• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Pidato Iftitah Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiyah

Tajdid Muhammadiyah Bentuk Kemerdekaan Berijtihad dan Berpikir dalam Bingkai Tauhid

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
23 Agustus 2021
in Uncategorized
86

Yogyakarta, InfoMu.co – Di Muhammadiyah bukan hanya diajarkan kasih sayang, tapi juga diisi karakter pokok sebagai organisasi Islam yang berwatak tajdid, dan bidang dakwahnya amar ma’ruf nahi munkar.

Menurut Busyro Muqoddas ajaran dan karakter pokok tersebut menjadikan Muhammadiyah terus berusaha berpikir semakin modern yang dijiwai nilai-nilai Al Qur’an dan Sunnah, yang disertai ijtihad untuk berpikir bebas, luas, dan merdeka dalam bingkai tauhid.

Perkembangan Muhammadiyah yang dinamis selama lebih seabad, menurut Busyro adalah menggambarkan watak yang modern tapi bersahaja. Ketua PP Muhammadiyah ini menegaskan bahwa, selama keberadaannya tersebut mengemis bukan wataknya orang Muhammadiyah.

“Jadi watak orang Islam termasuk Muhammadiyah memberi lebih terpuji, terhormat daripada meminta. Apalagi mencuri, merampok atau korupsi,” ucapnya pada (20/8) dalam acara Ideopolitor Muhammadiyah Karanganyar.

Secara lebih detail Busyro menyebut bahwa, Muhammadiyah tidak punya mental tersebut terlebih dalam konteks politik. Dalam pandangannya, usia yang lebih tua dari pada Indonesia, menjadikan Muhammadiyah lebih dewasa dan matang dalam mental, serta wataknya.

Selain itu, Muhammadiyah juga bagian dari pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Muhammadiyah yang diwakili secara resmi oleh Ki Bagus Hadikusumo yang saat itu menjabat sebagai Pengurus Besar (PB) Muhammadiyah menjadi kunci disepakatinya Pancasila dan UUD ‘45 sebagai dasar Negara Indonesia.

“Sebagai salah satu pendiri maka Muhammadiyah ini mestinya tidak boleh dan harus dihindari dari gangguan-gangguan, salah satu gangguannya ialah salah satunya permainan akrobat-akrobat isu,” tegasnya.

Busyro juga menyinggung pihak yang saat ini masih sering memainkan isu-isu agama, di mana agama diletakkan sebagai kontra dengan Negara. Ia mewanti-wanti kepada mereka yang berbuat demikian, bahwa yang mereka lakukan berpotensi memecah-belah kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

Menurutnya, tidak ada masalah antara agama terlebih agama Islam dengan Negara. Upacara bendera tidak perlu dipertentangkan, karena hal itu sudah final. Kembali Busyro menegaskan bahwa, sikap kritis yang ditunjukkan oleh Muhammadiyah kepada pemerintah bukan berdasar pada kebencian.

Sementara terkait dengan pihak yang suka membenturkan Muhammadiyah dengan pemerintah melalui narasi-narasi kebencian itu tidak beralasan. Sebab, Muhammadiyah dengan berbagai amal usaha mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dan lain-lain adalah wujud nyata dukungan Muhammadiyah untuk bangsa Indonesia tak terkecuali. (muhammadiyah.or.id)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: ijtihadtajdidtauhid
Previous Post

Rekomendasi TWK, Komnas HAM Kirim Surat ke Presiden

Next Post

Pakar Hukum: Ucapan Muhamad Kece Bentuk Penistaan Agama

Next Post
Pakar Hukum: Ucapan Muhamad Kece Bentuk Penistaan Agama

Pakar Hukum: Ucapan Muhamad Kece Bentuk Penistaan Agama

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.