Jelajah Bumi Para Rasul dan Nabi (4)
Piramida Berusia 4.500 Tahun di Dataran Giza Mesir, Bukti Peradaban Masa Lalu
Catatan : Syaiful Hadi JL, Jurnalis InfoMu.co
Setelah lelah sehari di Kota Kairo, Mesir, Jamaah Almerah Plaza & Travel bermalam di hotel Pyramids Oasis. Lokasi ini sengaja dipilih agar dekat ke lokasi Piramid yang akan kami jelajahi besok pagi. Tapi sebelumnya sampai ke Piramid, kami harus mampir dulu ke ‘Rumah Parfum’ yang terkenal di Mesir. Hotel Pyramids Oasis menjadi tempat istirahat kami pertama selama kami berada di Kairo. Hotelnya cukup representatif dengan menu yang bagus. Hotel menyediakan beberapa menu makanan kombinasi antara makanan khas Mesir dan Indonesia, karena hotel menyiapkan nasi.
Dari rot-top hotel Pyramids Oasis kami dapat menyaksikan puncak piramid dikejauhan. Hotel di kawasan ini memang jadi pilihan banyak wisatawan karena jarak tempuhnya yang tak jauh. Harga hotel di sini pun cukup mahal.
Piramid menjadi ikon dari Mesir, selain Al-Azhar, Sungai Niel, dan saat ini Mohammad Salah, penyerang Liverpol yang penomenal itu menjadi kebanggaan masyarakat Mesir.
Piramida Agung Giza merupakan salah satu piramida tertua di dunia. Dibangun sekitar 4.500 tahun yang lalu, piramida ini terletak di dataran tinggi Giza, pinggiran Kairo, Mesir.
Piramida merupakan salah satu bangunan monumental yang didirikan oleh bangsa Mesir Kuno. Tujuan awal pembangunan piramida adalah membuat tempat menyimpan mayat para firaun yang telah dibalsem alias diawetkan.
Secara definitif, firaun merupakan sebutan untuk kepala negara sekaligus pemimpin keagamaan masyarakat Mesir Kuno. Bangsa Mesir Kuno menganggap para firaun punya kemampuan menjadi perantara antara para dewa dengan manusia. Maka itu, sosok firaun dianggap sakral baik ketika masih hidup maupun saat telah meninggal dunia.
Sebelum menjelajah Piramid, kami berfoto bersama dengan latar belakang Piramid. Piramid dikunjungi banyak wisatawan mancanegara. Selain berfoto, wisatawan menaiki tangga dan lorong-lorong di dalamnya. Tapi kami, Jamaah Almerah Plaza & Travel tidak ikut naik karena keterbatasan waktu serta banyaknya usia rombongan yang sudah diatas 50 tahun.
Piramida pun tidak hanya berisi mayat firaun. Bangunan limas raksasa itu menyimpan pula semua hal yang dibutuhkan untuk menopang perjalanan firaun menuju “dunia” berikutnya.
Masyarakat Mesir Kuno percaya, kematian di bumi awal dari perjalanan ke dunia berikutnya. Selain itu, mereka meyakini sebagian dari roh firaun, yang disebut Ka-nya, tetap bersama mayatnya.
Piramid Warisan dari Tiga Firaun
Pembangunan piramida pertama di Mesir Kuno digagas oleh Raja Djoser, sekitar 2650-2575 SM. Ketika itu, sang firaun menyuruh arsiteknya, Imhotep, untuk membangun bangunan besar yang di dalamnya memuat mayat penguasa sebelumnya.
Para firaun di masa kemudian mulai memperbaiki pondasi serta bentuk piramida yang digagas oleh Raja Djoser. Perbaikan dilakukan demi membuat bangunan piramida semakin elok dan kokoh.
Firaun pertama yang merencanakan perbaikan bangunan piramida adalah Snefru. Dia memerintah sekitar 2600 SM. Seiring berjalannya waktu, anak keturunan Snefru terus melakukan pembenahan dalam pembangunan piramida.
Puncaknya ketika anak dari Snefru, Khufu berkuasa pada 2580–2565 SM. Setelah mewarisi banyak pengetahuan terkait arsitektur dari sang ayah, Khufu merencanakan pembangunan Piramida Giza, tepatnya pada 2550 SM. Rencana Khufu belakangan dikembangkan oleh penerusnya sehingga ada 3 Piramida Giza yang berdiri di Mesir.
Piramida Giza yang pertama dan merupakan buah gagasan Khufu bernama Piramida Agung Giza. Nama “Agung” disematkan lantaran ukuran piramida itu yang besar.
Tinggi Piramida Agung Giza menjulang hingga 481 kaki (147 meter). Bangunan tersebut tersusun dari sekitar 2,3 juta blok batu, yang masing-masing memiliki berat rata-rata 2,5 hingga 15 ton.
Putra Khufu yakni firaun Khafre nampaknya mewarisi kegemaran sang ayah akan bangunan besar. Khafre meneruskan proyek mercusuar ayahnya dengan menggagas pembangunan edisi kedua dari Piramida Giza, sekitar 30 tahun setelah yang pertama berdiri atau 2520 SM.
Dijuluki sesuai nama pencetusnya, Piramida Khafre berdiri dengan ukuran lebih kecil dari Piramida Giza pertama. Tingginya 471 kaki atau 143 meter.
Ambisi pembangunan piramida tidak lenyap setelah firaun Khafre mangkat. Penguasa selanjutnya, Menkaure meneruskan tradisi pembangunan piramida di Giza.
Proyek pada masa raja dari dinasti ke-4 yang berkuasa pada 2575–2465 SM tersebut melahirkan Piramida Giza ketiga. Namun, ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan 2 pendahulunya. Dibangun sekitar 2490 SM, Piramida Giza ketiga ini hanya memiliki tinggi 66 meter.
Tiga Piramida Giza itu berdiri sejajar antara satu dengan yang lain. Piramida Agung berada di sisi paling utara. Piramida ketiga sekaligus terakhir berada di bagian paling selatan. Adapun Piramida Khafre berada di tengah-tengahnya.
Di dekat setiap piramida tersebut dibangun sebuah kuil kamar mayat. Setiap ruangan pemakaman dihubungkan ke sebuah kuil lembah yang terletak di dataran Sungai Nil. Dataran tersebut dulunya merupakan langganan banjir yang membuat masyarakat Mesir Kuno sejahtera berkat pertanian.
Cuaca Kota Kairo seperti awal kami datang cukup cerah. Dan suhu udara di sekitar Piramid tidak terlalu dingin. Kami pun meninggalkan jejak Pidarmid dengan singgah sebentar di pantung SFINKS atau patung batu kampur yang berbentuk Sfinks yang berbaring. Sfinks berkepala manusia dan berbadan singa.Kami kemudian meninggalkan kawasan itu, menuju Museum Peradaban, museum yang menyimpan mummi Firaun (bersambung )