Selasa, 24 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home Opini

Puncak Haji Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina)

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
3 Juni 2025
in Opini
A A
0
SHARES
38
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Puncak Haji Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina)

Oleh :  Oman Fathurahman

Dulu, pergerakan jemaah haji dari Mekah menuju wukuf di Arafah dilakukan dengan berjalan kaki. “Jarak Mekah-Arafah hanya 26 km. Dengan mobil k.l. 1 jam, berjalan kaki k.l. 6 jam. Tiap-tiap orang wajib melepaskan pakaian biasa. Raja melepaskan pakaian kerajaannya, saudagar membuka baju sutranya”, K.H. Abdussamad bercerita saat berhaji pada tahun 1948 (HCL, Naik Haji di Masa Silam II, 2019: 729).

Untuk menyesuaikan waktu tempuh, jemaah sudah meninggalkan Mekah sejak 6 Zulhijah, “Ummat manusia bergerak berhimpun ke padang Arafah. Tanggal 8 Zulhijah Mekah kosong, boleh kata hanya lalat yang ada”, lanjut Kiai asal Kalimantan Selatan itu.

Kini, tahun 2025, jelas tidak mungkin jemaah haji ke Arafah berjalan kaki, apalagi di tengah terik matahari. Negara, melalui Kementerian Agama, telah hadir memfasilitasi. Jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arafah pada tanggal 8 Zulhijah jam 7 pagi, dijemput di hotel masing-masing menggunakan coach bus berkapasitas 47 orang.

Jemaah haji masa kini diminta untuk membawa perbekalan ala kadarnya saja, tidak perlu membawa banyak-banyak bekal makanan, pakaian, apalagi karpet segala, semua akan disediakan oleh penyelenggara, yaitu syarikah yang disewa oleh Kementerian Agama.

Dulu, jemaah haji harus mengurus diri sendiri, dibantu syekh masing-masing. Selesai wukuf, K.H. Abdussamad misalnya, harus melipat kemah, menggulung tikar sendiri. “Kemah digulung dipindahkan ke Muna dan ummat Islam wajib menginap di Muzdalifah hingga lewat pukul 12 tengah malam”.

Bagaimana dengan makanan? Saat itu orang berjualan masih diperbolehkan. Di Mina, pada 1948, ada restoran Indonesia, “…sang Merah Putih berkibar di depannya. Gambar Bung Karno yang besar digantung di dinding…Sate Padang gado-gado Jakarta, Soto Banjar” (h. 731) tersedia.

Kini, segalanya sudah berubah. Jumlah jemaah pun berlipat ganda, total lebih dari 3 juta, yang harus dikedepankan adalah menjaga nyawa. Itu mengapa Petugas Haji selalu siap siaga.

Sekira 67.000 jemaah kategori lansia, risiko tinggi, penyandang disabilitas, pengguna kursi roda beserta pendampingnya, dan semua mereka yang rentan tidak akan ikut berdesak-desakan memungut batu kerikil di Muzdalifah. Mereka akan diperjalankan melewatinya (murur) dan tetap berada di dalam bus, langsung menuju tempat mabit di Mina.

Jemaah tidak perlu khawatir, para ahli agama dan ahli pikir sudah merumuskan keabsahan hukumnya menggunakan pendekatan fikih taysir (memudahkan).

Mina akan menjadi tempat kumpul semua jemaah. Kekuatan pasukan Petugas Haji dikerahkan. Arafah dan Muzdalifah dikosongkan. Mina akan penuh sesak, semua bersiap melempar jumrah, simbol mengusir syetan dan kejahatan. Bismillahi Allahu akbar!

Demi mengurangi ketidaknyamanan di Mina dan juga untuk keselamatan jiwa, atas fatwa ahli agama, sekira 37.000 jemaah haji Indonesia tahun ini diberi pilihan untuk tidak mabit di Mina, melainkan kembali ke hotel (tanazul) setelah melempar Aqobah pada 10 Zulhijah.

Begitulah, jemaah haji tinggal menuntaskan semua rukun dan wajib haji lainnya. Jika sempurna tahallul tsani, sahlah ia menyandang Haji! Hamka pernah mengungkapkan isi hatinya, sesaat setelah selesai mengikuti rangkaian haji,

“Lapanglah dada. Rasanya sudahlah segala rukun dan syarat dan kewajiban kami penuhi. Payah badan ditimpa panas, kemudiannya diurus oleh hujan es. Payah badan bersempit-sempit berdebu tiga hari di Mina. Tetapi di hati di dalam rasanya puas…” (h. 824).

Jelang puncak haji, jemaah haji dan juga para petugas perlu untuk menjaga stamina dan kesehatan mengingat haji adalah ibadah fisik (badaniyah), selain ibadah harta (maliyah) dan ibadah spiritual (ruhiyah).. Semoga para jemaah haji Indonesia merasa aman, nyaman, dan mabrur sepanjang umur.

اللهم اجعله حجا مبرورا وسعيا مشكورا وذنبا مغفورا وعملا مقبولا وتجارة لن تبور

*** Penulis, Oman Fathurahman (Ketua Mustasyar Diniy PPIH Arab Saudi 2025, Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, Pengampu Ngaji Manuskrip Nusantara)

Bagikan ini:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: armuznaHAJI 2025

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Salman Nasution
Opini

Muhammadiyah Melebarkan Mata Pada Pertambangan

24 Juni 2025
Ekonomi

Strategi Pembangunan Ekonomi Hijau : Implementasi Teknologi Ramah Lingkungan dalam UMKM Bata Tradisional

24 Juni 2025
Amrizal MPd
Opini

Menjaga Kesucian Musyawarah Antara Amanah Jamaah dan Godaan Transaksional

24 Juni 2025
Agus Sani
Opini

Digital Team, Spiritual Soul: Relevansi Kepemimpinan Islam dalam Era Talenta Gen Z

22 Juni 2025
Opini

Over Protective Menurut Pandangan Islam.

19 Juni 2025
Amrizal MPd
Literasi

Sami‘nā wa Aṭa‘nā: Menyemai Ketaatan, Menuai Kejayaan Jamaah

17 Juni 2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SD Muhammadiyah 36 Medan Sukses Gelar Raker dan Family Gathering

24 Juni 2025

Mahasiswa Asing Mancanegara Tamatkan Belajar Bahasa Indonesia di UMM

24 Juni 2025

Buku Saku KHGT dalam Tiga Bahasa

24 Juni 2025

MUI Sumut Terbitkan Himbauan Sambut Tahun Baru Islam 1447 H: Serukan Zikir, Doa, dan Peningkatan Amal

24 Juni 2025
Salman Nasution

Muhammadiyah Melebarkan Mata Pada Pertambangan

24 Juni 2025

Majelis Lingkungan Hidup PWM Sumut Kunjungi Tambang Emas Martabe Batangtoru

24 Juni 2025

Strategi Pembangunan Ekonomi Hijau : Implementasi Teknologi Ramah Lingkungan dalam UMKM Bata Tradisional

24 Juni 2025
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com

Navigasi

  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Peristiwa
  • Persyarikatan
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar 48
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan - Website by webmedan.com