanto menilai, Jokowi sedang serius menyiapkan SDM unggul agar tidak kalah saing dengan negara luar. Dengan SDM unggul, visi Indonesia emas 2045 pun akan terwujud.
“Sampai dengan saat ini kalau kita melihat dunia usaha, pemerintah sudah menerapkan dengan baik. Salah satu contoh tadi Kampus Merdeka yang memang sudah dilakukan. Artinya ada program yang sangat bagus. Kami sendiri sebagai pelaku dunia usaha sangat terbantu dengan adanya itu,” jelas Suwanto.
Seperti diketahui, Jokowi terus berupaya meningkatkan kualitas SDM melalui transformasi digital. Beragam kebijakan pun dikeluarkan seperti program DLA, Kampus Merdeka hingga pembangunan infrastruktur berbasis digital.
DLA merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kapabilitas, pengetahuan dan keahlian digital. Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate menuturkan, program ini melibatkan universitas internasional sebagai trainer atau pelatih.
“Setidaknya kapan lagi bisa ikut pendidikan atau mengambil bagian dalam proses training bersama Harvard Kennedy School, Oxford University, National University of Singapore, Tsinghua University di Beijing dan ke-16 universitas ternama yang nanti akan segera bergabung bersama Kominfo, yang memberikan asistensi pelatihan-pelatihan bagi pengambil keputusan di daerah kita masing-masing,” kata Johnny, Rabu (15/12).
Sementara Kampus Merdeka adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat, dengan cara terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier. [cob/rep)

