Tangerang, InfoMu.co – Anggota Komisi II DPR RI, Indrajaya menyebut kasus pemagaran laut di pesisir Tangerang, Banten sudah jelas menunjukkan adanya kepentingan ekonomi besar di balik proyek tersebut. Tak heran jika dugaan dalangnya mengerucut pada Agung Sedayu Group selaku pengembang PSN PIK 2.
Indra menilai pembangunan pagar itu tidak mungkin dibiayai oleh masyarakat umum atau pengusaha kecil. Ia meminta pemerintah tidak menutup-nutupi. “Ini kan sebenarnya perkara mudah. Pagar lautnya kelihatan. Masyarakat juga tahu proses pembangunannya. Tidak mungkin instansi terkait tidak mengetahuinya. Tolong jangan ditutup-tutupi,” kata Indra dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (18/1/2025).
Indra menegaskan, pemerintah harus membuka ke publik siapa yang membiayai dan untuk apa pagar laut itu dibangun, sehingga tidak ada dugaan negatif terhadap pemerintah. Termasuk juga membuktikan dugaan liar soal keterlibatan perusahaan milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan.
Ia juga mendesak agar pelaku dan dalang di balik pagar laut itu ditindak. “Jangan sampai ada upaya penguasaan lahan untuk proyek reklamasi laut secara diam-diam,” ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid sempat mengibaratkan pembangunan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan Kabupaten Tangerang seperti situasi pencuri yang ketahuan sebelum beraksi. Sehingga belum ada pihak yang bisa ditindak.
Nusron juga mengaku bahwa pihaknya belum menerima laporan apakah pagar itu dibangun dalam rangka proyek reklamasi atau bukan. Menurutnya, orang yang menyebut pagar itu dibuat untuk reklamasi masih bersifat dugaan.
Padahal, menurut Indra, pembangunan pagar laut itu jelas-jelas merupakan upaya penguasaan lahan atas laut. Jika penguasaan lahan di darat menggunakan patok, maka penguasaan lahan di laut menggunakan pagar laut.
“Pagar laut itu jelas-jelas patok untuk menguasai lahan. Mereka ingin menguasai lahan di laut untuk kepentingan tertentu. Buat apa dipagar kalau nggak ada kepentingan ekonomi?” jelas Indra.
Ia menilai tidak mungkin pagar laut itu dibuat kalau tidak ada kepentingan ekonomi di baliknya. Sebab, proyek pagar laut itu memakan biaya sangat besar. Politikus PKB ini mendesak Nusron dan kementerian serta instansi terkait lainnya untuk aktif menyelidiki kasus tersebut. (inilah.com)