Medan, InfoMu.co – Musyawarah Daerah Muhamamdiyah Kota Medan baru saja menyelesaikan Musypimda ke-13 dengan memilih 39 calon tetap. Selanjutnya, akan berlangsung kegiatan Musyawarah Daerah pada 26-28 Mei 2023. Tentu saja, kegiatan Musyda menjadi sangat menarik karena suasananya sangat dinamis. Siapa Pimpinan 13 yang akan dipilih oleh lebih dari 400 pemilik hak suara ?
Mengikuti dinamisasi pra-Musyda Muhammadiyah Kota Medan dapat tergambar dari dialog dan diskusi melalui media sosial Muhammadiyah seperti “WhatsApp” menjadi sangat menarik. Semua komentar yang muncul berharap akan terpilihnya pimpinan yang ideal yang mampu mengemban amanah persyarikatan lima tahun yang akan datang.
Redaksi InfoMu.co menghubungi tiga orang Pimpinan Cabang Muhammadiyah yang memiliki hak suara. Aswan Lubis, Ketua PCM Medan Tembung. Kemudian Basrul Lubis Ketua PCM Medan Marelan dan Akmal Ali Zaini PCM Simalingkar menyebut sosok ideal pimpinan Muhammadiyah Kota Medan, masih sosok seorang ulama dan sosok yang terbaik di persyarikatan.
Kata Aswan Lubis, pengusaha rumah makan Padangsidimpuan itu menyebutkan, karena kita adalah organisasi ke agamaan yg bergerak dibidang dakwah dan pendidikan dan dapat mengayomi semua lapisan dipersyarikatan dan dapat bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga lainya. Selain itu, kita berharap pimpinan terpilih nantinya adalah pimpinan yang benar benar berkhidmat terhadap persyarikatan memiliki tanggung jawab terhadap tugas masing masing dan dapat menerjemahkan program program yang disusun berdasarkan bidang masing masing.
Melihat perkembangan dilapangan, kata Aswan, tentunya kita berharap PDM terpilih nantinya adalah orang orang terbaik di persyarikatan, Idealnya, nantinya PDM berisi 4 orang ulama yang menguasai ilmu agama, 2 orang ahli ekonom,2 orang ahli pendidikan,1 orang ahli hukum 1orang ahli kesehatan 1orang ahli penguasaan tekhnik 1orang ahli administrasi dan pustaka dan 1orang sosiolog dan budaya.
Mampu Membawa Medan Lebih Maju
Sementara itu, Basrul Lubis Ketua PCM Medan Marelan yang juga pengusaha percetakan dan penebitan itu berharap sosok Ideal PDM Kedepan diharapkan kader persyarikatan yang mampu membawa PDM Kota Medan lebih maju, berkembang dan dapat mengayomi, majelis/lembaga, ortom, PCM sampai ke ranting- ranting sekota Medan.
Yang sangat penting, pimpinan PDM Kota Medan ke depan adalah mereka yang berjiwa organisatoris, memiliki karakter pemimpin, berwibawa dan bisa menjalankan tugas organisasi dgn baik serta ada memiliki waktu yang cukup.
Terkait kompetensi PDM terpilih diharapkan dapat memiliki berbagai kompetensi karena di dalam kepemimpinan Muhammadiyah yang menjunjung kolektif kolegial, saling mengisi/menutupi kekurangan dan kelebihan masing-masing pimpinan. Rincinya, PDM ke depan ada sosok ulama, pendidik, pengusaha, kesehatan, hukum, dan ahli strategi untuk program unggulan.
Masih kata Basrul Lubis, PDM Kota Medan disamping bisa mengayomi, pimpinan ke depan harus menjadikan Dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar sebagai dakwah Muhammadiyah melalui peningkatan sinergi dengan seluruh PCM, Umat dan kemitraan di tingkat daerah bahkan nasional atau internasional agar terciptanya rasa sosial berkemajuan dan berkembangnya nilai-nilai dakwah Muhammadiyah di Kota Medan.
Problem internal di persyarikatan juga tidak kalah pentingnya utk dipecahkan dengan baik. Ada beberapa hal yg sangat penting di perhatikan sebagai tantangan PDM ke depan:
1. Optimalisasi pengembangan AUM, baik yg sudah ada atau yang belum ada AUM di Cabang-cabang ikut mendorong pengadaannya.
2. Memoderisasi tata kelola keuangan sampai ke Ranting-ranting.
3. Pendanaan dakwah, penguatan Korps Muballigh Muhammadiyah sesuai dgn HTM.
4. Penguatan Koordinasi dan Konsolidasi Internal.
Memilih Ulama dengan Beragam Kompetensi
Akmal Ali Zaini, Pimpinan Cabang Muhammadiyah ?Medan Tuntungan , menyebutkan pelaksanaan musyda Muhammadiyah Kota Medan sejauh ini berjalan lancar. Alhamdulillah. Semoga Ketua PDM periode 2022-2027 yg terpilih sesuai dengan harapan anggota Muhammadiyah. ” Tentunya sosok yang ideal, pemimpin itu adalah seperti yang disebut2 dalam Islam yakni seorang yg amanah, fatanah, siddiq dll.
Dalam organisasi Muhammadiyah sesungguhnya tidaklah payah mencari sosok pemimpin seperti itu. Sebab, organisasi besar ini sesungguhnya mengajarkan keikhlasan kepada warganya dalam berbuat disamping bekerja keras.
Kata Akmal Ali Zaini, redaktur senior di Harian Waspada itu, bahwa Muhammadiyah adalah organisasi umat yang berbuat amar makruf nahi mungkar. Maka semestinyalah pemimpinnya datang dari kaum ulama. Tentu ada ulama yg berbasis ekonom/pendidikan/hukum dan keuangan. ” Untuk lima tahun ke depan, sosok seperti inilah yang mengelola organisasi ini menjadi semakin lebih besar dan berwibawa. (Syaifulh/Masnal Rivai)
