Jakarta – Lempar jumrah menjadi salah satu rangkaian ibadah haji yang harus dilakukan oleh setiap jamaah. Sejarah Islam mencatat bahwa lempar jumrah pertama kali dilakukan Nabi Ibrahim AS pada iblis yang mengganggunya.
Dalam pelaksanaan ibadah haji, melempar jumlah sama saja dengan melempar batu-batu berukuran kecil pada sebuah tiang. Tiang ini sebagai perumpamaan syaitan dan hawa nafsu yang menggoda hati manusia untuk melakukan perbuatan dosa serta maksiat.
Menurut buku Sejarah Ibadah yang disusun oleh Syahruddin El-Fikri, disebutkan bahwa agenda melempar batu-batu kecil pada tiang jamarat ini dilakukan untuk meneladani apa yang telah dilakukan Nabi Ibrahim AS. Dikisahkan pada saat itu Nabi Ibrahim AS diperintah oleh Allah untuk menyembelih putranya, Ismail AS.
Namun, di tengah-tengah usaha Nabi Ibrahim AS dalam melaksanakan perintah Allah, datanglah iblis yang berusaha sekuat tenaga untuk mengiming-imingi dan mengganggu Nabi Ibrahim AS agar mengurungkan niatnya menyembelih sang putra.
Nabi Ibrahim AS yang teguh pendirian kemudian dengan cepat mengetahui bahwa upaya iblis tersebut ditujukan agar dirinya tergoda dan tidak menaati perintah Allah. Oleh karena itu, ketika iblis kembali mengganggunya, Nabi Ibrahim AS pun mengambil tujuh buah batu dan melemparkannya pada si iblis. Lemparan pertama itu dinamakan dengan Jumrah Ula (pertama).
Sayangnya, dikarenakan tidak berhasil menghasut Nabi Ibrahim AS, iblis dengan licik lalu membujuk istri Nabi Ibrahim, Siti Hajar, untuk menghalang-halangi penyembelihan putra tersayang mereka. Dengan tegas Siti Hajar menolak hasutan tersebut dan melempari iblis dengan batu. Lokasi tersebut merupakan tempat melontar Jumrah Wustha (pertengahan).
Tak menyerah, Iblis kemudian beralih menggoda Ismail AS yang dianggap masih lemah keimanannya. Usaha iblis tidak membuahkan hasil, sejak awal Ismail AS justru berpendirian dan meyakini bahwa perintah langsung dari Allah harus dilaksanakan.
Sebagaimana kedua orang tuanya, Ismail AS pun melempari iblis yang mendatanginya dengan batu. Pelemparan kali ini yang disebut sebagai Jumrah Aqabah. Berkat keteguhan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya, mereka berhasil menghadapi ujian dari Allah.
Oleh karena itu Allah pun menebus penyembelihan Ismail AS dengan seekor domba. Hal tersebut yang menjadikan lempar jumrah kemudian dilakukan turun-temurun ketika ibadah haji sebagai simbol kemenangan manusia terhadap godaan syaitan atau iblis yang terkutuk.
Tata Cara Melempar Jumrah
Melempar jumrah sejumlah tiga perlu dilakukan selama menetap dua atau tiga hari di Mina dan waktu tepatnya adalah setelah matahari tergelincir. Dirangkum dari buku Sejarah Ka’bah yang ditulis oleh Prof. Dr.Ali Husni Al-Kharbuthli, tata cara melempar jumrah dimulai dari Jumrah Ula atau jumrah yang jaraknya paling jauh dari Mekkah.
Kemudian, baru disusul oleh Jumrah Wustha dan juga Jumrah Aqabah. Pada setiap jumrah, lemparkan tujuh batu kecil secara berurutan sembari bertakbir pada setiap lemparannya. Dianjurkan, setelah Jumrah Ula dan Wustha untuk berdiri sejenak dan berdoa. Keadaan tersebut merupakan salah satu waktu mustajab.
Perlu diketahui apabila seseorang menghendaki untuk menetap selama dua hari saja, maka sebaiknya meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam di hari kedua (nafar awwal). Lantas, jika ternyata matahari telah terbenam sebelum seseorang keluar dari batas Mina, diutamakan untuk bermalam lagi pada malam hari ketiga dan kembali melempar jumrah pada hari ketiga itu (nafar tsani).
Adapun bagi jamaah yang sakit atau dalam keadaan lemah, boleh diwakilkan oleh orang lain. Bagi siapa saja yang mewakili orang lain diprioritaskan melempar jumrah untuk dirinya sendiri terlebih dahulu, barulah melemparkan untuk orang yang diwakili olehnya. Hal tersebut dapat dilakukan sekaligus dalam satu tempat jumrah.
Demikian sejarah terkait lempar jumrah, salah satu kegiatan dalam ibadah haji yang dilaksanakan sebagai pengingat bahwa manusia dapat mengalahkan syaitan dan iblis dengan mengenyahkan godaan dan hawa nafsu. Semoga dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan tentang khazanah Islam. (dtk)