Sekjen MUI: Sumbar Jadi Inisiator Kebangkitan Bangsa
Jakarta, InfoMu.co – Sekjen MUI Buya Dr. Amirsyah Tambunan di sela acara seminar Nasional Kebangsaan umat Islam yang di gagasan oleh sejumlah Lembaga Keagamaan seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat dan Ormas lmelakukan dialog bersama PWM Sumatera Barat untuk mencari solusi terbaik terkait Wusengkarut negeri ini dengan cara memperkuat doa seperti yang dilakukan Nabi Musa sblm bertemu Fir’aun :
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii.”
Artinya: “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaha ayat 25-28).
Selanjutnya Buya Amirsyah mengajak bahwa segala persoalan itu mesti kita respon secara proporsional dan profesional.
Misalnya umat Islam telah memberikan solusi seperti taat membayar zakat dan pajak.
Sekalipun segala jenis pajak kita bayarkan tapi muncul masalah yakni utang negeri ini terus meningkat hingga hampir 8000 trilyun.
Bangsa ini tidak akan sanggup menyelesaikan hutang tanpa melibatkan dan membebankan kepada rakyat.
Oleh karena itu perlu di sikapi secara optimis dengan KIS (Kolaborasi Inovasi dan Sinergi) adalah salah satu prinsip yg perlu juga kita terapkan dalam berbagai aktivitas.
Contoh masalah lain saya melihat Kota Padang dalam 10 tahun terakhir belum ada perubahan baik tata kelola kota secara fisik maupun mental spritual. Karena itu Muhammadiyah sebagai organisasi pembaharu harus tampil sebagai inisiator dan motivator memajukan Sumbar sebagai salah satu Provinsi yang melahirkan proklamator Bung Hatta dan Pahlawan Nasional seperti Buya Hamka.
Aspek lain Buya Amirsyah menyoroti kondisi ekonomi nasional mengutif pendapat Buya Anwar Abas berkeluh kesah tentang ekonomi umat yang dikuasai oligarki ekonomi dan oligarki politik. Untuk itu Buya Amirsyah mengajak warga Muhammadiyah harus berpikir solutif karena Muhammadiyah sebagai organisasi pembaharu yang telah lahir sebelum Indonesia mendeka telah berjasa dan banyak memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa pungkasnya. (***)

