Yogyakarta, InfoMu.co – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berharap kader-kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dapat menjadi generasi atau kader intelektual muda Muhammadiyah yang berkarakter ulul albab.
Proses menjadi ulul albab, lanjug Haedar tentu tidak bisa bersifat instan, kader IMM sedini mungkin dari anggota sampai pimpinan harus membangun tradisi iqro, tradisi menguasai ilmu keislaman klasik maupun ilmu pengetahuan umum yang bersifat mutaakhir atau kontemporer diberbagai bidang penguasaan ilmu pengetahuan.
“Sebagai gerakan yang berada di naungan persyarikatan, yakni sebagai gerakan islam, dasar utama IMM dalam pemikiran adalah ilmu pengetahuan islam yang mencukupi, dan kemudian berkembang dalam penguasaan ilmu-ilmu umum dan wawasan pemikiran yang luas dan mendalam serta kokoh,” tutur Haedar pada Ahad (14/3).
Mengangkat tema Membumikan Gagasan, Membangun peradaban di Milad ke 57 tahun IMM, Haedar menilai tema ini menjadi sangat berat sekaligus juga menjadi tantangan IMM kedepan.
“Sebelum membumikan gagasan kader dan para elit IMM harus memiliki gagasan kuat, cemerlang, berkemajuan dan mampu berdialog dengan berbagai pihak melintas batas, sekaligus juga mmampu menghadirkan pemikiran yang berkarakter tanwir dan tajdid, mencerahkan dan membaru,” tutur Haedar.
“Membumikan gagasan artinya menjadikan gagasan itu sebagai kekuatan penggerak kehidupan, IMM yang bergerak di dunia kemahasiswaan harus membangun tradisi kelimuan dan tradisi pergerakan mahasiswa yang menjadi kekuatan penyebar pencerahan, membumikan gagasan juga memperkaya dan mendewasakan pengalaman kader dan pimpinan untuk hidup di perubahan zaman dan keragaman,” imbuh Haedar.
Sementara dalam konteks keindonesiaan kader IMM harus mampu beradaptasi dan menjadi kekuatan reformis terhadap lingkungan masyarakat dan bangsa Indonesia.
“Kader IMM dalam membumikan gagasan harus mampu menjadi kekuatan yang mencerdaskan, membebaskan dan memajukan umat dan bangsa, bahkan di dalam era global saat ini membumikan gagasan bagi IMM adalah berdialog dengan pemikiran dan entitas masyarakat dunia yang bersifat melintas batas dalam semangat menghadirkan Islam sebagai agama yang membangun kemajuan peradaban sekaligus menebar rahmatan lil alamanin,” terang Haedar.
Terakhir Haedar juga mengatakan, jika Muhammadiyah dan IMM ingin membumikan gagasan untuk menjadi kekuatan syuhada alannas harus hadir memberi alternatif dan memberi jalan baru serta hadir menyelesaikan masalah yang dihadapi Muhammadiyah, umat, dan bangsa.
“Saya percaya milad kali ini bagi IMM dapat menjadi momentum penting untuk mengasah diri agar kader, anggota dan pimpinan IMM dapat menjadi sosok generasi Muhammadiyah yang berkemajuan dan mampu membumikan gagasan serta membangun peradaban yang maju dan mencerahkan,” tutup Haedar. (muhammadiyah.or.id)