Relawan Tanggap Bencana PWM Jawa Tengah Tiba di Tapanuli Selatan, Siap Bantu Korban Bencana
INFOMU.CO | Tapanuli Selatan – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tapanuli Selatan (Tapsel) menerima kedatangan rombongan relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah pada Jumat (5/12) malam di Kota Padangsidimpuan. Kedatangan rombongan yang berjumlah 17 orang tersebut disambut langsung oleh Ketua MDMC Tapsel, Mukti Simamora, MM.
Rombongan dipimpin oleh Wakil Ketua MDMC PWM Jawa Tengah, Yocki Asmoro, dan terdiri dari sembilan tim MDMC PDM, yakni dari Sragen, Banyumas, Banjarnegara, Klaten, Kendal, Temanggung, Pemalang, Wonosobo, dan Semarang. Selain itu, tim juga diperkuat oleh dukungan tenaga kesehatan dari RS PKU Blanggu, RS PKU Gombong, RS PKU Pekajangan, dan RS PKU Temanggung, serta tim layanan psikososial dari RS PKU Purwokerto.
Keberangkatan tim relawan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Ketua MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan secara resmi dilepas oleh Wakil Ketua PWM Jawa Tengah, Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd. Dalam sambutannya, Prof. Masrukhi menyampaikan salam, simpati, dan dukungan penuh kepada keluarga besar Muhammadiyah di wilayah Tapanuli Bagian Selatan. Ia juga memberikan apresiasi atas gerak cepat dan inisiatif MDMC serta Lazismu Jawa Tengah dalam merespons bencana. Menurutnya, kesediaan para relawan untuk terjun langsung ke lokasi bencana yang jauh dari daerah asal merupakan bukti nyata keimanan dan kepedulian sosial.
Rencananya, tim relawan akan mulai bertugas pada Ahad, 7 Desember dengan menyasar wilayah terdampak paling parah di Kabupaten Tapanuli Selatan, khususnya Desa Garoga, Batu Hula, dan sekitarnya. Di lokasi tersebut, tim akan melaksanakan berbagai kegiatan, meliputi manajemen posko, layanan medis, layanan psikososial, serta distribusi bantuan logistik bagi masyarakat terdampak.
Tim MDMC Jawa Tengah direncanakan bertugas selama kurang lebih 30 hari, melalui dua gelombang penugasan (roster). Tim pertama akan bertugas selama 14 hari, kemudian dilanjutkan oleh tim kedua selama 14 hari, dengan kemungkinan perpanjangan masa tugas apabila masih dibutuhkan penanganan lanjutan.
Wakil Ketua MDMC PWM Jawa Tengah, Yocki Asmoro, menyampaikan bahwa timnya akan fokus pada fase tanggap darurat, khususnya pelayanan medis, pemenuhan kebutuhan dasar, dan pendampingan kelompok rentan. Ia berharap kehadiran tim MDMC Jawa Tengah dapat meringankan beban masyarakat terdampak sekaligus mewujudkan komitmen Muhammadiyah dalam kerja-kerja kemanusiaan dan kebencanaan. “Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Tim MDMC Tapsel yang telah lebih awal bergerak dan menyambut kami dengan sangat baik,” ujarnya.
Ketua MDMC Tapanuli Selatan, Mukti Simamora, MM., menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas solidaritas yang ditunjukkan oleh relawan dari Jawa Tengah. Ia menegaskan bahwa kehadiran tim MDMC Jateng menjadi kekuatan moral dan operasional bagi relawan lokal di lapangan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan kepedulian saudara-saudara kami dari MDMC Jawa Tengah. Kehadiran tim ini sangat berarti bagi kami dan masyarakat terdampak. Ini menjadi bukti bahwa semangat persaudaraan Muhammadiyah terus hidup dalam situasi apa pun. Kami siap bersinergi dan mendukung penuh seluruh aktivitas kemanusiaan di lapangan,” ujar Mukti Simamora.
Sementara itu, Ketua PDM Tapanuli Selatan, Dr. Lazuardi Harahap, M.Ag., juga menyampaikan rasa haru dan apresiasi atas perhatian yang diberikan oleh PWM Jawa Tengah.
“Atas nama PDM Tapanuli Selatan, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada MDMC PWM Jawa Tengah beserta seluruh relawan. Kehadiran saudara-saudara di tengah masyarakat kami yang sedang tertimpa musibah menjadi penguat semangat dan harapan baru. Semoga sinergi ini menjadi amal jariyah dan memperkuat peran Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan kemanusiaan,” tutur Lazuardi Harahap.
Jumlah keseluruhan tim MDMC Jateng adalah 25 orang dengan sisa rombongan yang diperkirakan akan sampai di Padangsidimpuan Ahad pagi. Dengan kehadiran tim relawan dari Jawa Tengah, diharapkan proses penanganan darurat dan pemulihan bagi masyarakat terdampak bencana di Tapanuli Selatan dapat berjalan lebih cepat, terkoordinasi, dan berkelanjutan. (arifana)

