Senin, 15 Agustus 2022
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Berita
    • Kabar
    • Ekonomi
    • Sosial Politik
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • MCCC Sumut
    • Wahana
      • Lingkungan
      • Pertanian
  • Agama
    • Tarjih
    • Halal Center
    • Khutbah
  • Literasi
    • Kampus
    • Sekolah
    • Puisi
    • Opini
  • Persyarikatan

    Jambore Nasional SAR Muhammadiyah Diikuti 30 Kontingen

    Haedar Nashir Launching 7 AUM Berkemajuan

    IPM Sumut Gaungkan Multiple Intelligences Siapkan Pelajar Menuju Generasi Emas

    Inilah Daftar Muktamar Muhammadiyah Dari Masa ke Masa (1912-2022)

    Muhammadiyah Berkhidmat Membangun Peradaban

    Muhammadiyah Bantul Gelar Seni & Budaya Songsong Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah Ke 48

    PRIM New South Wales Australia Berkhidmah untuk Miliki Amal Usaha

    Bantu Pelaku UMKM, Lazismu Pematang Siantar Turut Perkuat Ekonomi Keluarga Ibu Legini

    PM3, Ajang Penguatan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah

  • Kolom
  • Redaksi
  • Pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Berita
    • Kabar
    • Ekonomi
    • Sosial Politik
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • MCCC Sumut
    • Wahana
      • Lingkungan
      • Pertanian
  • Agama
    • Tarjih
    • Halal Center
    • Khutbah
  • Literasi
    • Kampus
    • Sekolah
    • Puisi
    • Opini
  • Persyarikatan

    Jambore Nasional SAR Muhammadiyah Diikuti 30 Kontingen

    Haedar Nashir Launching 7 AUM Berkemajuan

    IPM Sumut Gaungkan Multiple Intelligences Siapkan Pelajar Menuju Generasi Emas

    Inilah Daftar Muktamar Muhammadiyah Dari Masa ke Masa (1912-2022)

    Muhammadiyah Berkhidmat Membangun Peradaban

    Muhammadiyah Bantul Gelar Seni & Budaya Songsong Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah Ke 48

    PRIM New South Wales Australia Berkhidmah untuk Miliki Amal Usaha

    Bantu Pelaku UMKM, Lazismu Pematang Siantar Turut Perkuat Ekonomi Keluarga Ibu Legini

    PM3, Ajang Penguatan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah

  • Kolom
  • Redaksi
  • Pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Tarjih

Begini Sikap Seorang Muslim Ketika Menemukan Sesajen

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
13 Januari 2022
in Tarjih
A A
sesajen

ilustrasi sesajen

0
SHARES
84
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, InfoMu.co – Beberapa waktu yang lalu viral video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan seorang pria membuang sesajen di Lumajang. Sambil menunjuk ke sesajen, pria itu berkata: “Ini (sesajen) yang membuat murka Allah. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah, hingga Allah menurunkan azabnya. Allahu Akbar,” ucap pria tersebut.

Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PPM  Sofa menanggapi video viral tersebut. Menurutnya, tidak semua gempa bumi, tsunami, atau segala musibah itu adalah sebab Tuhan sedang murka. Dalam rumusan teologi bencana yang terdapat dalam al-Quran menyatakan bahwa bencana yang terjadi pada dasarnya adalah akibat perbuatan manusia sendiri. Namun di sisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa kesemuanya itu sudah menjadi ketentuan Allah yang telah tertulis di Lauh al-Mahfudz (takdir).

Dalam buku Fikih Kebencanaan, beberapa istilah bencana di antaranya: fasad menunjukan bencana sosial maupun ekologis (QS. Fushshilat: 30), sedangkan nazilah adalah bencana yang timbul karena skisma keagamaan (QS. Al Hijr: 90-91). Peristiwa alam destruktif diwakili oleh istilah halak (QS. Al Qashash: 78), tadmir (QS. Al-Isra: 16), dan tamziq (QS. Saba’: 18-19). Kesemua istilah-istilah berada dalam payung tiga istilah umum yang cukup penting dalam pemaknaan bencana, yakni bala’, mushibah, dan fitnah.

“Ada beberapa terminologi bencana dalam Al Quran antara lain, mushibah terjadi atau menimpa manusia akibat kesalahan manusia sendiri, bala’ merupakan keniscayaan dan dijatuhkan Allah swt, walau tanpa kesalahan manusia. Adapun fitnah adalah bencana yang dijatuhkan Allah dan dapat menimpa yang bersalah dan tidak bersalah,” kata Sofa dalam Pengajian Tarjih pada Rabu (12/01).

Dalam tataran makna, kata Sofa, bencana yang banyak terjadi akhir-akhir ini dalam bahasa al-Quran lebih tepat untuk disebut sebagai fitnah (cobaan atau ujian) dengan cakupannya tidak hanya menimpa mereka yang bersalah atau yang telah melakukan kerusakan di muka bumi, melainkan juga mereka yang tidak berdosa (tidak berbuat salah). Dalam sebuah hadis disebutkan:

Telah mengabarkan kepada kami ‘Abdan diriwayatkan dari Abu Hamzah dari A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi saw, beliau bersabda: “Tatkala Allah menciptakan ciptaan, Allah telah menuliskan dalam kitab (Lauh al-Mahfudz), Dia menuliskannya langsung di arsy (Lauh al-Mahfudz), sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemarahan dan kebencianKu.” [HR. al-Bukhari].

Setelah menjelaskan hakikat bencana dalam Islam, Sofa menuturkan bahwa dakwah harus dilakukan dengan cara-cara yang baik. Dirinya menilai, cara pria dalam video viral tersebut dengan membuang sesajen merupakan metode dakwah yang “kasar”. Akibatnya, bukan simpati malah mendapat antipati dari masyarakat berupa kecaman dan cap intoleran. Lebih-lebih, membuang sesajen tanda tidak mencerminkan “empati” kepada pihak yang sedang tertimpa musibah bahkan terkesan “menghakimi” korban bencana.

Islam menghendaki metode dakwah yang bijaksana, sebagaimana firman Allah, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An Nahl: 125).

“Bahwa mempersembahkan sesaji itu merupakan perbuatan yang tidak benar, its okay, kita semua sepakat. Namun bila reaksinya sampai seperti itu (membuang sesajen), itu tidak tepat karena ia melakukannya dengan cara yang kasar. Kalau terkesan kasar, dikhawatirkan tidak akan mendapatkan simpati,” ujar dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.

Ke depan, Sofa menyarankan tentang perlunya literasi akidah dalam berdakwah. Masyarakat perlu diedukasi dalam merespon bencana dengan pendekatan keagamaan (spiritual) yang benar agar tidak terjerumus dalam perbuatan syirik. Juga perlu diedukasi dalam memilih tradisi atau adat warisan leluhur, mana yang sesuai dengan ajaran Islam (al-’urf ash-shahihah) dan mana yang tidak sesuai (al-’urf al-fasidah) karena bertentangan dengan ajaran Islam.

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: buang sesajenSESAJENviral

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Tarjih

Bagaimana Hukum Mempelajari Ilmu Sihir?

14 Agustus 2022
Literasi

Adab dalam Mencari Ilmu dalam Islam

23 Juli 2022
Tarjih

Apa Perbedaan Antara Wakaf dan Hibah?

21 Juli 2022
Tarjih

Apa Tujuan Majelis Tarjih Menyusun Naskah Fikih Wakaf Kontemporer?

21 Juli 2022
Tarjih

Lima Adab Menyembelih Hewan Kurban Menurut Majelis Tarjih Muhammadiyah

7 Juli 2022
Tarjih

Apa Kegiatan Jamaah Haji Selama di Muzdalifah ?

4 Juli 2022

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Berita
  • Agama
  • Literasi
  • Persyarikatan
  • Kolom
  • Redaksi
  • Pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Kabar
    • Ekonomi
    • Sosial Politik
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • MCCC Sumut
    • Wahana
      • Lingkungan
      • Pertanian
  • Agama
    • Tarjih
    • Halal Center
    • Khutbah
  • Literasi
    • Kampus
    • Sekolah
    • Puisi
    • Opini
  • Persyarikatan
  • Kolom
  • Redaksi
  • Pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumut

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com