• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
UMM Bantu Masyarakat Merdeka Melawan Pandemi Covid-19

UMM Bantu Masyarakat Merdeka Melawan Pandemi Covid-19

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
16 Agustus 2021
in Kampus
86

 

Malang, InfoMu.co – Dua kali sudah perayaan Kemerdekaan RI berada dalam suasana pandemi Covid-19. Meskipun segala aspek dibatasi, namun semangat mengisi kemerdekaan tetap nyala di sanubari masing-masing rakyat.

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Fauzan, memiliki pandangan tersendiri mengenai cara memaknai peringatan Kemerdekaan RI. Menurut dia, konteks Kemerdekaan RI saat ini terbagi atas dua aspek. “Yang pertama, merdeka secara psikologis. Yang kedua, merdeka secara non psikologis,” kata Fauzan kepada Republika, Kamis (12/8).

Adapun mengenai makna kemerdekaan saat pandemi Covid-19, Fauzan tak menampik, Indonesia masih harus melakukan banyak perjuangan. Terdapat banyak hal yang perlu dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk terbebas dari virus ganas tersebut.

Menurut Fauzan, masalah utama Indonesia saat ini lebih pada kesadaran masya­rakatnya. Jika hanya mengandalkan vaksinasi kesehatan, ini tidak akan cukup membebaskan negara dari Covid-19. “Tetapi yang tidak kalah penting, itu menurut saya va­ksinasi kesadaran. Jadi perlu divaksin kesadarannya,” ujar Fauzan.

Solusi untuk menyelesaikan Covid-19 tidak bisa diatasi hanya dari dimensi kesehatan. Ada pula aspek non kesehatan di mana hal tersebut belum merdeka sepenuhnya. Sebab itu, Fauzan menilai, perang bangsa Indonesia saat ini lebih pada bagaimana melawan virus membahayakan.

Menurut Fauzan, bangsa Indonesia pada dasarnya tidak cukup siap saat mendapatkan serangan virus. Konsolidasinya terutama pada aspek kesehatan tidak cukup kuat dan belum komprehensif. Kekurangan ini tidak hanya terjadi pada dimensi kesehatan tapi juga non kesehatan.

“Sehingga cara menanganinya itu sporadis. Untuk itu juga (perlu) terus dilakukan konsolidasi-konsolidasi untuk menemukan format yang tepat bagaimana meminimalisasi Covid-19 ini,” kata dia.

Adapun dari UMM sendiri, kata Fauzan, telah berusaha terlibat dalam menangani Covid-19. Kampus mengambil peran untuk menciptakan kemerdekaan di seluruh lapisan masyarakat. Di sini, UMM membantu tanpa melihat latar belakang apapun dari masyarakat sekitar.

Untuk bisa terlibat memerangi Covid-19, UMM secara internal telah menyiapkan berbagai upaya. Hal ini dimulai dari pembentukan organisasi sampai dengan kegiatan-kegiatan yang non medis. “Itu yang edukatif yang saya sebut vaksin kesadaran. Yang itu semua kita lakukan dalam rangka untuk bisa mencapai satu kemerdekaan,” jelasnya.

Lebih lanjut, UMM juga telah memiliki tim Covid-19 hingga tingkat fakultas dan mahasiswa. Ia menegaskan, keberadaan tim ini tidak lepas untuk memberikan kesadaran masyarakat tentang kesehatan selama pandemi. Dengan adanya keterlibatan UMM, Fauzan berharap, pandemi bisa segera berakhir atau setidaknya bisa meminimalisasi laju kasus Covid-19.  (rep)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: perang covidumm
Previous Post

Siapkan 20 Kuota, UMGO Akan Buka Program Pendidikan Ulama Tarjih

Next Post

Taliban Rebut Kota Kabul, Presiden Afghanistan Kabur

Next Post
Taliban Rebut Kota Kabul, Presiden Afghanistan Kabur

Taliban Rebut Kota Kabul, Presiden Afghanistan Kabur

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.