• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Tradisi Marsalap Ari Masih Hidup di Tengah Petani Kotanopan

Tradisi Marsalap Ari Masih Hidup di Tengah Petani Kotanopan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
19 November 2021
in Ekonomi
86
Kotanopan, InfoMu.co – Tradisi Marsalap Ari atau tradisi bergotong-royong dengan membantu pada sawah tetangga sekampung masih hidup ditengah masyarakat petani di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Madina. Marsalap Ari dilakukan secara bergantian. Hari ini seorang petani ikut membantu pengerjaan sawah tetangga sekampung besok tetangga yang datang membantu saat kita bekerja disawah.
Spirit Marsalap Ari adalah tradisi leluhur yang masih hidup sangat cocok untuk dilestarikan. Karena tradisi ini menjadikan hubungan kekerabatan di sebuah kawasan menjadi demikian kuat.
Begitu pengamatan jurnalis InfoMu.co – Muhammad Alwansyah di kawasan Kotanopan, pekan kemarin. Katanya, saat ini, petani di Kotanopan telah selesai menanam padi.
Selain masih menerapkan tradisi Marsalap Ari, proses pertanian di Kotanopan pun mulai mengalami pergeseran dengan mengupahkan pekerjaan proses penanaman padi. Bagi petani yang lahanya kecil biasanya melakukan pekerjaan sendiri,. Tapi bila lahannya cukup luas maka biasanya dilakukan cara pengupahan kepada pekerja butuh tani yang biasanya mencari kehidupan dengan mengupah di sawah.,
Mengupahkan pengerjaan sawah biasanya dilakukan pemilik sawah yang cukup luas tapi tidak memiliki tenaga kerja, misalnya karena seorang pengusaha dan ASN, maka mencari buruh tani adalah pilihan.
Adapun upah buruh untuk menanam padi di kecamatan ini bervariasi mulai dari Rp 40.000- Rp60.000/hari, untuk kaum ibu. Dan untuk buruh kaum pria biasanya upahnya akan lebih mahal mulai dari Rp70.000- Rp. 120.000/hari. Upah buruh ini bervariasi sesuai dengan kelihaian buruh dalam bekerja. Semakin lihai ia dalam bekerja, makanya upahnya akan semakin tinggi. Tetapi untuk menanam padi biasanya upahnya itu tinggi, karena tingkat pekerjaannya sangat rumit dan capek. Karena dalam menanam padi selain rumit karena bibit yang ditanam harus lurus sesuai barisan juga para penanam harus mengerjakannya dengan membungkuk. Biasanya para penanam juga bisa sakit pinggang pada malam harinya.
Sebagian petani lebih dominan memakai buruh kaum ibu, dengan alasan kaum ibu bekerja lebih giat daripada kaum bapak. Kaum bapak banyak yang bekerja sambil merokok. Sementara sebagian petani lain lebih memilih laki laki untuk dijadikan buruh, karena buruh laki-laki tenaganya lebih kuat daripada kaum ibu. Dan kaum ibu sering menggibah sambil bekerja, sehingga dapat memperlambat pekerjaan selesai.
Melihat proses tanam padi di Kecamatan Kotanopan, saat ini ada beberapa benih padi yang dikembangkan, seperti jenis sitongkol 2, sibogor, sipanti, sipulut, dan lain-lain. Kalau Sitongkol 2, sibogor, Sipanti adalah jenis padi biasa yang bisa dikonsumsi untuk makanan sehari hari. Sedangkan sipulut meskipun tidak dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari tetapi sangat diperlukan dalam acara adat seperti pada acara marpokat menjelang pernikahan.
Padi sipulut ini apabila telah menjadi beras harga jualnya juga lebih mahal dibandingkan beras biasa, dan banyak dicari oleh pelaku UMKM, seperti pembuat kue. (muhammad alwan)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: kotanopanmarsalap arisawah
Previous Post

Perkuat Wawasan Kebangsaan, Senator M. Nuh Bekali Civitas STI-Tarbiyah Ar Raudah Hasanah

Next Post

Khutbah Jum’at : Halalan Thayyban

Next Post
Khutbah Jum’at : Halalan Thayyban

Khutbah Jum'at : Halalan Thayyban

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.