Medan, infoMu.co – Aisyiyah dikenal sangat kreatif. Banyak cara yang bisa dilakukan agar spirit Al-Ma’un bisa mereka implementasikan di tengah umat. Ditengah suasana pandemi Covid19 saat maka Pimpinan Ranting Aisyiyah Utara, Cabang Medan Area, Kota Medan membuka satu gerai yang mereka beri nama Gerai Barokah yang beralamat di JlnUtama Gg Cendana 17 Medan.
Demikian dijelaskan oleh Ketua PRA Utama Dra. Gusnetty Zam dan Sekretaris Ermawati dan bendahara Deliana Rabita kepada Jurnalis infoMu, Masnal Rivai, Jumat kemarin.
Seperti apa Gerai Barokah itu ? Dra. Gusnetty Zaman menjelaskan, jangan cepat-cepat membayangkan ini adalah gerai bisnis seperti Al-famart dan gerai bisnis yang lazim kita kunjungi. Gerai Barokah yang dibuka disatu gedung milik Aisyiyah itu adalah gerai barang layak pakai. Bagaimana ceritanya. ?


Gerai Barokah yang dibuka setiap Senin – Jumat sejak pukul 10.00-13.00 Wib itu menerima barang-barang layak pakai. Awalnya barang-barang layak pakai diperoleh dari warga Aisyiyah tapi ini barang layak pakai diperoleh dari masyarakat umum. Bisa dalam bentuk pakaian, elektronika, sepatu tas, dlsb. Barang layak pakai itu kemudian diteliti ulang kualitas dan kondisinya. Setalah layak ‘pasar’ barulah barang-barang itu dipajang untuk dijual dengan harga terjangkau.
Lalu kemana hasil dari penjualan Gerai Barokah itu ? PR Aisyiyah Utama kemudian menyalurkannya kepada kaum dhuafa untuk pemberdayaan ekonomi umat. Mulai membantu modal usaha, membantu pendidikan sampai menyekolahkan warga untuk menambah keterampilan. Tidak itu saa, pada setip Jumat PRA Utama ini juga menyediakan paket makan siang gratis.
Jumat lalu, PRA Utama bahkan menyalurkan paket sembako kepada warga dalam bentuk 10 kg beras dan uang untuk laukpauknya. Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan BKM Masjid Quba.

Gusnetty Zaman mengatakan, pendanaan PRA Utama selain diperoleh dari donasi rutin warga Aisyiyah juga diperoleh dari ‘beras jemputan’. Ini cara lama yang terus dipelihara. Setiap pelaksanaan pengajian dan takhsin Quran, peserta membaw beras beberapa genggam kemudian beras dikumpul dan hasilnya didistribusikan kepada kaum dhuafa yang membutuhkan.
Spirit Al-Ma’un yang diimplementasikan PRA Utama ini sederhana tapi memberi arti yang banyak kepada umat. Kreatifitas dan inovasi memang harus terus dibangun. Cara inilah yang menjadikan aisyiyah sebagai organisasi perempuan terbesar di dunia. ( Syaifulh/Masnal Rivai)

