Jeddah, InfoMu.co – Sejak awal, Komisi Warisan Arab Saudi telah mengerjakan proyek-proyek strategis untuk melindungi warisan nasional Kerajaan. Di sisi lain, mereka berusaha mencapai tujuan ambisius Visi 2030.
Program-program tersebut akan mempromosikan budaya sebagai salah satu cara hidup. Memungkinkannya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, melalui 150 proyek dan pendidikan dengan program Beasiswa Budaya.
Baru-baru ini, komisi tersebut menyelenggarakan forum virtual berjudul “Penemuan Arkeologi di Arab Saudi”. Forum ini berjalan di bawah perlindungan Menteri Kebudayaan dan Ketua Komisi Warisan Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan.
Dilansir di Arab News, Selasa (9/11), beberapa ahli arkeologi mengambil bagian dalam kegiatan ini. Mereka menyoroti penemuan di Kerajaan, serta berupaya meningkatkan kesadaran akan warisan yang kaya dan beragam dari Arab Saudi.
Dengan menyediakan platform terbuka untuk umum, di mana para ahli dan peserta dapat belajar tentang posisi Kerajaan dalam sejarah, forum ini bertujuan untuk bertukar keahlian tentang hasil proyek penggalian arkeologi yang dilaksanakan oleh komisi.
Pada 2021, lembaga ini mendirikan National Antiquities Register. Tujuannya, untuk mencatat, mengelola dan melestarikan situs arkeologi dan bersejarah di Kerajaan. Ada 624 situs arkeologi dan bersejarah baru yang tercatat tahun ini, dengan lebih dari 8.000 lokasi terdaftar sejauh ini.
CEO Komisi Warisan Saudi, Dr Jasir Al-Herbish, mengatakan ada beberapa situs arkeologi baru di Kerajaan. Termasuk di dalamnya 38 titik di Makkah, lima di Madinah, 48 di Hail, 54 di Jouf, 52 di Asir, 35 di Tabuk, empat di wilayah Perbatasan Utara, 342 di Riyadh, 25 di Provinsi Timur, 18 di Qassim dan tiga di Jazan.
Anggota dewan pengawas Museum Nasional Saudi, Dr Saad Abdulaziz Al-Rashed, mengatakan kementerian telah mengadopsi beberapa langkah untuk mengembangkan sektor ini.
“Arab Saudi berfokus pada pengembangan baru museum khusus, dengan fokus pada penemuan arkeologi yang melibatkan kompetensi Saudi dan pakar dari pusat penelitian yang memiliki pengalaman dalam menangani barang antik dan warisan,” katanya.
Dalam forum tersebut juga dilakukan presentasi makalah ilmiah tentang penemuan arkeologi di sekitar Kerajaan. Di antaranya, seputar arkeologi prasejarah, re-arkeologi Islam, seni cadas, seni dan arsitektur, rute ziarah dan perdagangan, tulisan kuno dan Islam, arkeologi Arab pra-Islam dan warisan budaya bawah laut.
Menurut Al-Rashed, proyek penggalian arkeologi yang dibahas selama forum tersebut adalah hasil kerja bertahun-tahun di beberapa proyek berbeda di seluruh Kerajaan. Itu merupakan bagian dari upaya untuk memajukan visi komisi untuk melestarikan warisan Arab Saudi sebagai harta budaya untuk generasi mendatang. (ihram/rep)

