Jakarta, infoMu.co – Pimpinan Pusat Muhammadiyah meminta pihak kepolisian untuk mengusut motif dari pabrik petasan yang menggunakan lembaran Al-Qur’an sebagai bungkus petasan.
“Dilihat motivasinya, apa mereka ada kesengajaan atau tidak. Atas pabrik yang masif gitu dari Al-Qur’an atau apa. Kan bisa saja mereka beli kertas itu satu abrek, tidak diketahui kertas apa. Mudah-mudahan tidak sengaja,” kata Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad kepada wartawan, Minggu (12/9/2021).
Dadang meminta agar kasus ini diusut tuntas jika ada unsur kesengajaan. Dia menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah lembaran yang perlu dihormati.
“Saya kira kalau itu disengaja, mempunyai niatnya tidak baik, melecehkan ya mungkin perlu diusut. Karena itu kita kan menganggap lembaran Al-Qur’an itu sesuatu yang perlu kita hormati, kita jaga,” kata dia.
Serpihan lembaran Al-Qur’an ini berasal dari petasan saat acara pernikahan sebuah keluarga di Ciledug. Dadang memahami bahwa pihak keluarga yang menggelar hajatan tidak mengetahui bungkus petasan yang mereka beli di pasar itu.
“Kalau keluarga jelas tidak akan tahu. Tetapi yang pabriknya yang harus dilihat, apakah mereka bermotivasi melecehkan atau tidak,” kata dia.
Selain itu, Dadang mengajak masyarakat tidak membakar petasan karena situasi pandemi. Dia menyarankan agar biaya untuk membeli petasan itu disumbangkan untuk orang yang membutuhkan.
“Berhati-hati dan tidak usah bakar petasanlah, dalam suasana seperti ini prihatin dengan COVID, daripada pakai beli petasan dipakai beli kebutuhan sehari-hari ya, dibagikan kepada orang-orang. Kan petasan itu semacam ekspresi kegembiraan, dan suasana begini kan kita masih prihatin,” jelasnya.

