• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Sejarah Muhammadiyah Cabang Percut Sei Tuan

TUKANG KADER, Mereka yang Tak Tampil Tapi Menyalakan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
22 Juli 2025
in Opini
0

TUKANG KADER, Mereka yang Tak Tampil Tapi Menyalakan

Oleh: Amrizal, S.Si., M.Pd – (Wakil Ketua MPK SDI PW. Muhammadiyah Sumatera Utara /Dosen UNIMED & UMSU)

 

Menjadi Tukang Kader: Antara Cinta dan Pengorbanan. 

Di tengah gegap gempita dunia dakwah yang kerap menghadirkan nama-nama besar dan popularitas yang gemerlap, ada sekelompok orang yang memilih tetap berada di belakang layar. Mereka bekerja dalam diam, menyusun fondasi masa depan gerakan. Mereka inilah yang oleh
sebagian disebut dengan sebutan sederhana, namun bermakna mendalam: Tukang Kader. Menjadi tukang kader bukanlah pilihan yang ringan. Ia adalah jalan sunyi. Jalan yang kadang tak berlampu dan tidak bertepuk sorak. Namun, justru di situlah letak kemuliaannya. Tukang kader bukan sekadar fasilitator pelatihan atau penanggung jawab kegiatan. Ia adalah petani jiwa—menanam nilai, menyiram semangat, dan memanen keistiqamahan. Dalam setiap wajah muda yang teguh dan berintegritas, ada jejak langkah seorang tukang kader yang memilih lelah demi cahaya yang tak padam.

Menghidupkan Gerak, Menjaga Arah
Sejak awal, Muhammadiyah tumbuh sebagai gerakan tajdid (pembaharuan) yang sangat memperhatikan regenerasi. Tidak ada keberlanjutan tanpa kaderisasi yang terencana dan istiqamah. Maka, tukang kader adalah penjaga arus. Ia memastikan bahwa darah ideologis Muhammadiyah terus mengalir dari generasi ke generasi.  ” Hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung”  (QS. Ali Imran: 104).

Ayat ini bukan sekadar seruan, tapi panggilan suci bagi mereka yang memilih menjadi pembentuk karakter dan penjaga arah. Di dalamnya tersimpan nilai pengabdian yang luhur—membangun manusia bukan untuk diri sendiri, tapi untuk Allah dan umat.

Keberkahan di Balik Lelah
Ada keberkahan yang luar biasa dalam tugas ini. Tukang kader sering kali tidak dikenal, namanya jarang disebut, dan kiprahnya tidak diliput media. Namun yakinlah, Allah Swt. tidak pernah melewatkan satu pun amal sekecil apapun. ” Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik” (QS. At- Taubah: 120)

Seorang tukang kader mungkin tidak memimpin orasi, tidak tampil di mimbar besar, tapi ia memimpin ruh gerakan dari balik layar. Ia adalah pelita yang menyalakan obor estafet, hingga generasi berikutnya terus bergerak tanpa kehilangan arah.

Pelajaran Ikhlas dari KH AR Fachruddin
Sosok legendaris Muhammadiyah, KH AR Fachruddin, adalah teladan keikhlasan dalam membina kader. Selama lebih dari dua dekade menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, beliau tak pernah sekalipun memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi. Rumahnya tetap sederhana, hidupnya bersahaja. Salah satu kisah yang sering diceritakan oleh para kader muda adalah saat beliau ditanya, mengapa tidak pindah ke rumah dinas atau fasilitas yang lebih layak. Beliau hanya tersenyum dan menjawab dengan tenang: “Saya ini hanya tukang adzan. Yang penting saya adzan. Soal orang mau shalat atau tidak, itu bukan urusan saya.”

Begitu dalam makna kalimat itu. Beliau tidak sedang merendahkan diri, tapi menunjukkan betapa pentingnya sebuah niat. Tukang adzan—seperti halnya tukang kader—adalah mereka yang mengingatkan, mengajak, dan menyuarakan nilai. Hasilnya? Serahkan kepada Allah.

Lelah yang Membahagiakan
Tentu, ada kelemahan dalam menjadi tukang kader. Beban waktu yang luar biasa, kelelahan fisik dan psikis, serta terkadang kurangnya penghargaan. Tapi semua itu menjadi ringan, ketika disandarkan pada cinta dan keyakinan bahwa ini adalah amal jariyah yang tak akan terputus.
Buya Syafii Maarif pernah berpesan: “Kader Muhammadiyah itu harus jujur dalam pikiran, bersih dalam tindakan, dan sabar dalam perjuangan.”
Tiga pesan ini menjadi peta jalan bagi setiap tukang kader. Karena membangun manusia tidak bisa dengan kemarahan atau kecepatan, tetapi dengan kesabaran dan keteladanan.

Menjadi Tukang Kader adalah Jalan Cinta
Mari kita maknai kembali peran kita di persyarikatan ini. Apakah kita hadir untuk dikenang, atau hadir untuk mencetak pejuang-pejuang baru? Apakah kita ingin dikenal, atau ingin melihat dakwah ini tetap hidup seratus tahun ke depan? Menjadi tukang kader adalah jalan cinta. Cinta pada dakwah, cinta pada persyarikatan, dan cinta pada generasi masa depan. Ia bukan panggung, tapi ladang amal. Ia bukan karpet merah, tapi jalan berbatu menuju ridha Allah.

Sebuah pesan dan Doa dari Jalan Sunyi
Pesan untuk Tukang Kader : Wahai engkau yang memilih jalan sunyi, yang lebih suka menanam daripada menuai pujian, yang lebih sering hadir dalam pelatihan daripada sorotan, ketahuilah bahwa tidak ada lelahmu yang sia-sia di hadapan Tuhan. Setiap langkah yang kau tempuh menuju forum kecil itu, setiap materi yang kau koreksi tengah malam, dan setiap air matamu saat melihat kader tumbuh adalah amal yang dicatat langit, tak pernah padam oleh waktu. Engkau mungkin tak dikenal sejarah, namun kau tercatat sebagai penjaga generasi, pemantik cahaya yang akan menuntun
umat bahkan ketika jasadmu telah rehat dalam diam. Maka teruslah berjalan, meski sendiri, meski tanpa tepuk sorak atau pujian dunia, karena dakwah ini butuh cinta yang tulus, dan engkaulah wujud cinta itu—bekerja dalam diam, namun mengubah banyak jiwa.

Untuk para tukang kader di seluruh penjuru negeri, izinkan kami menyampaikan doa dari lubuk hati:

Semoga Allah ringankan lelahmu, kuatkan niatmu, dan lipatgandakan amalmu.

Semoga dari tanganmu lahir generasi yang tidak hanya cerdas pikirannya, tapi juga bersih hatinya dan kokoh aqidahnya.

Dan,  semoga engkau, kelak, berdiri di hadapan-Nya sebagai bagian dari pewaris para nabi—yang mewariskan ilmu dan nilai, bukan nama dan gelar.

Wallahu a’lam Bish Shawab

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: amrizalkaderopinitukang kader
Previous Post

11 Aplikasi Populer di RI Ini Ternyata Buatan Mata-Mata Israel

Next Post

Suhu Udara Medan Tembus 35,2 Derajat Celcius

Next Post
Suhu Udara Medan Tembus 35,2 Derajat Celcius

Suhu Udara Medan Tembus 35,2 Derajat Celcius

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.