• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Ekonomi Berkeadilan Menjaga Stabilitas dan Kebersamaan

Refleksi Milad ke-107 ‘Aisyiyah

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
28 Mei 2024
in Opini
0
REFLEKSI MILAD ‘AISYIYAH KE – 107 
Oleh : Talkisman Tanjung
     Salah satu pemikiran Islam berkemajuan K.H.Ahmad Dahlan  adalah menggagas dan mendirikan organisasi perempuan di dalam Muhammadiyah. Berdiribya ‘Aisyiyah bukanlah sebuah kebetulan tetapi melalui proses yang pemikiran yang mendalam, dimulai dengan pembinaan  kelompok-kelompok pengajian kaum perempuan, seperti ‘Sopo Tresno’.
     K.H.Dahlan  sangat memahami bahwa dalam konsep Islam berkemajuan kedudukan kaum perempuan dihadapan Allah Swt adalah sama, sebagaimana yang ditegaskan oleh Surat Annahal : 97,
من عمل صالحا من ذكر او انثى وهو مؤمن فلنحيينه حياة طيبة،ولنجزينهم اجرهم باءحسن ما كانوا يعملون.
 _”Barangsiapa mengerjakan kebajikan baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan  kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami berikan balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.
     Dan pertamakali didirikan sebagai sebuah organisasi pada tanggal 19 Mei, ‘Aisyiyah bertugas dan berperan penting didalam memperkuat dakwah Muhammadiyah, khususnya dikalangan kaum perempuan :
1.Membimbimbing kaum perempuan kearah kesadaran beragama dan berorganisasi,
2.Menghimpun anggota-anggota Muhammadiyah yang perempuan menyalurkan serta menggembirakan amalan-amalannya.
     Dan dengan tugas serta peran tersebut ‘Aisyiyah memberikan pendidikan dikalangan wanita Islam untuk menggunakan pakaian muslimah, bermoral dan bermental luhur, memberikan bimbingan perkawinan dan kerumah tanggaan, menjelaskan tanggungjawab sebagai istri  didalam dan diluar rumah tangga, memberikan motivasi terbentuknya keluarga sejahtera, keluarga bahagia, sakinah, dan keluarga yang beragama Islam yang mencerahkan, dan sebagainya.
     Peran dan tugas tersebut dilakukan oleh ‘Aisyiyah berdampingan dengan Muhammadiyah, sehingga Persyarikatan Muhammadiyah menjadi besar dan berkembang luas, yang diikuti oleh peran penting ‘Aisyiyah. Didalam perkembangannya, ‘Aisyiyah sebagai  organisasi otonom semakin dibutuhkan untuk menopang gerakan Muhammadiyah, baik dalam mengembangkan keorganisasian, maupun amal usaha Muhammadiyah menuju terwujudnya maksud dan tujuan Muhammadiyah, yaitu masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Sebagai wujud nyata betapa urgennya eksistensi ‘Aisyiyah bagi persyarikatan, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan ‘Aisyiyah ini sebagai Organisasi Otonom Khusus, dengan SK. No.22/KEP/I.0/B/2009. Didalam Surat Keputusan tersebut  ‘Aisyiyah sebagai organisasi otonom khusus berwenang untuk menyelenggarakan amal usaha  sama dengan Muhammadiyah, tidak hanya sebatas TK dan PAUD saja, tetapi berwenang mendirikan berbagai bentuk amal usaha sesuai bidang-bidang yang ada di organisasi ‘Aisyiyah, seperti bidang Pendidikan, ‘Aisyiyah mendirikan lembaga Pendidikan sampai Oerguruan Tinggi. Dibidang Tabligh dan Ketarjihan, bidang ekonomi, dan sebagainya, sama dengan Muhammadiyah.
Dengan ditetapkan sebagai organisasi otonom khusus, ‘Aisyiyah berkembang pesat dan maju bahkan satu-satunya organisasi perempuan moderen dan terbesar di dunia. ‘Aisyiyah berkembang termasuk amal usahanya diseluruh pelosok tanah air.
     Menurut lapiran Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah pada sa’at ini tercatat telah mengelola 475 koperasi, mengembangkan 3235 BUEKA(Bina Usaha Ekonomi Keluarga), menyelenggarakan 39 titik Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah (SWA) secara offline dengan 3194 alumni. Dan 41 titik SWA secara online dengan 3060 alumni, mendorong Lumbung Hidup ‘Aisyiyah di 442 titik, serta mendampingi 80 pekerja migran Indonesia di Jawa Timur. Dibidang Pendidikan Tinggi, ‘Aisyiyah memiliki 10 Perguruan Tinggi, 3 diantaranya  sudah menjadi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA), di Yogyakarta, Bandung dan Surakarta.  Dan insya Allah ‘Aisyiyah Sumatera Utara juga akan mengikuti  pendirian Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah ini dimasa yang akan datang, karena  Pimpinanan Wilayah ‘Aisyiyah Sumatera Utara sudah melakukan launching program mendirikan Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah ini.
     Dibidang Tabligh ‘Aisyiyah melakukannya dengan santun, penuh jasih sayang dan bijak. Kekuatan tabligh ‘Aisyiyah terletak pada banyaknya kelompok oengajian ditingkat jama’ah sebagai wadah strategis untuk menyampaikan pesan atau ajaran Islam yang berkemajuan dan mencerahkan  serta meneguhkan. Dan jama’ah-jama’ah pengajian ‘Aisyiyah ini menjamur tumbuh disetiap Ranting dan Cabang disamping bergabung juga dengan kelompok pengajian Muhammadiyah.
     ‘Aisyiyah nampaknya telah melampaui  perannya, tidak hanya sekedar pendamping Muhammadiyah, tetapi ‘Aisyiyah  telah menjadi irganisasi yang mandiri, cerdas dan berpacu dengan Muhammadiyah dalam memajukan dan mengamalkan Islam berkemajuan yang dipahami oleh K.H.Ahmad Dahlan.
     Bicara tentang peran kader-kader ‘Aisyiyah, telah terbukti bahwa kader-kader ‘Aisyiyah ini telah banyak berperan menopang dan menyukseskan Persyarikatan Muhammadiyah, termasuk amal usaha Muhammadiyah. Dibidang politik praktis, kader-kader ‘Aisyiyah sudah banyak yang masuk kedalam parlemen (DPR, DPRD dan DPD), demikian juga di pemerintahan.  Hal itu terinspirasi dengan ‘Aisyah R.A istri Rasulullah Saw, yang namanya diambil menjadi nama organisasi ini, dimana beliau disamping sebagai ummul mukminin pendamping Rasul, juga menjadi salah satu referensi ilmu Islam, dan bahkan pernah jadi panglima perang, sebuah peran perempuan  yang spektakuler.  Namun sebagai refkejsi dari milad ke-107 ‘Aisyiyah ini, penulis menggarisbawahi bahwa oerlu dilakukan penajaman-penajaman terhadap program ‘Aisyiyah kedepan, terutama dibidang Tabligh. Sesuai perkembangan media 8nfirmasi dan komunikasi pada hari ini, membuat kita harus punya kesiapan dan ketahanan, termasuk menyiapkan kader-kader muballigh ‘Aisyiyah yang mumpuni ilmu ke Islamannya, tetapi juga mampu mengkomunikasikan atau menyampaikan Islam berkemajuan tersebut ditataran ummat. ‘Aisyiyah harus mampu mencetak ustadzah-ustadzah yang diminati oleh ummat, dalam istilah sekarang adalah “kondang”, yang mampu berdakwah/bertabligh tidak hanya secara offline dijama’ah ‘Aisyiyah tetapi juga tampil secara online, di yutube misalnya.
      kiprah ‘Aisyiyah sa’at inipun sebenarnya sudah melampaui peran dan tugas sebagai pendamping Muhammadiyah dalam berorganisasi dan beragama, namun sesuai tuntutan zaman tentu kita tidak ingin digilas oleh perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selamat Milad ‘Aisyiyah ke -107.
Batahan, mei 2024

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: milad ke-107 aisyiyahrefleksitalkisman tanjung
Previous Post

Pilkada Sumut Panas! PDIP Usung Ahok, Gerindra Dukung Bobby Nasution

Next Post

Fakultas Hukum Hukum UMSU Gelar Workshop Menembus Jurnal Scopus Indonesia

Next Post
Fakultas Hukum Hukum UMSU Gelar Workshop Menembus Jurnal Scopus Indonesia

Fakultas Hukum Hukum UMSU Gelar Workshop Menembus Jurnal Scopus Indonesia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.